Hadi, Mochamad and Rahadiart, Rally (2004) UJI POTENSI EKSTRAK DAUN KRINYUH SEBAGAI BAHAN INSEKTISIDA ALTERNATIF PENGARUHNYA TERHADAP TOKSISTAS DAN ANTI MAKAN ULAT Agrotis sp. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 232Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 640Kb |
Abstract
The use of chemical insecticide has promoted pest resistence, resurgency and break of secondary pest and environmental pollution. So that, it needs to be searched a somewhat alternative insecticide that is safe and not promotes pest resistence. One of than is using plant materials as active agent. A plant that has potential as botanical insecticide is Eupotorium odoraium (Asteraceae). This research is aimed to see the potential of extract A. ()duration leaves as botanical insecticide and investigate the effect this insecticide on one of impotent agricultural pest which Spodoptera sp larvae. The problem that wants to be solved is that how the E. odottaum leaves extract on toxicity and antifeeedant of Spodoptera sp larvae and on what concentration this extract will be effective effect. Extraction on tested materials was done using 95% alcohol. Larvae were taken care in the laboratory with artificial diet. Toxicity test was done using Probit Analysis. Antifeedant test was done using no choice method with artificial diet. Data analysis was done using ANOVA and LSD 'Fukey-Kramer test. The results showed that toxicity of extract on tested larvae prevails on 3.14% (WA') concentration, larvae mortality as much as 50% (LC50-96 hours). Extract of E. odoratum as autifeedant effect showed not significanly on Spodoptera sp larvae. Penggunaan insektisida kimia telah menimbulkan resistensi hama, resurgensi hama dan ledakan hama sekunder serta pencemaran lingkungan.Oleh karena itu perlu dicari suatu jenis insektisida alternatif yang aman dan tidak menimbulkan resistensi dan pencemaran lingkungan, aniara lain dengan meny,gunalcan material tumbuhan sebagai bahan aktifnya. Salah satu jenis Lumbuhan yang berpotensi sebagai bahan insektisida botani adalah Kirinyuh Ea platinum adoration L (Asteraceae). Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian uji potensi ekstrak daun Kirinyuh sebagai bahan insektisida alternatif. Pada penelitian yang lalu, telah diteliti aspek toksisitas dan sifat anti makan terhadap serangga Hetroikas annigem Hubner, dengan hasil bahwa toksisitas (LC-50 96 jam) terjadi pada konsentrasi 0,91 persen (b/v) dan pada konsentrasi 0,25 persen (b/v) ekstrak daun Kirinyuh telah menunjukkan sifat anti makan secara nyata terhadap larva uji. Selanjutnya diketahui pula bahwa pada konsentrasi sub lethal 0,2 dan 0,4 persen (b/v), ekstrak daun Kirinyuh secara nyata menghambat pertumbuhan larva dan perkembangan serangga H. armigera L. Path konsentrasi tersebut, ekstark uji juga menghambat fekunditas atau kesuburan serangga H. annigem yang diujikan, bahkan pada konsentrasi 0,4 persen (b/v) tidak diperoleh ngengat betina sehingga fekunditas per ngengat betina menjadi not (tidak dihasilkan telur). Pada penelitian ini akan diteliti pengaruh ekstrak daun kirinyuh tersebut terhadap toksisitas dan antimakan larva Agrotis sp. Tujuan penelitian adatah mengkaji bagaimana pengaruh ekstrak daun Kirinyuh terhadap toksisitas dan antimakan larva Agrotis sp, serta pada konsentrasi berapa ekstrak uji member' pengaruh nyata terhadap serangga uji. Karelia pada scat penelitian ulat Agrotis sp cukup sulit didapatkan di lapangan karena nampaknya musim tidak sesuai, dan sementara itu ulat Spodoptera sp justru cukup banyak maka ulat ini dipakai sebagai ulat uji (objek) pengganti. Hash penelitian menunjukkan bahwa toksisitas ekstrak daun Kirinyuh terhadap ulat Spodoptera sp yang diuji terjadi pada konsentrasi 3,14 persen (b/v). Pada konsentrasi ini mortalitas ulat uji mencapai 50 % (LC_50-96 jam). Tingkat totsisitas ini lebih rendah dibandingkan dengan toksisitasnya terhadap ulat Heliothis annigem, yaitu pada konsentrasi 0,91 persen (b/v). Akan tetapi nampaknya ekstrak uji belum mampu sebagai senyawa antimakan terhadap ulat uji, terbukti dari hasil uji statistik (LSD Tukey-Kramer) yang tidak menunjukkan beds nyata pada semua konsentrasi yang diujikan. Berbeda dengan pengujian terhadap ulat H, annigem, sifat antimakan secara signifikan ditunjukkan pada konsentrasi uji 0,25 persen (b/v).
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
ID Code: | 23463 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 25 Oct 2010 10:36 |
Last Modified: | 25 Oct 2010 10:36 |
Repository Staff Only: item control page