PARTISTPASI KERJA WANITA PADA SEKTOR PEKERJAAN FORMAL, IMPLIKASINYA TERHADAP EKONOMI KELUARGA DAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU PADA ANAK-ANAK. STUDT KASUS DI KODIA SEMARANG

Abstract

Selama satu dekade terakhir telah terjadi peningk.a tan part: sipasi keria wanita, termasuk ibu rumahtangga di daerah perkotaan Indonesia, yaitu dari 32 menjadi 40 persen, sebackai akibat keber¬hasilan nembangunan terutama di bidang ekonomi, pendidikan wanita dan keluarga berencana. Partisipa•i kerja wanita di situ sisi bermanfaat ba pen ingkatan pendapatan keluarga, terutama dari golungan miskin. Akan tetapi fenomena ter-set-Jut bukannya ti.dak membawa masalah, ksrena dari berbagai renelitian terungkap bahwa peningkatan partinipasi kerja wanita ternyata berakibat pada menurunnya kehiasaan menyusui kepada bail dan anak-anak. Tnjuan penelitian ini adalah untuk mengetahui impl ikasi partisipasi keria wanita di berbagai sektor pekerjaan formal terhadap ekonomi keluarga dan pemberian Air Susu lb,: pada anak -anak. Secara khusus penelitian ini ingin mengetahui: (1) disk¬ripsi dari pendapatan dan kontribusi wanita pekeria di berbagai sektor pekerjaan formal terhadap ekonomi keluarga; (2) faktor¬faktor yang berhubungan dengan tingkat pendapatan dan kontribusi wanita terhadap pendapatan keluarga pada wanita pekeria di sektor pekeriaan formal; (3) perbedaan lama pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada wanita pekeria di berbagai sektor pekerjaan formal; dan (4) faktor-faktor yang berhuhungan dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada wanita pekerja di sektor pekerjaan formal. Penelitian yang dilaksanakan merupakan jenis penelitian din iptif dengan menogunakan pendekatan cross sectional. Metode yang diatmakan metode surveis Lekasi penelitian adalah Kodia Semarang, Propinsi Sawa Tennah. Pesponden adalah ibu rnmabtang-bra yaro mempunyai anak usia Dalita yang pada saat penelitian t.erlibat pada kegiatan mencari nafkah (bekerja) di sektor peker-jaan formal, minimal sejak sebulan terakhir. PPM than responden penelitian dilaku a secara acak (tenat-nya pengacakanirandomsasi), sedang analisa data penelitian dilak-ukan secara deskriptif dan analisis kerelasional untuk mengetahui hubuogan antar ymriabel yang diammt Jumlah respenden sebanvak 150 prang dikelompokkan dalam 7 kelommok pekerjaan, yaitu: (I). Angeota AERI (Polri); (2). Guru CM, 9D, SLIP, Pan SLTA): (3). Posen (di Akademi/Pergubuan Tingek swasta a negeri); (4). GegawaS di Departemen Dalam Negeri (Depdalarj) atau Gemerintah Daerah (Femda); (5). Karyawan bank, (b). raryawan pabritipsrusahaan dengan bidang tugas lebib banyak ruancian (dinam dalamd; dan (7). Karyawan eabrikiperusahaan r hidang tugas Sahib banyak bertugas di lu r (dinas luar). Hasil ponelitian menunjukkan rata-rata total pendapatan keluarga sebesar Rp 711.000,- dimans ntta menyumbang peadapa-tan keluarga sebesar Re 297.000,- Pktau dengan rata-rata tinekat kontribusi sabaJjar 43,05 % (SDe9,67), dimana persentase kontri-busi terenctith 14.19 dan tertinggi 66,57 %. Haulta yang bekerJa sebagai kar bank erilikt tingkat oendapatan paling tinggi dibanding kelompok wanita lainnya, kemudiam diikuti berturut-turut kelompok dosen dan karyawan perusahaan denqan dinas laar. Kelpmeol, Wanita v,vmg paling rendah tingkat oendapatannya adalah kelompok karyawan dinas dalam. Namur), dilihat besarnya kontribupi eendapatan terhadaP pendapatan keluarga, ternyata kelompok karyawan gerusahaan dinas Dice- memiliki tingkat kontribusi paling besar dibandingkan wanita dari kalompok pekerjaan lain (45,64 %), sedangkan kelompok dosen memiliki kontribusi pendapatan yang paling rendah (39,40 %). keseluruhan wanita yang ditel iti mereka yang memiliki tint:Vat kontribusi terhadap pendapatan keluarga kurang dari 50 % atau lebih rendah darg tingkat kontribusi