ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SURETY BOND PADA PT JASARAHARJA PUTERA CABANG SEMARANG

Abstract

ABSTRACT The study aims to explore the marketing strategy of surety bond at PT Jasaraharja Putera Semarang. Surety bond business began since the issuance of treasury minister's decree RI No. 271/KMK.011/1980 in Indonesia. Besides some banks that have right to issue bank guarantee, that decree made PT (Persero) Jasa Raharja insurance as the only non-monetary organisation which has authority to issue surety bond. Since the issuance of President's decree No.16 on 1994, which legalises all insurance companies to issue surety bond and legalises banks to issue bank guarantee, the competition on surety bond business began in Indonesia. One of the insurance companies that can issue surety bond is PT Jasaraharja Putera, a subsidiary company of PT (Persero) Jasa Raharja founded in 1994. The competition is tough due to the abundant of insurance companies in Indonesia. Because of that, realisation of acquiring service charge surety bond from 1994 to 1993 at PT Jasaraharja Putera is not as expected. On the other hand, the management of PT Jasaraharja Putera hopes that realisation of acquiring service charge surety bond could increase every year. To achieve such goal, it means that marketing strategy implemented need to reviewed. This study has an objective, that is to help PT Jasaraharja Putera Semarang to increase its acquiring. By identifying companies strengths, weaknesses, opportunities and threats, SWOT analysis is carried out. This analysis is to identified and to formulate alternative marketing strategies. The result shows that the condition of PT Jasaraharja Putera Semarang surety bond business is on favourable and ideal position. So alternative marketing strategy which can be developed is Investunat strategy emphasised on overall market development and maintenance of market share. ABSTRAK Penelitian ini menganalisis tentang strategi pemasaran surety bond pada PT Jasaraharja Putera cabang Semarang. Bisnis surety bond di Indonesia dimulai dengan ditetapkannya surat keputusan menteri keuangan RI No.271/KMK.011/1980 yang menunjuk PT asuransi kerugian Jasa Raharja scbagai satu-satunya lcmbaga kcuangan bukan bank yang bcrwcnang mengeluarkan surety bond disamping sejumlah bank yang dibenarkan mengeluarkan bank garansi. Persaingan pada bisnis surely bond dimulai dengan ditetapkannya keppres (keputusan presiden) No.16 tahun 1994 dimana semua perusahaan asuransi di Indonesia dapat menerbitkan surely bond dan semua bank dapat menerbitkan bank garansi. Dengan banyaknya perusahaan asuransi di Indonesia yang menerbitkan surety bond maka persaingan jadi semakin ketat. PT Jasaraharja Putera adalah anak perusahaan PT Jasa Raharja yang berdiri sejak tahun 1994 merupakan salah satu perusahaan asuransi yang menerbitkan surety bond di Indonesia. Realisasi penerimaan service charge surety bond sejak tahun 1994 hingga tahun 1998 ini belum seperti yang diharapkan manajemen, 'arena masih mengalami fluktuasi padahal manajemen mengharapkan realisasi penerimaan service charge surety bond dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan setiap tahun dan bahkan mengharapkan dapat melebihi dati target. Hal ini berarti strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan perlu ditinjau kembali dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah atau pelanggan. Penelitian ini bertujuan membantu PT Jasaraharja Putera cabang Semarang untuk dapat meningkatkan penerimaan service charge surety bond sesuai dengan apa yang diharapkan manajemen. Dengan mengidentifikasi kekuatan (Strongth), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat) perusahaan, kemudian dilakukan analisis SWOT (Strongth Weakness Opportunity Threat) sehingga dapat diketahui posisi bisnis, surety bond dan dapat dirumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat. Hasil penelitian berdasarkan analisis SWOT posisi bisnis surety bond PT Jasaraharja Putera cabang Semarang berada dalam keadaan favourable dan Ideal sehingga alternatif strategi pemasaran yang dapat dikembangkan adalah strategi Investasi atau strategi pertumbuhan dengan penekanan pada strategi pengembangan pasar keseluruhan, dan strategi dengan mempertahankan pangsa pasar.