- | ||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor 3 |
Juli - Desember 2006 |
|||||||||||||||||||||||||||||
ARTIKEL ASLI |
||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||
UJI BANDING EFEKTIVITAS MORINDA CITRIFOLIA 2% DENGAN KETOKONAZOL 2% SECARA IN VITRO TERHADAP PERTUMBUHAN MALASSEZIA FURFUR PADA PITIRIASIS VERSIKOLOR |
||||||||||||||||||||||||||||||
- | ||||||||||||||||||||||||||||||
PENDAHULUAN Pitiriasis versikolor (P. versikolor) adalah infeksi jamur superfisial pada lapisan tanduk kulit, ditandai adanya makula di kulit, skuama halus dan disertai rasa gatal ringan yang umumnya muncul saat berkeringat. Sifat dari penyakit ini biasanya kronik dan asimptomatik.1-4 METODE
Penelitian eksperimental ini berdesain post-test only, menggunakan 30 penderita P. versikolor yang memenuhi kriteria klinis sebagai sampel. Setiap sampel diambil kerokan skuama kulit yang diambil secara aseptik menggunakan skalpel steril dan ditampung di kaca gelas steril untuk pemeriksaan mikroskopis dengan KOH + tinta Parker blue black. Hasil dinyatakan positif (+) bila ditemukan gambaran meat ball and sphagetti dengan perbesaran 400X. Kerokan skuama kulit yang dinyatakan (+) dibiakkan pada Sabouraud Dekstrose Agar olive oil + Amoxycillin 2 mg/200 cc pada suhu 37°C selama 3 sampai 5 hari, di Laboratorium Mikrobiologi FK UNDIP. Bila tumbuh koloni yeast pada media, maka dinyatakan biakan M. furfur (+), dan bila tidak tumbuh koloni yeast pada medium, maka dinyatakan biakan M. furfur (-). Hasil biakan (+) dilarutkan dengan NaCl 0,9% dan disesuaikan dengan Mc. Farland 0,5, kemudian diambil 0,1 cc dan ditanamkan pada masing-masing media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung mengkudu 2% dan media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung ketokonazol 2%. Dari satu sampel biakan (+) M. furfur dipakai untuk satu kali. Jadi digunakan 30 biakan (+) M. furfur. Kemudian media dimasukkan ke inkubator pada suhu 37°C selama 2 hari dan dilihat pertumbuhannya pada hari kedua. Bila tumbuh koloni yeast pada media tersebut maka dinyatakan biakan M. furfur (+), dan bila tidak tumbuh koloni yeast pada media tersebut maka dinyatakan biakan M. furfur (-). HASIL Dari hasil pemeriksaan mikroskopis kerokan skuama kulit dengan KOH + tinta Parker blue black, 30 sampel (100%) dinyatakan P. versikolor (+), kemudian dari 30 sampel dengan P. versikolor (+) yang ditanamkan pada media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil, 30 (100%) sampel dinyatakan biakan M. furfur (+) (Tabel 1). Jadi, jumlah yang digunakan adalah 30 sampel, dan dari 30 sampel dengan biakan M. furfur (+) di Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung M. citrifolia 2%, 29(97,6%) dinyatakan M. furfur (+) dan 1(3,3%) dinyatakan M. furfur (-). Sedangkan dari 30 tabung dengan biakan M. furfur (+) di Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung ketokonazol 2%, 26 (86,7%) dinyatakan M. furfur (+) dan 4 (13,3%) dinyatakan M. furfur (-). Uji Chi square didapatkan hasil p=0,161, yang berarti tidak terdapat perbedaan antara efektivitas M. citrifolia 2% dengan ketokonazol 2% terhadap pertumbuhan M. furfur (Gambar 1).
|
||||||||||||||||||||||||||||||
www.m3undip.org |
||||||||||||||||||||||||||||||
Berdiri tahun 2005, dipulikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang |
||||||||||||||||||||||||||||||