ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEBELUM DAN SESUDAH PENGAPLIKASIAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (srudi kasus pada perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 1993 s/d 2000)

Abstract

The existence of hesitation success in TQM Implementation in Indonesian's Firm, Their opinion was that Successfully implement TQM in Indonesian's Firm was very difficult because of many constraints i.e. Lack of management commitment, and Weak Human Resource, etc. And the conflict of opinion to TQM implementation, several researchers said that many TQM Programs had not been effective, some at the Baldrige award winners that had suffered financial setbacks, lay offs, and even bankruptcies. Proponents of TQM have reacted to it's negative opinions and have revisited the theory of TQM to reiterate what it is, why there is nothing wrong with the theory of TQM, and what organization need to do to successfully implement TQM (Hendricks & Singhal, 1997). This exploratory study of 34 firms in various industries provides a comparison of performance results for effective implementation and non implementation of total quality management programs firms, that have been gone public or Bursa Efek Jakarta registered. The ISO 9000 registered firms are used a proxy for the effective implementation of TQM programs, with assumption that ISO 9000 covers more than 50 percent of the scope of TQM criteria. This research used t-test paired two samples for mean for data analysis. Results show that sales growth and profitability significantly deteriorate, respectively in + 1 and + 2 years. There are two main factors that influence those results, i.e. 1. Lack of observation period, and 2. There was economic crisis in the observation period. Ada keragu-raguan tentang keberhasilan Perusahaan di Indonesia mengaplikasikan TQM, mereka berpendapat bahwa pengaplikasian TQM di Indonesia sulit untuk berhasil karena banyak kendala, yaitu kurangnya komitmen dart manajemen, lemahnya sumber daya manusia dli. Dan ada pertentangan pendapat pada pengaplikasian Total Quality Management (TQM) beberapa peneliti menyatakan bahwa program Total Quality Management (TQM) belum efektif, beberapa pemenang Buldrige award mengalami kemerosotan keuangan, pemutusan hubungan keda (lay off), dan bahkan kebangkrutan. Para pendukung Total Quality Management (TQM) telah bereaksi pada pendapat negatif tersebut dan telah meninjau kembali teori Total Quality Management (TQM) untuk mengulangi teori ini, clan mengatakan "mengapa tidak ada yang salah dengan teori Total Quality Management (TQM)", dan menyarankan apa yang organisasi¬organisasi perlu lakukan untuk mengimplementasikan Total Quality Management (TQM) dengan sukses. Penelitian ini membandingkan beberapa kinerja keuangan sebelum dan sesudah pengaplikasian Total Quality Management (TQM) pada perusahaan¬perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan-perusahaan yang mengaplikasikan Total Quality Management (TQM) diproxykan perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9000 dengan asumsi bahwa unsur-unsur yang ada pada ISO 9000 mempunyai bobot 50% lebih bila dibandingkan dengan unsur¬unsur Total Quality Management (TQM). Alat yang dipakai pada penelitian ini adalah uji-t beda rata-rata, dan sebelumnya data-data tersebut diuji normalitas. Didapat adanya penurunan kinerja secara signifikan untuk Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas, masing-masing pada pengamatan satu tahun dan dua tahun sesudah mengaplikasikan Total Quality Management (TQM). Diduga ada dua faktor utama yang mempengaruhi hasil tersebut yaitu, kurangnya periode pengamatan clan pengaruh krisis ekonomi pada kurun waktu pengamatan.