PENDAHULUAN
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif dengan kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat yang tak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor risiko yang berperan.1,2 OA lutut menyebabkan disabilitas pada penderitanya sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderita.1-3
Osteoartritis primer ditandai dengan adanya nodus Heberden. OA herediter merupakan kelainan OA yang disebabkan kelainan jaringan kolagen rawan sendi. Berbeda dengan OA primer, OA sekunder disebabkan penyakit lain yang mendasari.3,4
Sendi lutut merupakan sendi yang paling sering dijumpai menderita OA dibandingkan sendi tubuh lainnya. Kellgren dan Lawrence melaporkan bahwa prevalensi terjadinya OA lutut adalah 40,7% pada perempuan, dan 29,8% pada laki-laki dengan usia 55-64 tahun.5 Peningkatan progresif prevalensi OA sering dijumpai seiring dengan peningkatan usia.1,6
Faktor risiko OA lutut diklasifikasikan menjadi4-9; genetik (kolagen abnormal), usia & jenis kelamin, metabolik, dan biomekanik (berupa; beban biomekanik, trauma, obesitas) (Gambar 1).
Beban biomekanik berperan penting dalam terjadinya progresivitas OA. Biomekanik yang terjadi akan merusak permukaan rawan sendi dan menyebabkan terjadinya kerusakan rawan sendi. 10
Pada penelitian yang dilakukan di Bandungan pada tahun 1992, faktor risiko mekanik yang berpengaruh pada kejadian OA adalah membawa beban berat saat bekerja. Berat beban yang dapat menimbulkan OA lutut adalah beban lebih dari 50 lbs atau sekitar 25 kg (1 lbs=453,59 gram) dengan masa kerja 17,14 tahun atau lebih, serta frekuensi kerja dengan beban adalah 4 kali seminggu. Kondisi geografi yang berbukit pada daerah kerja dengan mengangkat beban juga merupakan faktor risiko yang mempunyai pengaruh besar.11 Pada studi yang dilakukan oleh Framingham, subyek yang membawa beban lebih dari 50 lbs, dengan masa kerja 10 tahun atau lebih mempunyai Odds Ratio (OR)=2,22.12
Pada penelitian di Universitas IOWA dilaporkan bahwa 13,9% dari mereka yang pernah mengalami trauma lutut, termasuk trauma pada meniskus, ligamentum, ataupun tulang pada masa dewasa muda berkembang menjadi OA lutut, dan mereka yang tidak pernah mengalami trauma lutut hanya 6,0% yang mengalami OA lutut.10 Studi longitudinal oleh Framingham menyebutkan bahwa laki-laki dengan pekerjaan fisik dan berat, mempunyai risiko tinggi terjadi OA lutut, dibandingkan dengan pekerjaan tanpa beban lutut (OR: 2,2; confidensial interval (CI) 95%=1,4-3,6). 12
Mengingat pentingnya peran faktor risiko beban biomekanik terhadap kejadian OA lutut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hipotesis faktor risiko beban biomekanik merupakan faktor risiko terjadinya OA lutut pada pasien rawat jalan di Poli reumatik RSUP Dr. Kariadi Semarang.
METODE
Penelitian analitik observasional ini berdesain case control study. Populasi penelitian ini adalah pasien OA lutut yang berobat jalan di Poli Reumatik RSUP Dr. Kariadi pada periode Maret-Juni 2005. Pengambilan sampel dilakukan secara quota sampling,13 dengan sampel kasus adalah pasien memenuhi kriteria diagnosis klinik OA lutut Altman, pasien bersedia untuk diteliti. Sampel kontrol adalah penderita reumatik non OA lutut dengan jenis kelamin dan umur sesuai kasus, yaitu pasien yang tidak memenuhi diagnosis klinik dan radiologis sesuai kriteria OA lutut Altman.
Data pertama yang diambil adalah penegakan diagnosis secara klinis radiologis OA lutut menurut kriteria Altman, yang dilakukan oleh residen bagian Ilmu Penyakit Dalam yang bertugas di Poli Reumatik RSUP Dr. Kariadi Semarang. Kriteria klinik dan radiologik OA Lutut menurut kriteria Altman12 adalah sebagai berikut;
Gambaran Klinik : Nyeri lutut, disertai
Gambaran Radiologik : Adanya osteofit
Kriteria ini mempunyai nilai sensitivitas 94%, spesifitas 88%
Pengambilan data dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan radiologik, menggunakan kuesioner terlampir. Variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bekerja dengan beban biomekanik, ”Ya/Tidak”, bila ”Ya”;
- berat beban (perkiraan) setiap kali bekerja dengan beban (Kg)
- berapa kali dalam sehari bekerja dengan beban (kali/hari)
- lama bekerja dengan beban (tahun, bulan, hari)
- riwayat kondisi geografis naik turun atau saat naik turun tangga (Ya/Tidak)
2. Bekerja dengan berdiri ”Ya/Tidak”, bila ”Ya”;
- Lama berdiri (jam/hari)
- Selama berapa tahun
3. Trauma lutut sebelumnya ”Ada/Tidak”
4. Bekerja dengan naik sepeda ”Ada/Tidak”, bila ”Ya”;
- Berapa kilometer (KM) per hari
- Selama berapa tahun
5. Bekerja dengan berjalan jauh ”Ada/Tidak”, bila ”Ya”;
- Berapa KM per hari
- Selama berapa tahun
Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan SPSS for Windows Release 13.0 dan Epi Info 6, dengan uji Chi square. Besarnya nilai faktor risiko dari variabel-variabel yang disebut diatas dilakukan perhitungan Odds Ratio.
Next Page >>
<<Previous Page