EVALUASI RENCANA TEKNIK RUANG KAWASAN KHUSUS PERMUKIMAN FLAMBOYAN BAWAH DANAU SEHA KOTA PALANGKA RAYA

USOP , TARI BUDAYANTI (2003) EVALUASI RENCANA TEKNIK RUANG KAWASAN KHUSUS PERMUKIMAN FLAMBOYAN BAWAH DANAU SEHA KOTA PALANGKA RAYA. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
7Mb

Abstract

Housing represents the base requirement which structural in character that is as part of the make-up of the quality of life and people prosperity. Therefore housing development is not merely coping to reach the just amount target, but it is also of vital importance to pay attention the goal achievement about of quality of be enabled by a housing matching with essence and its function. Dirty settlement at the moment in metropolis and small more and more so that lessen the quality of town room. Dirty area identified with the area of dwelling of social storey; level and life of low earning ( low income). Dirty Settlement existence represent the responsibility among government and society for the fox of the condition of town of avoiding difference of town room, and social difference, so that in the end affect at quality of life and prosperity. Governmental policy in effort improve; repair an area slum, squatter, is among others decanted in Kampong Improvement Program ( KIP), Environmental Rejuvenation of Dirty Settlement, Environmental Repair of Fisherman (PLPN-KIP), and Settlement Return The Dirty Settlement ( Resettlement Housing). In each the program need the evaluation, How far affect which have been accepted in society life, as input from the program insuffiency. One of the case study which researcher lift is evaluation Plan The Special Area Room Technique of Settlement in Lake Ha Flamboyant of Under Great Town Palangka Raya, This Settlement before now solid squatter area in area of tepian river is till happened by the fire/burning accident resulted from high density. Hereinafter pursuant to local society demand is which wish to return they area again, government conduct the settlement program return the settlement Flamboyant of under the. Adequate medium facility support from the settlement existence woke up, settlement form corresponding to characteristic of area of tepian sungai. But after planed settlement that happened result of evaluation that is process of during 4-5 year of showing degradation of is quality of room, area return dirty because lowering healthy life awareness so that have an effect on to storey; level of environmental hygiene and health, ugly sanities, settlement of is full of garbage, mount the citizen prosperity which do not experience of the improvement by significant. Because although all facility provided but cannot be developed and is utilized by them. Problem of like this is true need a solution with in the form of manage cooperation of among government, private sector and, society to improve; repair the settlement which with quality and at the same time enable ness to pattern and view live the indisposed society. Pursuant to result of such society pattern perception require the approach process orienting at society of low income. Process this approach in the form of strategy management that is developing cooperation system of among government, private sector and society. each role And function earn is assisting each other, where government as supervisor or watcher, private sector do /conduct the execution management, while at society consignee able to give the contribution of at exploiting effort as well as possible limited source of fund, decision taken to be relied on by a requirement, priority, and society ability, guarantying acceptance and appreciate of larger ones to everything which is woke up. Perumahan merupakan kebutuhan dasar yang sifatnya struktural, yaitu sebagai bagian dari peningkatan kualitas kehidupan dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu pembangunan perumahan bukan hanya berupaya untuk mencapai sasaran kuantitas saja, tetapi adalah juga sangat penting untuk memperhatikan pencapaian sasaran kualitas agar dapat dimungkinkan perumahan yang sesuai dengan hakekat dan fungsinya. Permukiman kumuh pada saat ini di kota-kota besar dan kecil semakin banyak sehingga mengurangi kualitas ruang kota. Kawasan kumuh diidentifikasi dengan daerah hunian kehidupan dan tingkat sosial berpendapatan rendah (low income). Keberadaan permukiman kumuh merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk merubah kondisi ruang kota agar menghindari kesenjangan ruang kota, dan kesenjangan sosial, sehingga pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan. Kebijakan pemerintah dalam usaha memperbaiki suatu kawasan slum, squater, diantaranya tertuang dalam Kampong Improvement Program (KIP), Peremajaan Lingkungan Permukiman Kumuh, Perbaikan Lingkungan Nelayan (PLPN-KIP), dan Penataan Kembali Permukiman Kumuh (Resettlement Housing). Pada setiap program tersebut memerlukan evaluasi, sejauhmana dampak yang telah diterima didalam kehidupan masyarakat, sebagai masukan dari kekurangan program tersebut. Salah satu studi kasus yang peneliti angkat adalah evaluasi Rencana Teknik Ruang Kawasan Khusus Permukiman di Danau Seha Flamboyant Bawah Kota Palangka Raya, Permukiman ini dulunya squater area yang padat di daerah tepian sungai hingga terjadi musibah kebakaran diakibatkan dari kepadatan tinggi. Selanjutnya berdasarkan tuntutan masyarakat setempat yang ingin kembali bermukiman dikawasana tersebut, pemerintah melakukan program penataan kembali permukiman Flamboyant Bawah tersebut. Penyediaan fasilitas sarana prasarana yang memadai mendukung dari keberadaan permukiman tersebut dibangun, bentuk penataan yang menyesuaikan dengan karakteristik kawasan tepian sungai. Namun setelah pasca penataan yang terjadi hasil evaluasi yaitu proses selama 4-5 tahun menunjukan penurunan kualitas ruang, kawasan kembali kumuh karena rendahnya kesadaran hidup sehat sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesehatan dan kebersihan lingkungan, sanitasi yang buruk, permukiman penuh sampah, tingkat kesejahteraan warga yang tidak mengalami peningkatan secara signifikan. Karena walaupun semua fasilitas disediakan tetapi tidak dapat dikembangkan dan didayagunakan oleh mereka. Masalah seperti ini memang memerlukan suatu penyelesaian bersama berupa manajem kerjasama antara pemerintah, swasta dan, masyarakat untuk memperbaiki permukiman yang berkualitas dan sekaligus pemberdayaan terhadap pola dan pandangan hidup masyarakat yang tidak sehat ini. Berdasarkan hasil pengamatan pola masyarakat yang demikian membutuhkan proses pendekatan yang berorientasi pada masyarakat low income. Proses pendekatan ini berupa manajemen strategi yaitu membangun sistem kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Fungsi dan peran masing-masing dapat saling membantu, dimana pemerintah sebagai pengawas atau pemantau, swasta melakukan manajemen pelaksanaan, sedangkan pada masyarakat sipenerima yang dapat memberikan kontribusi pada upaya pemanfaatan sebaik-baiknya sumberdana yang terbatas, keputusan yang diambil didasarkan pada kebutuhan, prioritas, dan kemampuan masyarakat, menjamin penerimaan dan apresiasi yang lebih besar terhadap segala sesuatu yang dibangun.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:17876
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:28 Jul 2010 07:40
Last Modified:28 Jul 2010 07:40

Repository Staff Only: item control page