Astuti , Vitri Dwi (2000) Uji antibakteri Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rose) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichea coli dan staphylococcus aureus secara in Vitro. Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.
PDF Restricted to Repository staff only 2055Kb | ||
| PDF 19Kb | |
| PDF 394Kb | |
| PDF 477Kb | |
| PDF 406Kb | |
| PDF 626Kb | |
| PDF 316Kb | |
| PDF 424Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 457Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 470Kb | ||
| PDF 329Kb | |
| PDF 394Kb | |
| PDF 470Kb |
Abstract
Telah dilakukan penelitian secara in vitro tentang uji antibakteri ekstrak jahe (Zingiber officinale Rose) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coil dan Staphylococcus aureus. Rhizoma di ekstrak dengan N-heksan, kloroform dan etanol masing-masing dengan konsentrasi 1%, 5%, dan 10% (blv) diujikan pada pertumbuhan E. coil dan S. aureus. Hasil penetitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol lebih aktif dalam menghambat pertumbuhan E. coil dibandingkan dengan ekstrak N-heksan dan kloroform, sedangkan ekstrak kloroform lebih aktif menghambat pertumbuhan S. aureus dibandingkan dua ekstrak lainnya. Konsentrasi 10% (b/v) dari masing-masing ekstrak merupakan konsentrasi yang terbaik dalam menghambat pertumbuhan kedua bakteri uji. Kata kunci : Ekstrak jahe, E. coil, S. aureus. ABSTRAC The in vitro effects of gingers (Zingiber officinale Rose) extract on the growth of Escherichia coil and Staphylococcus aureus has been conducted. Rhizome prepared by using N-hexan, chloroform and ethanol. The extracts were then tested on the growth of E. coil and S. aureus in the level 1%, 5% and 10% (w/v) using paper disk method. Results showed that the ethanol extract had more active inhibition than N-hexan and chloroform extract on E. coif, while chloroform extract had more active inhibition than the other extracts on S. aureus. The best consentration to inhibit the growth of both tested bacteria in this study was 10% (wlv). Key words ; Ginger extract, E. coil, S. aureus. Jahe (Zingiber officinale Rose.) merupakan salah sate obat tradisional, mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat untuk mengobati penyakit perut (diare), battik, rematik, penawar racun tradisional dan Senyawa berkhasiat obat itu antara lain flavonoid, polifenol, seskuiterpen dan minyak atsiri berupa oleoresin, zingibere, zingerone, gingerol, etilmetil keton (Santoso, 1988). Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak jahe terhadap pertumbuhan E. coli dan S. aureus yang diketahui dapat menyebabkan penyakit diare (Pelzcar, 1988). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak jahe terhadap E. coli dan S. aureus serta konsentrasi yang paling besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan keduanya. Ekstraksi rimpang jahe dilakukan dengan metode perforasi (Harborne, 1987) dan bakteri colt dan S. aureus diperoleh dari kultur murni. Rancangan percobaan yang digunakan RAL faktorial dua faktor dengan parameter lebar zona hambatan pertumbuhan setelah diinkubasi 24 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam, dilanjutkan dengan BNJ pada taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe mampu menghambat pertumbuhan E. coil dan S. aureus. Fraksi etanol pada konsentrasi 10%(b/v) paling besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan E. coli, sedangkan untuk S. aureus fraksi kloroform dengan konsentrasi yang mina paling efektif menghambat pertumbuhan pada penelitian ini. Untuk E. coli fraksi etanol (0,98) berbeda nyata dengan fraksi kloroform (0,858) dan N-heksan (0,859) dalam penghambatan pertumbuhannya, sedangkan antara fraksi kloroform dan N-heksan tidak berbeda nyata. Perlakuan konsentrasi 10%(b/v) (1,121) berbeda nyata dengan konsentrasi 5% (0.928) dan 1% (b/v) (0,848), sedangkan konsentrasi 5% tidak berbeda nyata dengan 1%(b/v). Untuk S. aureus fraksi kloroform (0,971) berbeda nyata dengan fraksi N-heksan (0,808) dan etanol (0,816), sedangkan fraksi N-heksan dan etanol tidak berbeda nyata dalam menghambat pertumbuhan S. aureus pada penelitian in i. Perlakuan konsentrasi 10%(b/v) (1,05) berbeda nyata dengan konsentrasi 5% (0,883) dan 1%(b/v) (0,822), sedangkan konsentrasi 5% dan 1% tidak berbeda nyata. Hasil interaksi fraksi dan konsentrasi didapatkan bahwa untuk E. coli F3K3 (1,358) berbedanyata dengan F2K3 (1,027) dan F3K2 (0,987) sedangkan F2K3 dan F3K2 tidak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology |
ID Code: | 30021 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 19 Oct 2011 09:14 |
Last Modified: | 19 Oct 2011 09:14 |
Repository Staff Only: item control page