- | ||||||||||
Nomor 2 | Januari - Juni 2006 |
|||||||||
ARTIKEL TERKINI |
||||||||||
- | ||||||||||
PENGARUH STRES AKIBAT CEMAS UJIAN SEMESTER TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP ANGKATAN 2001 |
||||||||||
- | ||||||||||
Sampel darah lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi EDTA ± 1,2 mg/ml darah, ditutup, diberi label lalu dibawa ke laboratorium pemeriksaan dalam waktu kurang dari 60 menit. Hal ini untuk mencegah perubahan nilai parameter hematologi akibat lamanya waktu transport. Kemudian sampel darah dimasukkan ke dalam automated hematology analyzer Celltac-α, MEK 6318 yang sudah dikalibrasi, ditunggu selama 60 detik, setelah itu jumlah leukosit beserta parameter lainnya akan tercetak pada kertas print out. Data yang terkumpul diolah dengan komputer menggunakan program SPSS 12.00 for Windows. Variabel bebas adalah skor HRS-A yang mencerminkan tingkat kecemasan sampel sebelum dan setelah ujian dilaksanakan. Sedangkan variabel tergantung adalah jumlah leukosit sampel sebelum dan setelah ujian dilaksanakan. Penentuan distribusi dan normalitas data dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk lalu dilakukan analisis dengan uji beda Wilcoxon Signed Ranks Test, uji beda paired T-test dan uji korelasi Pearson serta uji korelasi Spearman.10 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pemeriksaan darah dengan Automated Hematology Analyzer Celltac-α, MEK 6318, menunjukkan adanya perbedaan jumlah leukosit sebelum dan sesudah ujian. Sebanyak 24 (92,3%) subyek mengalami kenaikan jumlah leukosit, 2 (7,7%) subyek mengalami penurunan jumlah leukosit dan tidak ada subyek yang jumlah leukosit sebelum dan saat ujian semesternya tetap. Data skor cemas sebelum ujian semester menunjukkan 100 % subyek tidak mengalami cemas. Sedangkan data skor cemas setelah ujian semester menunjukkan 12 (46,15%) subyek mengalami cemas ringan, 5 (19,23%) subyek mengalami cemas sedang, 9 (34,62%) subyek mengalami cemas berat, dan tidak ada subyek (0%) yang cemas berat sekali. Selanjutnya semua data diuji sebarannya normal atau tidak dengan uji normalitas Shapiro-Wilk dan didapatkan hasil distribusi data normal untuk Skor HRS-A sebelum ujian semester, jumlah leukosit sebelum dan saat ujian semester dengan nilai p berturut-turut 0,464; 0,938 dan 0,128 dimana nilai p>0,05 sebaran data normal. Sedangkan untuk Skor HRS-A saat ujian semester didapatkan sebaran data yang tidak normal dengan nilai p=0,019. Kemudian, dilakukan analisis data dengan uji beda uji beda Wilcoxon Signed Ranks test dan uji beda Paired T-test.
|
||||||||||
www.m3.undip.org |
||||||||||
Berdiri tahun 2005, dipublikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang |
||||||||||