PENGARUH PEMINDAHAN LOKASI PASAR TERHADAP MORFOLOGI KOTA Studi Kasus : Kota Cepu Kabupaten Blora

KARNAJAYA, SAMGAUTAMA (2002) PENGARUH PEMINDAHAN LOKASI PASAR TERHADAP MORFOLOGI KOTA Studi Kasus : Kota Cepu Kabupaten Blora. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
4Mb

Abstract

Cepu City is a small city that keeps on changing in line with social, economic and society culture changes. The changes are dominated by city economic development and Blora Regency local government involvement. The city economic development is indicated by the concentrated economic activities. The concentration of the economic activities gradually forms an agglomeration of activities supporting each other so that it can take a role as city spatial structure. In the development process, the spatial structure becomes city center of Cepu City with a conventional market as a mean embryo. This activity continuously goes on so that it generates a disparity between regions i.e. a hinterland region and a city center region viewed from land price, physical development and city transportation sides. In 1989 Blora Regency local government relocated the conventional market to the Cepu hinterland that was relatively not developed. By relocating the market it meant the city spatial structure had occurred because a market became a component to form spatial structure for small cities especially Cepu City. The relocation of the city spatial structure would have an impact on city physic development. It would physically influence on city morphology and non-physically influence on the changes of the social activities of the Cepu societies. The problems caused by the relocation of the conventional market are whether the relocation will have impacts on the Cepu City morphology. This research will study on the influence of market relocation, that means city spatial structure changes, towards Cepu City morphology. City morphology is formed by land use, road pattern or transportation and building characteristics. So, this research studies whether the new location can take a role as city spatial structure so that it will change land use, transportation and characteristics or a building typology of Cepu City. The technique analysis used is a qualitatively phenomenal approach that is supported by hypothesis test analysis and chi square test to find out whether there are significant correlation between the factors influencing the changes with operational variables. By finding out the influencing factors and the degree of the changes, the city physic development could be controlled or planned so that it has good city morphology having a good management proper to city loads in serving the society. Through analysis having been done it appears that the market relocation can change land use, road pattern and transportation as well as types or forms of the city buildings of Cepu City. The factors influencing land use changes are land function, land price, location, facility completeness as well as built land changes. Transportation and road pattern changes are influenced by factors such as the reachable distances, ways and times as well as the travel cost and comfort degree. The changing road pattern is influenced by land availability in the new housing area so that new local roads were built. While building form changes were influenced by new house development in the new houses area and along Pramuka Street closing to the market. Form the research result it is recommended that further research so that the Cepu City development especially in the surrounding of the market location became better developed and fairly distribution of the transportation service and land use can be attained. In addition, further implementation is still needed i.e. by building new roads, flood control and physical arrangement of Cepu City Region. Kota Cepu merupakan kota kecil yang masih terus berkembang sesuai dengan perubahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakatya. Perubahan tersebut lebih banyak didominasi oleh perkembangan ekonomi kota dan campur Langan pemerintah Kabupaten Blora. Perkembangan ekonomi kota tersebut ditandai oleh terkonsentrasinya kegiatan perekonomian. Konsentrasi kegiatan perekonomian ini secara perlahan membentuk aglomerasi kegiatan yang saling menunjang sehingga mampu berperan sebagai srtuktur ruang kota. Dalam perkembangannya, struktur ruang tersebut menjadi pusat kota Cepu dengan pasar tradisional sebagai embrio utamanya. Konsentrasi kegiatan ini terus berlanjut sehingga menimbulkan disparitas antar kawasan yaitu kawasan pinggiran dan kawasan pusat kota baik dari sisi harga tanah, perkembangan fisik dan pergerakan kota yang terjadi. Pada tahun 1989, pemerintah kabupaten Blora memindahkn pasar tradisional terebut ke arah pinggiran kota Cepu yang relatif belum berkembang. Dengan pemindahan lokasi pasar ini berarti terjadi perubahan struktur ruang kota Cepu karena pasar menjadi komponen pembentuk struktur ruang untuk kota-kota kecil khususnya kota Cepu. Pemindahan struktur ruang kota tersebut akan berdampak pada perkembangan kota secara fisik dan fisik. Secara fisik akan berpengaruh pada morfologi kota dan secara non fisik berpengaruh pada perubahan kegiatan (kebiasaan) masyarakat kota Cepu. Permasalahan yang ada dengan pemindahan lokasi pasar ini adalah apakah pemindahan lokasi pasar akan mempengaruhi morfologi kota Cepu. Dalam penelitian ini akan mengkaji pengaruh pemindahan lokasi pasar (yang berarti terjadi perubahan struktur ruang kota) terhadap morfologi kota Cepu. Morfologi kota dibentuk oleh tata guna lahan, pola jalan atau pergerakan dan karakteristik bangunan. Oleh karena itu penelitian ini mengkaji apakah lokasi yang baru mampu berperan sebagai struktur ruang kota sehingga akan merubah tata guna lahan, pergerakan dan karakteristik atau tipologi bangunan kota Cepu. Teknik analisis yang dipergunakan melalui pendekatan fenomenologis secara kualitatif yang ditunjang dengan analisis uji hipotesis dan uji chi square untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut terjadi korelasi yang signifikan dengan variabel-variabel operasional. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan tingkat perubahannya niaka perkembangan fisik kota dapat dikendalikan atau dapat direncanakan sehingga memiliki bentuk kota yang baik dengan pengelolaan yang baik sesuai dengan beban kota dalam melayani masyarakatnya. Melalui analisis yang telah dilakukan ternyata pemindahan lokasi pasar mampu mengubah tata guna lahan, pola jalan dan pergerakan serta tipe atau bentuk bangunan kota Cepu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tata guna lahan adalah fungsi lahan, harga tanah, lokasi, kelengkapan fasilitas serta perubahan lahan terbangun. Perubahan pola pergerakan dan pola jalan dipengaruhi oleh faktor-faktor jarak pencapaian, cara pencapaian, waktu pencapaian, biaya perjalanan dan tingkat kenyamanan. Pola jalan yang berubah diperngaruhi oleh keberadaan lahan di permukinan baru sehingga di bangun jalan-jalan lingkungan yang baru. Sedangkan perubahan bentuk bangunan dipengaruhi oleh pembangunan rumah-rumah baru di kawasan permukiman baru dan sepanjang jalan Pramuka yang berdekatan dengan pasar. Dari hash penelitian ini direkomendasikan untuk dilakukan penataan kawasan sekitar pasar, pembangunan jalan baru, pengendalian banjir dan penelitian lanjutan sehingga perkembangan kota Cepu khususnya di sekitar lokasi pasar menjadi berkembang dengan lebih baik dan terjadi pemerataan pelayanan transportasi dan pemanfaatan guna lahan. Disamping itu juga diperlukan pengendalian harga tanah sehingga kota Cepu dapat lebih cepat berkembang secara terarah dan terkendali.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:11285
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:24 May 2010 13:32
Last Modified:24 May 2010 13:32

Repository Staff Only: item control page