Perencanaan Perbaikan Tebing Sungai Rambut di Desa Banjaragung Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal

WIJAYA, CHANDRA and CAHAYA W, DWI (2010) Perencanaan Perbaikan Tebing Sungai Rambut di Desa Banjaragung Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Undergraduate thesis, Department of Civil Engineering.

[img]
Preview
PDF - Published Version
11Mb

Abstract

Satuan Wilayah Sungai (SWS) Pemali-Comal merupakan salah satu Satuan Wilayah Sungai yang ada di Pulau Jawa disamping SWS Cimanuk, SWS Serayu Bogowonto, SWS Bengawan Solo, SWS Progo Opak Oyo dan SWS Citanduy. Salah satu sungai yang berada dibawah pengelolaan SWS Pemali-Comal adalah Sungai Rambut yang secara administrasi berada diantara Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang Propinsi Jawa Tengah dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) yang masuk wilayah Kabupaten Tegal 59% serta Kabupaten Pemalang 41%. Peta Wilayah Balai Pengembangan Sumber Daya Air Pemali – Comal Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Rambut bagian hulu merupakan daerah pegunungan dengan topografi bergelombang dan membentuk cekungan di beberapa tempat yang berfungsi sebagai penampung air dan memiliki nilai hujan tahunan yang besar yaitu sekitar 4000 mm. Di daerah ini sebagian lahannya berupa hutan jati muda dan persawahan tadah hujan. Pada bagian hilir, DAS Rambut merupakan daerah yang relatif datar yang sebagian besar berupa sawah irigasi teknis dan memiliki nilai hujan tahunan yang kecil yaitu sekitar 2000 mm. Wilayah Sungai Rambut dimulai dari bagian hulu sungai yang berasal dari kaki pegunungan lereng Gunung Slamet di sebelah selatan mengalir ke utara. Sungai dengan panjang alur sekitar 79 km dan luas DAS 166,1 km2 ini merupakan sungai induk tempat bermuaranya sungai - sungai kecil sampai sedang seperti K.Ciawitali, K.Tajem, K.Ajer, K.Pujang, K.Dagul, K.Handi, K.Canei, dan K.Jambu. Sungai Rambut merupakan sungai dinamis dengan tingkat erosi yang tinggi, baik itu berupa erosi horisontal maupun erosi vertikal. Proses penggerusan dan pengendapan yang berulang – ulang di sepanjang alur sungai menyebabkan alur sungai berkelok – kelok. Proses ini diperparah oleh kondisi tebing sungai yang memiliki sudut kemiringan lereng relatif besar. Longsoran pada tebing ini tidak begitu menimbulkan masalah jika lahan yang tergerus merupakan lahan terbuka, namun yang menjadi permasalahan adalah sebagian besar lahan di kiri-kanan alur sungai merupakan lahan fungsional berupa pemukiman penduduk dan fasilitas umum seperti jalan desa. Saat ini setidaknya ada lima lokasi tebing kritis, kelima lokasi tersebut berada di Desa Kedung Kelor (Kab. Tegal), Desa Banjaragung (Kab. Tegal), Desa Kendayakan (Kab. Tegal), Desa Tambakrejo (Kab. Pemalang), dan Desa Banjarejo (Kab. Pemalang).

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
ID Code:25027
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:30 Dec 2010 10:17
Last Modified:31 Dec 2010 11:09

Repository Staff Only: item control page