RIYANTO, BAMBANG (2000) PENGARUH KOMPONEN BANGUNAN TERHADAP PENGKONDISIAN TERMAL PADA RUMAH TRADISIONAL NELAYAN DI DEMAK STUDI KASUS : PERUMAHAN NELAYAN DI PANTAI MORODEMAK. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .
| PDF - Published Version 8Mb |
Abstract
INTISARII Penelitian arsitektur rumah tradisional umumnya meneliti hal-hal yang non fisik seperti norma-norma, tata nilai, karakter dan sebagainya. Berbeda dengan hal tersebut diatas, penelitian ini lebih memfokuskan kepada fisik terutama bentuk rumah berikut komponen bangunan pengendali panas serta standart kenyamanan termal pada daerah beriklim tropis. Kajian kualitatif juga dilakukan yaitu kajian kenyamanan termal para penghuninya. Kenyamanan termsl adalah suatu kondisi udara dengan suhu tertentu, kelembaban tertentu, gerakan udara dengan kecepatan tertentu, dimana komposisi ketiganya mampu menghasilkan penguapan tubuh yang seimbang. Penelitian tentang rumah tradisional Jawa juga bukan kearah rumah tingkat bangsawan atau keraton, tetapi lebih kearah rumah "orang kebanyakan" khususnya adalah rumah para nelayan yang berada dipantai. Rumah nelayan Morodemak-Demak termasuk sub daerah kebudayaan Jawa ;"pesisir wetan". Penelitian bentuk rumah berikut komponen bangunan pengendali panas dan kajian tentang "perasaan ketidak nyamanan" (discomfort) termal penghuninya. Salah satu faktor pendukung kenyamanan termal adalah angin, karena angin dapat menurunkan temperatur udara khususnya didalam rumah. iklim tropis bagi negara Indonesia merupakan karuniaNYA karena melimpahnya enerji yang sangat besar dan murah yang patut disyukuri terutama yang berupa enerji angin. Angin didaerah pantai cukup kencang karena tidak ada hambatan. Mensyukuri nikmat Allah antara lain dengan cara memanfaatkan dan mengoptimalkan enerji angin untuk mengendalikan panas dalam rumah, agar dapat memperkecil ketidaknyamanan thermal penghuninya. Kondisi rumah-rumah tersebut ; beratap limasan atau Kampung, mempunyai bukaan / ventilasi atap dan mempunyai bukaan /ventilasi langit-langit. Metoda yang digunakan adalah metoda kuantitatif. Sebelum melakukan analisis diuraikan terlebih dahulu pengertian tentang rumah tradisional nelayan Morodemak yang termasuk Rumah tradisional Jawa Pesisir wetan berikut komponen bangunannya. Penelitian tentang komponen bangunan sebelumnya diuraikan dulu komponen bangunan pengendali panas. Selanjutnya komponen-komponen bangunan tersebut dibatasi terutama ; bukaan atap dan bukaan langit-langit. Penelitian ini bertujuan untuk : a) mengetahui rumah nelayan Pantai Morodemak berikut komponen bangunan bukaan atap/ plafon seberapa jauh dapat mengusahakan kenyamanan temial serta b) Untuk mengetahui besamya pengaruh demensi bukaan ventilasi atap yang bekerjasama dengan bukaan plafon terhadap usaha pengendalian termal. Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : Hasil penelitian tentang komposisi dan demensi bukaan atap dan bukaan plafon, dipergunakan sebagai acuan dalam melakukan perancangan bangunan yang bemu¬ansa tradisional tetapi mengusahakan kenyamanan termal bagi penghuninya. Dalam melakukan pemugaran terhadap bangunan rumah tradisional nelayan terutama di pantai Morodemak; hasil penelitian digunakan sebagai acuan agar bisa menghasilkan rumah yang dipugar tersebut menjadi lebih nyaman secara thermal namun bentuk-bentuk tradisional tetap dilestarikan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : Dan ke 7 (tujuh) rumah yang mempunyai bukaan atap hasil adaptasi iklim khususnya angin ; 6 buah rumah berada dalam standart kenyamanan Mom dan hanya satu yang tidak memenuhi standart Mom. Hasil kedua adalah membuktikan ; Semakin besar demensi ventilasi atap yang bekerjasama dengan bukaan plafon terbukti semakin bisa menurunkan temperatur dalam rumah, asal kecepatan angin terjamin kontinuitasnya seperti di daerah penelitian ini. ABSTRACT Unlike the study of traditional houses in general of which the concern is on non physical problems, such as the norm, the value , the characteristic, and the such, this very study focuses on the thermal control of the building components of those houses. They are the shapes of the houses, and the components of the houses which control the temperature inside the houses. The thermal comfort is the air thermal condition measured as DBT, air movement , humidity and radiation so the composition of those factors rised the balanced of human body evaporation. Another specific consideration of the study of the Javanese traditional houses does not deal with houses of aristocrats neither the ones belonged to the kingdom, but focusing more on the houses of common people particularly houses of fishermen on the coastal area called Morodemak. These houses are excluded of the traditional Javanese architecture circle, they are parts of eastern coastal area'(sub daerah pesisir wetan)'. The objects of the study include the ventilation as the thermal control building components of the houses, the standard of the thermal comfort and the thermal discomfort of the dwellers. One of the factors that brings about the thermal 'comfort is the "wind blow". The wind blow can decrease the temperature inside the houses. We should thank to the AI'mighty God for the tropical climate of Indonesia may enable us to make use the special greatest, most abundant and cheapest sort of energy such as the wind. The wind blow at the coastal area is strong enough since there is hardly no hindrance around it, therefore its energy can be optimally developed to control the temperature inside the houses and this effort may reduce the discomfort of the dwellers caused by the high temperature in their houses. The shapes of the houses roofs of Morodemak coastal area are "Gabled roof' (Kampung) and "Hipped roof' (Limasan) shape, their openings are found both at the roofs and at the ceilings. These conditions enable us to do the effort of optimalizing the wind blow as mentioned above. The method that I use to conduct this study is quantitative approach, with a stratified purposive sampling . Based on the specific characteristics of the traditional houses of fishermen at the coastal area Morodemak, the building components to provide the thermal comfort is the influencing or independent variable of the study whereas the influenced or dependent variable is the difference of the temperatures measured in the living room and that in the attic (roof). There are two aims of this study. those are ; to know how well the houses with specific components at the coastal area of Morodemak adapt the climate to decrease the dweller's 'thermal discomfort', and to know the quantity of the dimensional influence of both the roofs and ceilings openings toward the effort in controlling the temperature inside the houses. The study reveals that 6 (six) out of 7 (seven) houses can meet the 'Mom' standard of the thermal comfort by just adapting the climate provided by the opening (venti'lations) of both roofs and ceiling they have. This finding implies that the venti'lations dimensions of both the roofs and ceilings of the houses are directly proportional to the decrease of the temperature inside the houses provided that the wind blow in the coastal area , the site on which I conduct this study, is very strong. These study can be used as an effective consideration in renovating the houses of fishermen at Morodemak coastal area so that the dwellers can enjoy the comfortable temperature inside their houses , and this means making them live more comfortably. The result of this study will be beneficial a reference for the architects or designer to optimalize the wind blow to decrease the temperature of the living room, in addition the traditional houses are preserved.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Architecture and Urban Planning |
ID Code: | 11783 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 26 May 2010 12:24 |
Last Modified: | 26 May 2010 12:24 |
Repository Staff Only: item control page