Kffsuami adalah 64,0%. Responden yang memiliki tingkat kontribusi lebih dari 50 % atau lebih baser dari kontribusi KK/suami berdumlah 10,7 %. .Deperem¬pat dari fumlah wanita (25,3 %) memiliki tingkat kontribusi same dengan tingkat kontribusi KK/suami. Hasil analisis statistik mernoerlihatkan tingkat pendapatan wanito berkorelasi positif dengan tingkat pendapatan keluarga Chalk total pendapatan ataupun per kapita) dan korelasi tersebut bermakna/signifikan (P<0,05). Tingkat pendapatan wanita iuga berkorelasi positif dengan tingkat kontribusi terhadap pendapa¬tan keluarga, akan tetapi huhungan tersebut tidak bermakna (p<0,05). Hasil analisis statistik terhadap faktor-faktor yang terkait dengan tingkat pendapatan wanita dan tingkat kontribusi wanita terhadap pendapatan keluarga. diperoleh: variabei usia wanita. pendidikan wanita, jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluar¬pa. kesemuanya berkorelasi positif bermakna (p<0,05) dengan ting¬kat pendapatan wanita; sedanq yariabel usia anak termuda dalam kelnarga berkorelasi positif tidak bermakna (p00,05) dengan tingkat pendapatan wanita. Terhadap tingkat kontribusi, ternya¬ta hanya faktor pendapatan Valuer:la yang berkprelasi neciatif bermakna (p<0,05) dengan tingkat kontribusi wanita terhadap pendapatan keluarga, sedanq faktor-faktor lain: usia wanita, pendidikan wanita, lumlah anggota keluarga, dan usia anal, termuda dalam keluarga, kesemuanya berkerelasi negatif tidak bermakna dengan tingkat kontribusi wanita terhadap pendapatan keluarga Dilihat dari pember an AT, ya±tu Lama Pemberian ASI secara Eksklusif. Dan hasil analisis diketahui rata-rata lama pembe¬rian ASI secara eksklusif yang dilakukan wanita berlangsung selama 1,75 bulan atau ± 53 hari (SDs1,72), dengan rentang pembe¬rian 0 sampai dengan B bulan. Angka 0 bulan menandekan bahwa ada seiumlah bayi yang telah mulai. diberi makanan selain ASI heberapa saat dilahirken. Terdapat sokitar 19 7. wanita, yang sudah member! Pendampino bahkan Psnecwnti Air Susu ibu WASH nada usia 0 buten. Terdapat 5.7 % wanita yano diberi ASI secara eksklusif sampai dengan bay! berusia 4 bulan. Kelompok dosen memiliki -rata iefna pemberian ASI eksklu sif lebih lama dibanding kelompok lain (selama 2,4 bulan), sedang yang terpendek memberikan ASI secara eksklusif adalah kelompok karyawan perusahaan dinas luar (1,3 bul an). Rata lema pemberian ASI yang dilakukan wanita adalah 15,68 ulan (SD= 9,39), dengan rentang 0 sampai 36 bulan. Wanita yang telah menyapih bayinya pada saat berusia di bawah 3 bulan sebanyak 10,66 7., sampai usia 3-6 bulan sebanyak 12,7 %, dan mereka yang menyapih pada usia anak 7 - 12 bulan sebanyak 19,3 %. Dengan demikian jumlah wanita yang menyapih bayinya kurang atau sama dengan aatu tahun berjumlah 42,7 %, sampai berusia 1-2 tahun lebih dari 50%. Kelompok dosen memiliki rata-rata lama pemberian ASI paling lama (20 bulan) dibanding kelompok wanita lain, sedang wanita yang memiliki lama pemberian ASI paling singkat adalah karyawan perusahaan dinas dalam (14,5 bulan). Davi hasil analisis statistik dijumpai adanya korelasi positif antara variabel pengetahuan, eikap, situasi tempat kerja dan metivaei dengan lama pemberian ASI dan pemberian ASI eksklu¬sif, hanya tidak semua hasil korelasi tersebut bermakna/signifi¬kan. Terhadaq variabel lama pemberian ASI eksklusif ternyata kesemua fat tor yang diamati yaitu variabel pengetahuan, sikap, spasana tempal kerja dan mativasi dijumpai korelasi positif bermakna (p<0,05). Namun terhadap variabel lama pemberian ASI (usia penyapihan) ternyata hanya variabel motivasi yang mempunyai korelasi positif secara bermakna (p<0,05). Diluar keempat faktor yang diemati tersebut, ternyata terdapat variabel lain yang berkorelasi positif bermakna terhadap lama pemberian ASI (usia panyapihan) yaitu variabel lama pemberian ASI eksklusif.