Kaswinarni , Fibria (2007) KAJIAN TEKNIS PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAN CAIR INDUSTRI TAHU Studi Kasus Industri Tahu Tandang Semarang, Sederhana Kendal dan Gagak Sipat Boyolali. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2271Kb |
Abstract
Tofu Industry have spread recently in Indonesia. They have been done meantime by conventional technology, so they had low eficiency rate of used water and raw material, and relatively high waste production. Involved human resources have generally low education level, and they dont conduct yet a lot of waste processing. If there are waste processing units, they have unexpected results. This research was done at 3 (three) tofu industries, which each apply the same solid waste processing and different liquid waste processing, but they are in the same principal. There are three tofu industries, Tandang Semarang Tofu Industry (Anaerob-Aerob), Sederhana Kendal Tofu Industry (Anaerob-Aerob), and Boyolali Tofu Industry (Anaerob). The aim of this research is to know about the effectiveness and efficiency of tofu’s waste processing, especially for liquid waste and it’s effect to society and their environment. Used methods in this research are field survey and interview. Analysis data use descriptif analysis and SWOT analysis. The result of this research is the effort of solid waste processing including the sale of tofu’s dregs, the making of livestock food, tempe gembus, chips from tofu’s dregs, and pastry. The IPAL of Tandang needs area 880 m2, investment expense equal to ± Rp.2.657.163.236, building charge/m3 irrigate waste ± Rp. 115.528.836, monthly operating expense ± Rp.5.251.860, monthly operating/m3 irrigate waste/day ± Rp.1.167, effluen results is appropriate to standart (TSS : 66 mg/l, BOD5 : 24,00 mg/l , COD : 125,5 mg/l), debit : 23 m3/second, retention time is 14 days, flaring pipe is not functioned. The IPAL of Sederhana Kendal needs area 220 m2, investment expense equal to ± Rp.411.566.509, building charge/m3 irrigate waste ± Rp.11.759.043, monthly operating expense ± Rp.1.000.000, monthly operating/m3 irrigate waste/day ± Rp.834, effluen results is appropriate to standart (TSS : 62 mg/l, BOD5 : 57,60 mg/l, COD : 203,2 mg/l), debit : 35 m3/second, retention time is 7,5 days, flaring pipe is functioning. The IPAL of Gagak Sipat Boyolali needs area 25 m2, investment expense equal to ± Rp.31.397.509, building charge/ m3 irrigate waste ± Rp.5.232.918, monthly operating expense ± Rp.60.000, monthly operating/m3 irrigate waste/day ± Rp.400, effluen result isn’t appropriate to standart (TSS : 116 mg/l, BOD5 : 337,9 , COD : 759,8 mg/l), debit : 6 m3/second, retention time is 6 days, biogas is exploited. SWOT analysis result is the usage of water in each tofu industry still lower. The conclusion of this research is efficient and effective waste processing is done by the IPAL of Sederhana Kendal Tofu Industry, and the operational process of IPAL must be done by continueing, and appropriate IPAL for the small scale tofu industry are the expense of investment and operational is cheap, treatment is aesy, have complete processing (Anaerob-Aerob), qualitu effluen fulfill standart quality of industrial wastewater treatment, owning wconomic value and environmental friendliness. Industri tahu saat ini sudah menjamur di Indonesia, dan rata-rata masih dilakukan dengan teknologi yang sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan air dan bahan baku masih rendah dan tingkat produksi limbahnya juga relatif tinggi. Sumber daya manusia yang terlibat pada umumnya bertaraf pendidikan yang relatif rendah, serta belum banyak yang melakukan pengolahan limbah. Kalaupun sudah ada yang mempunyai unit pengolahan limbah hasilnya juga ada yang belum sepenuhnya sesuai yang diharapkan. Penelitian ini dilakukan pada tiga industri tahu, yaitu Industri Tahu Tandang Semarang (Anaerob-Aerob), Sederhana Kendal (Anaerob-Aerob) dan Gagak Sipat Boyolali (Anaerob). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengolahan limbah tahu yang efektif dan efisien serta dampaknya bagi masyarakat dan lingkungan. Metode yang dipakai pada penelitian ini survai lapangan dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitik dan analisis SWOT. Hasil penelitian untuk pengolahan limbah padat pada setiap industri adalah dengan menjual ampas tahu, dibuat pakan ternak, tempe gembus, kerupuk ampas tahu dan roti kering. IPAL Tandang membutuhkan luas lahan 880 m2, biaya investasi sebesar ± Rp.2.657.163.236, beban biaya bangunan/m3 limbah ± Rp.115.528.836, biaya operasional/bulan ± Rp.5.251.860, effluen memenuhi syarat (TSS : 66 mg/l, BOD5 : 24,00 mg/l , COD : 125,5 mg/l), debit : 23 m3/detik, biaya operasional/m3 limbah/ hari ± Rp.1.167, waktu tinggal 14 hari, pipa flaring tidak difungsikan. IPAL Sederhana Kendal membutuhkan luas lahan 220 m2, biaya investasi sebesar ± Rp.411.566.509, beban biaya bangunan/m3 limbah ± Rp.11.759.043, biaya operasional/bulan ± Rp.1.000.000, effluen memenuhi syarat (TSS : 62 mg/l, BOD5 : 57,60 mg/l , COD : 203,2 mg/l), debit : 35 m3/detik, biaya operasional/m3 limbah/hari ± Rp.834, waktu tinggal 7,5 hari, pipa flaring berfungsi. IPAL Gagak Sipat Boyolali membutuhkan luas lahan 25 m2, biaya investasi sebesar ± Rp.31.397.509, beban biaya bangunan/m3 limbah ± Rp.5.232.918, biaya operasional/bulan ± Rp.60.000, effluen tidak memenuhi syarat (TSS : 116 mg/l, BOD5 : 337,9 , COD : 759,8 mg/l), debit : 6 m3/detik, biaya operasional/m3 limbah/hari ± Rp.400, waktu tinggal 6 hari, biogas dimanfaatkan. Hasil analisis SWOT yaitu pada masing-masing industri tahu efisiensi pemakaian air masih rendah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pengolahan limbah yang efektif dan efisien adalah IPAL Industri Tahu Sederhana Kendal, diperlukan pengoperasian proses IPAL secara kontinyu agar hasilnya sesuai yang diharapkan dan IPAL yang sesuai untuk industri kecil tahu adalah IPAL yang biaya investasi awal dan operasionalnya murah, perawatannya mudah, proses pengolahan lengkap (anaerob-aerob), kualitas efluen memenuhi baku mutu air limbah industri tahu, memiliki nilai ekonomis dan ramah lingkungan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 17407 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 23 Jul 2010 11:00 |
Last Modified: | 23 Jul 2010 11:00 |
Repository Staff Only: item control page