Yamin, Muhammad (2004) ANALISIS INDIKATOR EKONOMI MAKRO DAN INDEKS SAHAM REGIONAL SEBAGAI PEMBEDA ANTARA KENAIKAN DAN PENURUNAN INDEKS HARGA SAHAM (Studi Kasus di Bursa Efek Jakarta). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1948Kb |
Abstract
One of indicator to know the condition of national economic is IHSG. The aims of this research is to get empirical evidence of macro economic movement measured with interest rate (SBI), currency exchange rupiah to US dollar , inflation, stock sales volume, and indicators of regional stock price index (HIS and N255) can be significant differentiator between rise and fall of IHSG. The data needed is secondary data taken from monthly report of Indonesian Banks and Stock market statistics, Pir Bureau Bapepam from 1999 until 2002. The data shall be analyzed is secondary data, quantitative and time series per month period of January 1999 until December 2002. Before analyzed, the data is tested concerning with its quality, the data test comprises: normality and variant/covariant equality. To test the proposed hypotheses this research uses discriminant analysis. Based on the result of the research, there are no outliers at data quality. This result shows that the data has fulfilled requirements of discriminant analysis. Using stepwise method, this research finds two variables adequate to differentiate IHSG rise and fall, that are stock sales volume and inflation variables. Four variables which fail to show differentiation between rise and fall of IHSG i.e.: interest rate (SBI), currency exchange rupiah to US dollar, and regional stock price index HIS and N255. Salah sate indikator baik buruknya perekonomian nasional adalah IHSG,. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris pergerakan variabel indikator ekonomi makro yang diukur dengan tingkat suku bunga (SBI), nilai tukar rupiah terhadap USD (kurs), inflasi dan volume perdagangan saham serta indikator indeks harga saham regional (HIS dan N255) dapat secara signifikan menjadi pembeda antara kenaikan dan penurunan IHSG. Data yang diperlukan berupa data sekunder yang diperoleh dari Laporan Bulanan Bank Bank Indonesia dan Statistik Pasar Modal Biro Pir Bapepam tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Jenis data yang akan diteliti adalah data sekunder, kuantitatif dan bersifat time series per bulan untuk periode bulan Januari 1999 sampai dengan Desember 2002. Sebelum dianalisis dilakukan pengujian terhadap kualitas data yang meliputi uji normalitas data dan ekualitas varian/covarian.. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan digunakan analisis Diskriminan. Berdasarkan basil penelitian tidak ditemukan penyimpangan pada kualitas data, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat menggunakan model analisis diskriminan. Dengan menggunakan metode stepwise ditemukan dua variabel yang mampu membedakan antara kenaikan dan penurunan IHSG yaitu variabel volume perdagangan saham dan inflasi dan empat variabel yang gagal menunjukkan perbedaan antara kenaikan dan penurunan IHSG yaitu tingkat suku bunga (SBI), nilai tukar rupiah terhadap USD (kurs), dan indeks harga saham regional yaitu HIS dan N255.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Management |
ID Code: | 9690 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 29 Apr 2010 12:37 |
Last Modified: | 29 Apr 2010 12:37 |
Repository Staff Only: item control page