IMPLEMENTASI PASAL 10 UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DALAM PENDAFTARAN CIPTAAN ATAS KERAJINAN GEBYOK KUDUS OLEH PEMKAB KUDUS

ISTANTO, YUSUF (2008) IMPLEMENTASI PASAL 10 UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DALAM PENDAFTARAN CIPTAAN ATAS KERAJINAN GEBYOK KUDUS OLEH PEMKAB KUDUS. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
360Kb

Abstract

Yusuf Istanto, B4A006325, 2008, “Implementasi Pasal 10 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Dalam Pendaftaran Ciptaan Atas Kerajinan Gebyok Kudus Oleh Pemkab Kudus” Tesis : Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Gebyok adalah salah satu bagian dari rumah adat Kudus yang berfungsi sebagai pemisah antara ruang tamu (joglo satru) dengan ruang keluarga (gedhongan). Perkembangan saat ini gebyok tidak hanya digunakan sebagai pembatas ruangan tapi juga digunakan sebagai hiasan ruangan dan latar pelaminan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai keberadaan dan perkembangan kerajinan gebyok Kudus, mengetahui dan menganalisis kedudukan kerajinan gebyok Kudus menurut Pasal 10 Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan untuk mengetahui dan menganalisis mengenai peranan pemerintah kabupaten Kudus dalam pendaftaran Hak Cipta kerajinan gebyok Kudus menurut Pasal 10 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis empiris. Spesifikasi penelitian dalam penulisan hukum ini adalah bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyak pengrajin gebyok yang setia memakai pakem ukir dalam membuat gebyok Kudus meskipun tak jarang pengrajin membuat gebyok Kudus dengan motif hasil kreasi sendiri sesuai dengan permintaan dari pemesan gebyok Kudus. Gebyok Kudus sebagai kerajinan yang didapat secara turun temurun merupakan salah satu kerajinan yang dapat dikategorikan sebagai pengetahuan tradisional akan tetapi UUHC 2002 belum cukup memberikan perlindungan terhadap Hak Cipta gebyok Kudus. Pemkab Kudus menyadari bahwa kerajinan gebyok Kudus merupakan aset daerah yang berharga dan merupakan salah satu produk unggulan Kudus. Untuk itu Pemkab Kudus melalui klinik HKI Undip mendaftarkan Hak Cipta Gebyok Kudus. Kesimpulan yang diperoleh bahwa keberadaan gebyok Kudus saat ini telah mengalami banyak perkembangan dalam motif ukir tetapi pelaksanaan dokumentasi terhadap gebyok masih sangat minim. Gebyok Kudus sebagai pengetahuan tradisional terlindungi dengan lahirnya UUHC 2002 melalui ketentuan dalam Pasal 10 UUHC 2002, tetapi pada kenyataan UUHC 2002 belum cukup melindungi kerajinan gebyok Kudus. Pengrajin bersama Pemkab Kudus melakukan dokumentasi terhadap motif gebyok guna memberikan perlindungan defensif dalam menanggulangi penyalahgunaan instrumen HKI. Yusuf Istanto, B4A006325, 2008, "Implementation of Copyright Act No. 19/2002 Article 10 on Copyright Registration of Creation Gebyok Kudus By Kudus Government" Thesis: Postgraduate of the Diponegoro University, Semarang. Gebyok is one of the traditional houses of Kudus has functions as the separator between the living room (Jogo satru) with a family room (gedhongan). The development of the current Gebyok not only used as room dividers, but also used as a garnish and background weding decorative. The purpose of this research is about discovering and analyzing the existence and development of Gebyok Kudus handicrafts, analyze and understand the position of the Gebyok Kudus craft on Copyright Act No. 19 / 2002 Article 10 and to know and analyze the role of the Kudus Government on the registration of Copyright Kudus Gebyok craft, according to Copyright Act No. 19 / 2002 Article 10. the methodology approach of this research is juridical-empiric. This research is having the character of analytical descriptive. Results of research showed that there are still many Gebyok kudus craftsmen the faithful to make in the grip carving Gebyok Kudus although not rare craftsmen make Gebyok Kudus motifs with the results of their own creations based on demand. Expertise makes gebyok in earning hereditarily can be categorized as traditional knowledge based on UUHC 2002 but will not provide enough protection against Gebyok Kudus Copyright. Kudus Government aware that the Gebyok Kudus craft is valuable asset and is one of the Kudus superior product. For that purpose Kudus Government cooperate with the clinic HKI Undip to register the Gebyok Kudus Copyright. Conclusion that the presence of the Kudus Gebyok has experienced many developments in the motif of carving but the implementation of the documentation for Gebyok still very minimal. Gebyok Kudus as traditional knowledge are protected by Copyrights Act 19/2002 through the provisions of Article 10 Copyrights act 2002, but in reality Copyrights 19/2002 is not enough to protect the Gebyok Kudus craft. Kudus Government craftsmen to do with documentation of the Gebyok motif to provide protection in the defensive tackle abuse intellectual equity instruments.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Law
ID Code:17832
Deposited By:Ms upt perpus3
Deposited On:27 Jul 2010 14:00
Last Modified:27 Jul 2010 14:00

Repository Staff Only: item control page