-
   
  Nomor 3  
Juli - Desember 2006
 
 
 
ARTIKEL ASLI
 
Home
Latar Belakang
Redaksi
Pedoman Penulisan
 
PAST ISSUE

M3 Nomor 2

   
  PREVALENSI ANDROPAUSE PADA PRIA USIA LEBIH DARI 30 TAHUN DI KABUPATEN BANTUL PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2005
-

Penurunan kadar testosteron yang digambarkan dengan keadaan klinis sebenarnya, tidak menggambarkan kadar testosteron bebas atau bioavailabilitas testosteron. Hal ini disebabkan kadar testosteron yang biasanya diukur di Indonesia adalah jumlah dari kadar testosterone bebas, bioavailabilitas testosteron, dan SHBG (Sex Hormone Binding Globulin). Pengukuran yang ideal adalah dengan mengukur Free Testosteron Index dan Bioavailabilitas Testosteron.3 Namun, pengukuran itu sangat jarang dilakukan di Indonesia karena selain sulit, harganya juga sangat mahal, sehingga sementara ini diputuskan untuk menggunakan indikator keadaan klinis sebagai pertimbangan utama penilaian andropause. Dari penelitian dengan indikator klinis didapatkan prevalensi andropause di Kabupaten Bantul sebesar 43,34%. Sedangkan dari kepustakaan barat didapatkan 50% pria yang telah memasuki masa andropause, mengalami andropause dan merasakan keluhan yang cukup berat.3
Dari kepustakaan barat didapatkan bahwa hanya sekitar 15% pria yang memasuki usia andropause mengalami gejala keluhan yang berat, 50% mengalami keluhan ringan yang dirasakan sebagai hal yang tidak normal atau merasakan adanya kemunduran, sedangkan sisanya (35%) hanya mengalami masa buruk dalam beberapa minggu atau bulan saja. Hasil studi ini mendapatkan 0% pria mengalami andropause berat, 7,69 % mengalami keluhan sedang dan 3,85% mengalami ringan. Perbedaan ini dimungkinkan karena kondisi sosial budaya, geografis, nutrisi dan status gizi, tingkat kemakmuran dan risiko stres yang dihadapi.
Pengobatan yang dianjurkan untuk menangani masalah andropause adalah dengan Hormone Replacement Therapy dan atau stimulasi produksi testosteron endogen.2

SIMPULAN

Prevalensi andropause pada 120 responden pria usia 30 tahun ke atas di Kabupaten Bantul sebesar 43,34 % menurut hasil dari kuesioner ADAM. Sedangkan dari hasil kuesioner AMS pada responden yang mengalami andropause, didapatkan andropause ringan 88,46%, sedang 7,69%, berat 3,85%, namun tidak didapatkan responden yang mengalami andropause berat sekali.
Sedangkan pada responden yang tidak mengalami andropause, hasil kuesioner AMS digunakan untuk menilai kualitas hidup responden. Dari kuesioner AMS tersebut didapatkan 2,94% tidak mengalami keluhan, 73,53% mengalami keluhan ringan, 23,53% mengalami keluhan sedang, 0% mengalami keluhan berat dan tidak ada responden yang mengalami andropause berat sekali.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wibowo S. Andropause atau PADAM pengenalan, pengobatan dan pencegahan. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro Semarang; 1998.
2. Anonymous. Testosteron and the aging male. [on-line]. 2003 [cited on June 20, 2004].Available from: http://www.Andropause.com/testosterone and the aging male.html.
3. Wibowo S. Memperlambat penuaan, mencegah “PADAM“ dan peremajaan pria. [pidato pengukuhan]. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang; 2002.
4. Lunenfeld B. Aging men-challenges ahead. Asian J Androl 2001 Sep;3: 161-168.
5. Gooren L, Lunenfeld B. Aging men challenges ahead. In: Lunenfeld B. Goren L (ed). Textbook of men's health. London: The Parthenon Publising Group. 2002. p 3-13.
6. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Indonesia. Jakarta; 1995.
7. Anonymous. What is andropause. on-line]. 2003 [cited on June 20, 2004].Available from: http://www.andropause.com/what is andropause. html.
8. Anonymous.Hormon and aging. on-line]. 2003 [cited on June 20, 2004].Available from: http://www.andropause.com/hormon and aging.html
9. Anonymous.Fertility and menoandropause. on-line]. 2003 [cited on June 20, 2004].Available from: http://www. Sam marrie.com/fertility and menoandropause.html.
10. Badan Pusat Statistik Yogyakarta. Kabupaten Bantul dalam Angka Tahun 2003. Yogyakarta: Balai Pusat Statistik Kabupaten Bantul 2003.
11. Vermeulen A, Kaufman JM. Aging of the hypothalamus-pituitary-testicular axis in men. Horm Res 1995;42:25-8.
12. Kamel, Hosam K. Sleep disorder. In: Lunenfeld B, Gooren L (ed). Textbook of men's health. London: The Pathenon Publishing Group; 2002. p 419-26


 

<<Previous Page

 
     
www.m3undip.org
 

Berdiri tahun 2005, dipulikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang