PROFIL KEEFEKTIVAN KATALIS ZEOLIT ALAM ASAM DALAM PROSES PIROLISIS POLIETILENA DARI SAMPAH PLASTIK MENJADI OLEFIN AKIBAT PERUBAHAN TEMPERATUR

Abstract

Penggunaan plastik yang torus meningkat diikuti dengan tneningkatnya limbah plastik. Plastik 'dart bahan petrokimia memiliki kecepatan biodegradasi yang sangat lambat, membutuhkan waktu lama untuk terdegradasi sempurna oleh sinar matahari dan zat aditifnya mengakibatkan degradasi menghasilkan gas beracun. Dengan demikian limbah plastik hams ditangani dengan balk. Polietilena sebagai bahan dasar pembuatan kantong plastik merupakan polimer termoplastik sehingga dapat dipirolisis. Pirolisis tidak melepaskan polutan berupa partikel dan CO2 ke atmosfer sehingga praktis tidak mengganggu lingkungan. Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan, pirolisis dapat dikombinasikan dengan proses katalitik sehingga diperoleh produk dengan selektivitas yang tinggi. Dalam penelitian ini sebagai katalis digunakan zeolit alam wonosari. Dari preparasi yang dilakukan, diperoleh hasil karakterisasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan luas permukaan sehesar 748%, peningkatan volume pori sebesar 98%, pengurangan rerata jejari pori sehesar 76%, peningkatan rasio Si/Al sebesar 147% dan peningkatan keasaman sebesar 133%. Proses pirolisis tanpa katalis terhadap plastik yang mengandung polietilena pada temperatur 280°C menghasilkan fasa cair berwarna coklat. Dad hasil tersebut terlihat bahwa dengan perlakuan termal saja plastik dapat mengalami pirolisa yaitu peruraian menjadi senyawa-senyawa dengan berat molekul lebih keel!. Fasa cair yang diperoleh merupakan hasil kondensasi dari fasa gas yang keluar dari reaktor dengan bantuan gas N2 melewati pendingin campuran es dan garam.Untuk proses pirolisis pada ternperatur 280°C dengan katalis zeolit alam asam hash hash preparasi diperoleh caftan berwarna kuning hening dengan hau yang sangat menyengat seperti bensin. Hal inl menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi katalitik terhadap hash gas hash pirolisis thermal. Dari kromatogram basil analisis gas kromatograti (GC) terlihat munculnya puncak-puncak baru yang berbeda dengan puncak hash pirolisis tanPa katalis dengan konsentrasi sebesar 56,82 %. Munculnya puncak¬puncak baru ini mengindikasikan bahwa reaksi katalitik terhadap hash pirolisis termal mengakibatkan pemutusan ikatan molekul sehingga membentuk senyawa dengan berat molekul lebih kecil. Dengan demikian katalis yang dihasilkan ternyata mampu memberi peran dalam meningkatkan hash pirolisis.