ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI BUKAN AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT STUDI K4SUS PERBANKAN DI KOTA MADYA SEMARANG

SIMANJUNTAK , AGUSTINA TIURMA (1999) ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI BUKAN AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT STUDI K4SUS PERBANKAN DI KOTA MADYA SEMARANG. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .

[img]
Preview
PDF - Published Version
5Mb

Abstract

ABSTRACT 8 ank's credit decision making based on the analyzing of accounting and non accounting information in order to ensure fairness of credit application. The credit analysis is aimed that the loan should have been given to the firms that have sound business prospective, so that the loan will produce expected income for both banks and debtors. The researches on the influence of accounting information in decision making credit, has proven that accounting information was not or less considered by banks in decision making of credit, but (Bank's credit decision maker) consider primarily on non accounting information, the collateral. While normatively, acounting information is principal data in decision making of credit and investment. This research is intended to find empirical evidences of the influence of considering non accounting information rather than accounting information. The sample in this research is bank's credit decision maker in kota madya Semarang. The population on this research are 97 from 28 banks or 43 units, only 88 of them from 22 banks or 36 units, partisipated by filling out the questionnaire. All 88 questionnaires are completed, and can be processed. The hypothesis oh this research is : there are 35 accounting informations and 23 non accounting informations which are considered important in banks credit decision-making. The analysis on observed data is executed by using factor analysis method. After testing on assumptions considered necessary of this method, this research finding as follows : 1. There are 6 factors of accounting information which have eigenvalue more than 1. amulative Percent of Variance is 83,9%, represent that 83,9% accounting information needed by bank for credit decision making provided by the accounting information. These 6 factors with their cumulative percent of variance respectively, are (1) Loans and receivables 44,9%, (2) performance 12,0%, (3) Balance statement, income statement and, use and need generating fund 10,2%, (4) capital 7,0%, (5) funds and resources projection 6,0% and (6) company's good will 3,8%. 2. There are 5 factors of non accounting information which have apenvalue more than 1. Cumulative Percent of Variance is 73,5%, represent that 73,5% non accounting information needed by bank for credit decision making provided by the non accounting information. These 5 factors with their cumulative percent of variance respectively, are (1) company's bonafidity 38,1%, (2) capacity versus loan repayment 13,6%, (3) collateral 10,4%, (4) company's prospective 7,0% and, (5) company's image 4,5%. 3. The factors ranking demontrates highest factor loading and influence in decision-making of credit respectively, are (1) collateral, (2) performance, (3) balance statement, income statement and, use and need generating fund, (4) capital, (5) loans and receivables, (6) funds and resources projection, (7) capacity versus loan repayment, (8) company's bonafidity, (9) company's prospective, (10) company's good will, and (11) company's image. 4. The similarity to previous researches is that non accounting information is more important than accounting information. This non accounting information is collateral. 5. The difference to previous researches is :  In previous researches : Non accounting information is more important than accounting information information the process of decision making Those are collateral, member of a group company, credit perfomance. O In this research • Non accounting information which is more important and greater influence in credit decision making than accounting information, only collateral ABSTRAKSI 73 engambilan keputusan kredit oleh bank didasarkan pada analisis terhadap informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi suatu perusahaan (colon) debitur, untuk menilai kelayakan permohonan kredit yang diajukan. Informasi akuntansi yang terutarna digunakan adalah adalah neraca, laporan laba/rugi dan laporan sumber dan penggunaan dana (basic finamial statement) serta cash flow usaha. Sedangkan informasi bukan akuntansi yang terutama dinilai adalah bonafiditas perusahaan, jaminan kredit dan kualitas tnanajemen. Tujuan antis kredit adalah agar kredit betul-betul dibenlan bagi perusahaan yang mempunyai prospek bisnis yang balk, sehingga kredit yang disalurkan menghacilkan pendapatan yang diharapkan, baik oleh bank