-
   
  Nomor 3  
Juli - Desember 2006
 
 
 
ARTIKEL ASLI
 
Home
Latar Belakang
Redaksi
Pedoman Penulisan
 
PAST ISSUE

M3 Nomor 2

   
  BEBAN BIOMEKANIK SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA OSTEOARTRITIS LUTUT
(Studi kasus di Poli Reumatik RSUP Dr. Kariadi Semarang)
-

BAHASAN

Dengan uji Chi square, dibandingkan ada tidaknya faktor risiko bekerja dengan beban mekanik pada kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut. Beban biomekanik pada kelompok ini tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam bekerja dengan beban (p=0,096) dengan Odds Ratio 3,33 dan 95% CI=0,86-18,85. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadi S dkk yang menyatakan bahwa ada beda bermakna antara bekerja dengan beban mekanik dengan terjadinya osteoartritis lutut (OR=7,67; 95%CI=2,170-33,23; p=0,0002). Perbedaan hasil penelitian bisa disebabkan karena; 1) dalam keseharian tidak ada beda bekerja dengan beban antara kelompok OA dan kelompok non OA, 2) di RSUP Dr. Kariadi, beban biomekanik bukan merupakan faktor risiko yang dominan untuk terjadinya OA lutut, 3) mungkin terdapat bias recall, karena pengambilan data dilakukan dengan kuesioner bisa terjadi responden tidak memberikan data yang sebenarnya.
Tidak ada perbedaan bermakna berat beban yang diangkat oleh kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut (p=0,118), yaitu beban yang diangkat kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut relatif sama (OR=4,00; 95% CI=0,80-38,67). Pada studi Framingham dilaporkan bahwa laki-laki yang bekerja dengan beban lebih dari 24,2 Kg dan bekerja selama 10 tahun (atau lebih) mempunyai Odds Ratio sebesar 2,22, perbedaan hasil penelitian bisa disebabkan oleh; 1) dalam keseharian, beban yang diangkat (Kg) antara kelompok OA dan kelompok non OA relatif sama (6 Kg), 2) mungkin terdapat bias recall, karena pengambilan data dilakukan dengan kuesioner, bisa terjadi responden tidak memberikan data yang sebenarnya
Frekuensi dan lama bekerja dengan beban mempunyai nilai p yang sama (p=0,045), atau terdapat beda bermakna antara kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut untuk frekuensi dan lama bekerja dengan beban. Penderita yang mengangkat beban lebih dari satu kali sehari mempunyai faktor risiko sebesar 8 kali (OR=8,00; 95% CI =1,07-354,58), dan penderita yang bekerja dengan beban 6,43 tahun atau lebih mempunyai faktor risiko yang sama dengan frekuensi 8 kali (OR=8,00; 95% CI=1,07-354,58).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Hadi S dkk menunjukkan bahwa bekerja dengan beban sebesar 24,2 Kg mempunyai OR sebesar 1,045 dan 95% CI=1,017-1,075. Lama bekerja 17,14 tahun mempunyai OR sebesar 1,01 dan 95% CI=1,01-1,087, dan frekuensi bekerja dengan beban 4 kali dalam seminggu mempunyai OR=1,406 dan 95% CI=1,19-1,654.
Kondisi geografi pada kelompok kasus dan kontrol penelitian ini tidak berbeda bermakna (p=0,074). Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadi S dkk. yang menunjukkan bahwa keadaan geografi, kondisi berbukit, mempunyai beda bermakna dan memiliki OR=2,92, p=0,0210; 95% CI=1,15-7,53. Perbedaan hasil penelitian bisa disebabkan karena dalam keseharian tidak ada beda keadaan demografi antara kelompok OA dan kelompok non OA.
Dari Tabel 3, bekerja dengan berdiri pada kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut ini tidak menunjukkan beda bermakna (p=0,267 OR=2,25; 95% CI=0,63-10,00). Bekerja dengan berdiri selama 1 jam per hari (p=0,386, OR=2,00, 95% CI=0,54-9,08) dan bekerja dengan berdiri selama 6 tahun (p=0,061, OR=3,67, 95% CI=0,97-20,47) tidak menunjukkan beda bermakna pada kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut. Hal ini menunjukkan bahwa; 1) dalam keseharian tidak ada beda bekerja dengan berdiri antara kelompok OA dan kelompok non OA, 2) di RSUP Dr. Kariadi, bekerja dengan berdiri bukan merupakan faktor risiko yang dominan untuk terjadinya OA lutut.
Trauma lutut sebelumnya antara kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut tidak menunjukkan beda bermakna (p=0,149) dengan OR=3,00 dan 95% CI=0,75-17,23 (Tabel 3). Berbeda dengan hasil penelitian di Universitas IOWA yang menyatakan bahwa; 13,9% orang yang pernah mengalami trauma lutut (termasuk trauma pada meniskus, ligamentum, ataupun tulang) di masa dewasa muda, akan berkembang menjadi OA lutut, dan yang tidak pernah mengalami trauma lutut hanya 6,0% akan menjadi OA lutut. Hal ini memperlihatkan bahwa tidak ada beda kejadian trauma sebelumnya antara kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut. Di RSUP Dr. Kariadi, trauma lutut bukan merupakan faktor risiko dominan untuk terjadinya OA lutut.
Bekerja dengan naik sepeda antara kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut tidak menunjukkan beda bermakna (p=0,302; OR=2,00 dan 95% CI=0,62-7,46). Bekerja dengan berjalan antara kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut tidak menunjukkan beda bermakna (p=0,789) dengan OR=1,00 dan 95% CI =0,30-3,34, hal ini menunjukkan bahwa; 1) dalam keseharian tidak ada beda bekerja dengan bersepeda ataupun berjalan jauh antara kelompok OA dan kelompok non OA, 2) di RSUP Dr. Kariadi, bekerja dengan bersepeda ataupun berjalan jauh bukan merupakan faktor risiko dominan untuk terjadinya OA lutut, 3) mungkin terdapat bias recall, karena pengambilan data dilakukan dengan kuesioner sehingga bisa terjadi responden tidak memberikan data yang sebenarnya.

SIMPULAN

Penelitian ini tidak menunjukkan beda signifikan pada kelompok OA lutut dan kelompok non OA lutut untuk faktor risiko; beban biomekanik, bekerja dengan berdiri, trauma lutut sebelumnya, bekerja dengan naik sepeda, dan bekerja dengan berjalan jauh.

SARAN

Penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap terjadinya osteoartritis lutut, dan penelitian yang serupa dengan jumlah sampel yang lebih besar dan desain penelitian yang lebih baik perlu dilakukan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kepada drg. Henry Setiawan S, M.Sc, residen Bagian Penyakit Dalam, perawat dan pegawai Poli Reumatik RSUP Dr. Kariadi Semarang dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian ini.

Next Page >>

<<Previous Page

 

 
     
www.m3undip.org
 

Berdiri tahun 2005, dipulikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang