PENGELOLAAN LEACHATE DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TOMPOGUNUNG KABUPATEN SEMARANG

Abstract

Kota Ungaran sebagi Ibukota Kabupaten Semarang merupakan kota penyangga dan sekaligus merupakan pintu gerbang bagian selatan bagi Kota Semarang tampak berkembang cukup pesat. Hal tersebut akan diikuti oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi disertai kemajuan tingkat perekonomian , maka akan sangat mempengaruhi peningkatan terhadap jumlah sampah. Sehingga apabila sampah tidak dikelola dengan baik akan mempengaruhi tingkat kebersihan dan mencemari lingkungan yang pada akhirnya dapat menunmkan tingkat kesehatan masyarakat. Penimbunan sampah di dalam TPA Tompogunung akan mengalami proses penguraian secara kimia dan biokimia, dimana ketika air hujan dan air pennukaan meresap kedalam timbunan sampah maka akan menghasilkan caftan rembesan dengan kandungan polutan dan kebutuhan oksigen yang sangat tinggi yang disebut dengan leachate, dimana kandungan BOD, COD maupun TOC cukup tinggi. Untuk itu dilakukan upaya - upaya dalam mengelola dan mengolah timbulan leachate supaya tidak mencemari lingkungan disekitarnya yaitu dengan cara melakukan penelitian terhadap kualitas maupun kuantitas leachate yang ada di TPA Tompogunung dengan menggunalcan Metode Diskriptif dan Sample Survey Methode. Penelitian dilaksanakan pada bttlan November 2002 — Januari 2003 dengan melakukan pengamatan lapangan dan pengambilan sampel leachate, yang kemudian dianalisis di laboratoriwn. Disamping itu juga dilakukan penghitungan terhadap debit leachate yang timbul dengan menggunakan Metode Kesehnbangan Air. Dan kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa TPA Tompogunung belum melakukan pengelolaan dan pengolahan leachate dengan baik, oleh karena itu perlu adanya upaya pengelolaan melakukan penataan lokasi dengan cara menambahkan sarana dan prasarana seperti pembuatan saluran pipa pengumpul leachate, saluran yang mengelilingi timbunan sampah maupun pembenahan pada bak pengolah leachate. Sedangkan upaya pengolahan leachate dapat dilakukan dengan cara Recirkulasi Leachate dan Biologis Aerobik, hal tersebut dipilih karena cara itu dapat dilakukan dengan biaya yang murah.