RASIONALITAS INVESTOR TERHADAP PE1VIILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INIDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK JAKARTA

Abstract

The purpose of this study is to make a decision of whether investor raationality exists in undergoing the stock choice and optimal portfolio using the model of single index at Jakarta Stock Exchange. Population to be chosen in the study is 66 firms listed on LQ-45. However, the simples included are only 23 firms that present 30 times consecutively of simultan monthly monitoring on LQ-45. Data to be used in the study is the secondary one, which is collected from Jakarta Stock Exchange Monthly Statistics. The statistics are issued by Jakarta Stock Exchange and Bank Indonesia. The study used statistics techique in which Mann-Whitney Model is applied. Result to be obtained from the study domonstrates an empirical evidence of investor irrationality in choosing the stock and optimal portfolio formation by using the model of single sample at Jakarta Stock Exchange. The value is shown by the average volume of the stocks market of the stock included in portfolio candidate is not different compared with the stocks that are excluded. Penetitian ini bertujuan untuk menentukan ada tidaknya rasionalitas investor dalam melakukan pemilihan saham serta penentuan portofolio yang optimal dengan model indeks tunggal di Bursa Efek Jakarta PopuIasi penelitian ini terdiri atas 66 perusahaan yang sahamnya masuk jajaran LQ-45. Dan i 66 perusahaan tersebut setelah diamati selama 30 kali pengamatan bulanan terdapat 23 perusalman yang sahamnnya senantiasa muncul dalam LQ-45 secara terus menerus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari majalah Monthly yang diterbitkan oleh Bursa Efek Jakarta dan data-data lain yang relevan dari Bank Indonesia. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model Mann-Whitney Analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya rasionalitas investor dalam pemilihan saham dan pembentukan portofolio optimal dalam model indeks tunggal di Bursa Efek Jakarta. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata volume perdagangan saham-saham yang masuk kandidat portofolio tidak berbeda dibandingkan dengan rata-rata volume perdagangan saham-saham bukan kandidat portofolio.