Persepsi Keluarga Dalam Memberikan Makanan Tambahan Pada Bayi Menurut Budaya Jawa

Liunokas, Debora A. Y. (2008) Persepsi Keluarga Dalam Memberikan Makanan Tambahan Pada Bayi Menurut Budaya Jawa. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
54Kb

Official URL: http://keperawatan.undip.ac.id

Abstract

ABSTRAK Debora A. Y. Liunokas Persepsi Keluarga Dalam Memberikan Makanan Tambahan Pada Bayi Menurut Budaya Jawa ix + 51 + 2 tabel + 5 lampiran Pemberian makanan tambahan bagi bayi merupakan hal yang sudah dilakukan secara bertahun-tahun lamanya dan sudah merupakan budaya di masyarakat termasuk di daerah Jawa. Hal ini dilakukan turun-temurun. Pemberian makanan tambahan dapat berdampak buruk bagi kesehatan bayi misalnya gangguan PSP. Makanan yang diberikan juga bervariasi, contohnya : susu botol, bubur bayi,dan nasi pisang. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang bertujuan untuk mengetahui alasan orang tua memberikan bayi makanan tambahan, jenis makanan tambahan yang diberikan kepada bayi, waktu pemberian makanan tambahan, cara pemberian makanan tambahan, serta pengetahuan orang tua mengenai dampaknya bagi bayi jika diberikan sebelum waktunya. Hasil penelitian ini adalah alasan keluarga memberikan makanan tambahan pada bayi sebelum waktunya dikarenakan oleh tradisi/budaya yang sudah turun temurun dilakukan dalam keluarga, perasaan khawatir anak lapar, keyakinan, ingin anak gemuk dan cepat besar dan anjuran dari orang tua atau dari pihak medis karena berhubungan dengan keterbatasan fisik. Peranannya sebagai seorang ibu rumah tangga dan sebagai anak yang berbakti kepada ibu maupun mertua membuat ibu memberi makanan tambahan pada bayi. Terdapat berbagai jenis makanan tambahan yang diberikan kepada bayi, yakni : susu botol, bubur bayi, nasi tim, dan nasi pisang, Dalam sehari bayi diberi makan tambahan bervariasi, ada yang memberikan 1 kali di pagi hari, 2 kali : pagi dan siang, dan juga 3 kali sehari : pagi, siang dan malam. Cara memberikan makanan tambahan pada bayi mengikuti aturan yang ada pada kemasan bagi yang memberikan makanan tambahan menggunakan produk dari pabrik, sedangkan untuk pembuatan nasi pisang menggunakan cara yang sama yakni nasi diulek bersama dengan pisang. Keluarga tidak mengetahui dampak/akibat yang terjadi pada bayi jika diberikan makanan tambahan sebelum waktunya. 2 keluarga hanya mengetahui efek pada bayi yakni bayi mngalami mencret namun jika produknya diganti tidak mengakibatkan efek apapun dan mereka tetap memberikan makanan tambahan bagi bayi mereka. Kata Kunci : Persepsi, Keluarga, Makanan Pendamping ASI, Budaya Jawa Kepustakaan : (29, 1993 - 2006 )

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RT Nursing
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Nursing
Faculty of Medicine > Department of Nursing
ID Code:9714
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:29 Apr 2010 14:19
Last Modified:29 Apr 2010 14:19

Repository Staff Only: item control page