-
   
  Nomor 3  
Juli - Desember 2006
 
 
 
ARTIKEL ASLI
 
Home
Latar Belakang
Redaksi
Pedoman Penulisan
 
PAST ISSUE

M3 Nomor 2

   
  PERBEDAAN EFEK KARDIOVASKULER PADA ANESTESI INHALASI ENFLURAN ANTARA TEKNIK MEDIUM-FLOW DAN HIGH-FLOW SEMICLOSED SYSTEM
-

Pada Gambar 1 tampak bahwa rerata tekanan sistolik durante tindakan anestesi teknik medium-flow relatif lebih rendah dari sebelum tindakan. Rerata tekanan sistolik medium-flow relatif stabil dari menit ke-15 sampai menit ke 60. Tekanan diastolik durante tindakan anestesi cenderung meningkat, tetapi masih lebih rendah dari tekanan diastolik sebelum tindakan.


Gambar 2. Pengukuran tekanan darah pada teknik high-flow

Pada Gambar 2 dapat diketahui bahwa rerata tekanan sistolik maupun diastolik sebelum tindakan anestesi lebih tinggi dari tekanan sistolik dan diastolik durante tindakan anestesi dengan teknik high-flow. Rerata tekanan sistolik maupun diastolik dari menit ke-15 sampai menit ke-60 relatif stabil.


Gambar 3. Pengukuran nadi pada teknik medium flow dan high flow

Pada Gambar 3 diketahui bahwa rerata nadi pada medium-flow dan high-flow durante tindakan anestesi lebih rendah dari rerata nadi sebelum perlakuan. Rerata nadi pada medium-flow mengalami penurunan yang lebih tajam daripada rerata nadi pada high-flow.

BAHASAN

Data karakteristik sampel (Tabel 1) menunjukkan bahwa kedua kelompok penderita berbeda tidak bermakna (p>0,05). Begitu juga data klinis awal berupa variabel tekanan sistolik, tekanan diastolik, dan frekuensi nadi (Tabel 2) berbeda tidak bermakna (p>0,05). Hal ini berarti bahwa antara kelompok medium-flow dan high-flow sebanding pada sebelum dilakukan tindakan anestesi dan pengukuran.
Karakteristik penderita durante tindakan anestesi menunjukkan bahwa ada perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05) pada sistem kardiovaskuler antara metode anestesi inhalasi enfluran medium-flow dan high-flow semiclosed system. Hal ini dibuktikan dengan uji statistik pada hasil pengukuran kardiovaskuler (meliputi; tekanan sistolik, tekanan diastolik, dan frekuensi nadi) pada menit ke-15, 30, dan 45 dimana didapat perbedaan tidak bermakna (p>0,05). Pada menit ke-60 tidak terdapat perbedaan bermakna pada tekanan darah sistolik dan frekuensi nadi, tetapi terdapat perbedaan bermakna pada tekanan diastolik (p<0,05), yang berarti tidak mempunyai arti klinis yang bermakna. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Fauzi M, dimana tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik.8
Pada penelitian ini juga dapat diketahui bahwa pemakaian gas anestesi enfluran bisa menurunkan tekanan sistolik, diastolik, dan frekuensi nadi (Gambar 1, 2 dan 3) baik pada metode medium-flow maupun high-flow semiclosed system. Hasil ini sesuai dengan sifat enfluran yang dapat menyebabkan depresi sistem kardiovaskuler dengan cara depresi miokard dan terjadinya vasodilatasi, yaitu berupa penurunan tekanan sistolik dan diastolik serta frekuensi nadi.9
Enfluran dalam oksigen menurunkan tahanan vaskular koroner sebesar 20%, dimana konsumsi oksigen miokard menurun 40%. Tahanan vaskular sistemik menurun 20-25% dan hipotensi terjadi sebagai akibat menurunnya cardiac output.10
Metode anestesi umum inhalasi dengan teknik low-flow closed system saat ini banyak dikembangkan, karena mempunyai keuntungan dibanding teknik high-flow semiclosed system, antara lain mengurangi konsumsi gas anestesi, terpeliharanya humidifikasi traktus respiratorius, polusi lebih sedikit, dan dapat mengurangi biaya anestesi.4-7

SIMPULAN

Teknik anestesi inhalasi enfluran medium-flow semiclosed system mempunyai efek kardiovaskuler sama dengan teknik high-flow semiclosed system, dan terdapat kesamaan efek anestesi pada sistem kardiovaskuler antara metode medium-flow dan high-flow semiclosed system pada menit ke-15, 30, dan 45. Sedangkan pada menit ke-60 terdapat perbedaan hanya pada tekanan darah diastolik.


Next Page >>

<<Previous Page

 

 
     
www.m3undip.org
 

Berdiri tahun 2005, dipulikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang