Pengaruh ekstrak kulit buah jeruk siam(Citrus nobilis L) terhadap mortalitas dan perkembangan hama Bubuk Beras (Sitophilus Oryzae L.)

Budiarto , Budiarto (2000) Pengaruh ekstrak kulit buah jeruk siam(Citrus nobilis L) terhadap mortalitas dan perkembangan hama Bubuk Beras (Sitophilus Oryzae L.). Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2725Kb
[img]
Preview
PDF
17Kb
[img]
Preview
PDF
348Kb
[img]
Preview
PDF
521Kb
[img]
Preview
PDF
416Kb
[img]
Preview
PDF
620Kb
[img]
Preview
PDF
314Kb
[img]
Preview
PDF
516Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

601Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

552Kb
[img]
Preview
PDF
332Kb
[img]
Preview
PDF
433Kb
[img]
Preview
PDF
753Kb

Abstract

BUDIARTO. J 201941062. Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Jeruk Siam Citrus nobilis L Terhadap Mortalitas dan Perkembangan Hama Bubuk Beras Sitophilus oryzae L. (Dibawah bimbingan HENDARKO SUGONDO dan MOCHAMAD HADI). Konsumsi buah jeruk Siam oleh masyarakat, industri pangan maupun non pangan menimbulkan akibat samping berupa limbah kulit buah jeruk. Limbah kulit buah jeruk ini akan menjadi sampah jika tidak ada penanganan lebih lanjut. Seiring dengan hal tersebut, dampak penggunaan insektisida sintetik telah menimbulkan masalah, antara lain resistensi dan resurjensi hama. Sarah satu alternatif pemecahannya adalah menggunakan insektisida botani yang lebih aman terhadap lingkungan. Salah satu bahan insektisida botani tersebut terkandung dalam kulit buah jeruk Siam Citrus nobilis L 'yang terbukti telah mampu mematikan beberapa serangga hama. Kandungan bioaktif tersebut berupa limonen dan linalool. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dan tingkat konsentrasi ekstrak kulit buah C. nobilis yang efektif untuk mengendalikan hama Sitophilus oryzae, serta pengaruhnya terhadap perkembangan S. oryzae. Bahan uji diperoleh melalui ekstraksi dengan maserasi etanol dan distilasi uap-air. Percobaan dilakukan dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan enam konsentrasi perlakuan dan tiga kali ulangan. Data toksisitas dianalisis dengan Analisis Probit metode Busvine-Nash. Data uji mortalitas dan uji perkembangan dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf uji 5 %. Tingkat toksisitas ekstrak dengan distilasi uap-air (LC50 / 72 jam) adalah 8,158 persen (v/v), dan ekstrak dengan maserasi etanol (LC50 / 120 jam) adalah 12,036 persen (v/v). Sehingga ekstrak distilasi uap-air dianggap lebih toksik dibanding ekstrak maserasi etanol. Terhadap parameter perkembangan, ekstrak distilasi uap-air berpengaruh nyata persentase larva menjadi imago dan lama daur hidup, tetapi tidak terhadap jumlah larva dan jumlah imago.. Sedangkan ekstrak maserasi etanol hanya berpengaruh nyata terhadap lama daur hidup, tetapi tidak terhadap jumlah larva, jumlah imago, dan persentase larva menjadi imago. iii

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:30038
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:19 Oct 2011 09:59
Last Modified:19 Oct 2011 09:59

Repository Staff Only: item control page