maupun (calon) debitur. Penelitian-penelitian mengenai pengaruh informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi dalam pengambilan keputusan kredit, menunjukkan bahwa informasi akuntansi tidak atau kurang penting dalam pengambilan keputusan kredit dibandingkan informasi bukan akuntansi. Inforrrmsi akuntansi masih dianggap penting, namun yang paling menentukan pengambilan keputusan kredit adalah infonnasi bukan akuntansi, terutama informasi tentang jaminan kredit. Padahal secara normatif informasi akuntansi rnerupakan dan ditujukan sebagai informasi mendasar dalam pengambilan keputusan kredit. Sampel dalarn penelitian ini adalah para " pengambil keputusan kredit " pada bank-bank urnurn di kota madya Semarang. Sebanyak 28 (nama) bank terdiri dais kantor pusat, kantor wilayah maupun kantor cabang dengan jurnlah 43 kantor bank diminta berpartisipasi sebagai responden. Tingkat partisipasi responden dinilai signifikan, yaitu sebanyak 22 (nama) bank atau 79% dengan jumlah kantor bank sebanyak 36 bank atau 81% serta total responden sebanyak 88 orang dari 91 orang populasi atau 97%. Semula terdapat lima kuesioner yang tidak lengkap, namun karena sebagian besar 81% penelitian dilakukan dengan kunjungan, rnaka kelima kuesioner tersebut dapat dilacak asalnya, selanjutnya dilengkapi oleh yang bersangkutan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat 58 variabel informasi : 35 informasi akuntansi dan 23 informasi bukan akuntansi yang dianggap penting dalarn pengambilan keputusan kredit. Analisis faktor yang diterapkan dalam penelitian terhadap ke-58 variabel tersebut menghasillcan : 1. Sebanyak enam faktor informasi akuntansi yang memiliki eigenvalue lebih besar dari satu. Total kemampuan keenarn faktor tersebut menjelaskan varians informasi akuntansi (Cumulative Percent of Variance) sebesar 83,9%. Artinya 83,9% kebutuhan bank akan informasi akuntansi dapat dijelaskan oleh atau merupakan kebutuhan terhadap keenarn faktor dimaksud. Berdasarkan factor /coding setiap variabel informasi akuntansi yang terkandung diclakm setiap faktor serta ketnampuannya menjelaskan atau mernenuhi kebutuhan bank akan informasi akuntansi, keenam faktor diinterpretasikan sebagai : hutang piutang perusahaan sebesar 44,9%, kinerja (performance) perusahaan sebesar 12,0°/o, laporan keuangan lengkap (neraca, laba/rugi, laporan sumber dan penggunaan dana) sebesar 10,2%, kekayaan perusahaan sebesar 7,0%, proyeksi biaya dan sumber dana sebesar 6 0% dan nilai (good will) perusahaan 3,8%. 2. Sebanyak liana faktor infortnasi bukan akuntansi yang n:emiliki eigenvaltte lebih besar dari satu. Total kemampuan kelima faktor tersebut menjelaskan varians informasi bukan akuntansi (Cumulative Percent of Variance) sebesar 73,5%. Artinya 73,5% kebutuhan bank akan informasi bukan akuntansi dapat dijelaskan oleh atau rnerupakan kebutuhan terhadap kelima faktor dimaksud Berdasarkan factor loadings setiap variabel informasi akuntansi yang terkandung didalam setiap faktor serta kemampuannya menjelaskan atau memenuhi kebutuhan bank akan informasi akuntansi, kelima faktor dlinterpretasikan sebagai : bonafiditas perusahaan sebesar 38,1%, kapasitas usaha versus kemampuan pengembalian kredit sebesar 13,6%, llaminan kredit 10,4%, prospek usaha sebesar 7,0% dan citra perusahaan sebesar 4,5%. 3. Factor loadings tertinggi dan dinilai rnempunyai pengaruh yang lebih penting dad seluruh faktor adalah (satu¬satunya) informasi bukan akuntansi yaitu faktor Jaminan kredit. Peringkat berikutnya adalah (2) Kriteria (peformance) usaha, (3) Laporan keuangan lengkap (neraca, laba/rugi dan laporan sumber dan penggunaan dana) (4) Kekayaan perusahaan, (5) Hutang piutang, (6) Proyeksi biaya dan atau sumber dana, (7) Kapasitas usaha versus Kemampuan pengembalian kredit, (8) Bonafiditas usaha, (9) Prospek usaha, (10) Nilai (good wilt) perusahaan dan (11) Citra perusahaan. 4. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah informasi bukan akuntansi lebih penting bahkan terpenting dibandingkan infonnasi akuntansi. Informasi bukan akuntansi tersebut adalah jaminan kredit. 5. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah : q Pada penelitian terdahulu - Informasi bukan akuntansi lebih penting dad pada informasi akuntansi, yaitu jangka waktu debitur telah menjadi NnObohnasiesaittpentuk badan usaha (calon) debitur, anggota suatu grup bisnis tentu. q Pada penelitian ini : Informasi bukan akuntansi berupa jaminan kredit yang dinilai lebih penting daft pads informasi akuntansi, iianyalah informasi tentang nilai jaminan kredit. Informasi bukan akuntansi lainnya dianggap kurang penting dibandingkan infonnasi akuntansi. .

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
ID Code:9585
Deposited By:Ms upt perpus3
Deposited On:01 May 2010 13:13
Last Modified:01 May 2010 13:13

Repository Staff Only: item control page