Nugroho W P , Susatyo (1999) ANALISIS SWOT UNTUK IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PERUSAHAAN DALAM PROSES PERUMUSAN STRATEGI MANUFAKTUR PT. NAYATI INDONESIA. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .
| PDF - Published Version 5Mb |
Abstract
ABSTRACT PT. Nayati Indonesia, places on Terboyo Megah Industrial Park Semarang is, a stainless steel kitchen equipment manufacturing company. This company grows very fast since it founded at 1983, and in the middle of 1997, it has been had total assets about twenty billion Rupiahs. Effort fields of PT. Nayati Indonesia is merely specialized as a product making company (manufacturer). Until last of June 1997, customer prospective number (prospect) who canceled their project to buy PT. Nayati Indonesia's products increase gradually. So, nominally selling number increase though, however percentation of prospect realization decrease sharply, up to 59,44%. This percentation decreasing was not only caused the missing PT. Nayati Indonesia's opportunity to make ROE more profitable such as required by share-holders, but further more it also caused negative market perception and image to PT. Nayati Indonesia. As several condition, consider neccesary to PT. Nayati Indonesia reexamines its functional field work, especially on manufacturing functional fimctional fields. Which has been its effort specialization. It is important to PT. Nayati Indonesia to change its decision making policy with intuitive and closed performance, to be formerly decision making policy in a strategic decision model, so that it can be known and accomplished by whole of management level. Therefore, to search the company matter also abbreviate a satisfy solution through strategic decision, need strategic management framework. This framework consists of three process steps namely strategy abbreviation process (consists of SWOT Analysis to identify company strategic factors), strategy accomplishment process and strategy evaluation process. The SWOT analysis has been applied to PT. Nayati Indonesia enable the company identifies its external strategic factors (opportunity and threat factors), also internal strategic factors (strength and weakness factors). Based on strategic factors mentioned it has been arranged ESFAS matrix score 2,74 and ISFAS matrix score 2,78. This scores mean that PT. Nayati Indonesia responded fine enough to its strategic factors, which scores far form level 2, that is medium of outstanding score (4) and poor score (1). It means company strengths capability overcome its weakness capability. Thus, the company will be able to exploitate the available oppurtunity and also eliminate threat surround it. According ISFAS and ESFAS matrix score, and also used I/E matrix model, strategy on SBU level the main feature is accomplish stability strategy, by focus on consolidation effort and efficiency on whole of company functional levels availabled (on-line), to increase company performance as an efforts to get rid of missing of selling/profit. Anyway, with SWOT matrix model and concerning at structural conditioners from Corporate level (PT. Nayati Holding), detail strategy on SBU level is W- O strategy, consist of four matter. The main focus of this strategy is on manufacturing performance improvement. To support that matter, strategy on manufacturing functional level explains need to apply Manufacturing Resource Planning (MRP II) concept, as the most accurate design on production process planning and controli ABSTRAKSI PT. Nayati Indonesia yang terletak di ICawasan Industri Terboyo Megah Semarang adalah perusahaan manufalctur Stainless Steel Kitchen Equipment (Peralatan Dapur Boga Dan Bahan Stainless Steel). Perusahaan ini berkembang sangat pesat sejak didirilcan pada tahun 1983, dan pada pertengahan tahun 1997 telah memilild total assets lebth lcurang duapuluh milyar rupiah. Bidang usaha PT. Nayati Indonesia dilchususkan hanya selalcu perusahnnn pembuat produk (manufaktur). Sampai dengan alchir Juni tahun 1997 jtunlah calon customer (prospek) yang membatalkan rencananya membeli produk PT. Nayati Indonesia tents meningkat. Aldbatnya, walaupun secara nominal jumlah penjualan tetap meninglcat, tetapi prosentase realisasi prospek menurun secara tajam hingga 59,44%. Penunman prosentase ini tidak saja beraldbat hilangnya kesempatan bagi PT. Nayati Indonesia untuk membuat ROE yang lebth profitable seperti yang dituntut oleh pan pemegang saham, tetapi lebilt dari itu menyebablcan pula persepsi pasar dan image terhadap PT. Nayati Indonesia menjadi buruk. Dengan kondisi dernilcian PT. Nayati Indonesia hams menelaah kembali kinerja bidang fimgsionalnya, lchususnya pada bidang fingsional manufalctur yang menjacii spesialisasi usahanya. Merupalcan hal yang sangat penting bagi PT. Nayati Indonesia untuk mengubah pola pengambilan kebijalcan selama ini yang bersifat intuitif yang tertutup, menjadi pola pengambilan kebijalcan secara formal dalam suatu bentuk model keputusan strategilc, agar dapat diketahui dan dilaksanalcan oleh seluruh tinglcatan manajernen. Oleh lcarena itu, untuk meneliti permasalahan perusahaan serta merumuskan suatu pemecahan yang memadai melalui keputusan-keputusan strategilc, digunalcan kerangka keria manajemen strategik. Ker-anglca kerja ini terdiri atas tiga tahapan proses berupa proses penunusan strategi (yang terdiri atas analisa SWOT untuk identifilcasi faktor- faktor strategik perusahaan), pengembangan altematif-altematif strategi dan penunusan strategi yang tepat), proses pelalcsanaan strategi dan proses evaluasi strategi. Analisis SWOT yang dilalculcan terhadap PT. Nayati Indonesia memunglcinkan perusahaan mengidentifilcasi faktor-falctor strategik ekstemal (faktor peluang dan ancaman) serta faktor-falctor strategik internal (faktor kelcuatan dan kelemahan). Alas dasar faldor-falctor strategilc tersebut telah disusun matrilcs ESFAS dengan nilai 2,74 dan matriks ISFAS dengan nilai 2,78. Skor ini menunjuldcan bahwa PT. Nayati Indonesia melalculcan respon yang culcup baik terhadap fiaktor-faktor strategilmya, dimana skor berada cuing) jauh diatas skor 2 yang merupakan baths tengah antara skor outstanding (4) dengan skor poor (1). Ini berarti kelcuatan yang dimiliki perusahaan mampu melebilti kelemahan yang ada. Dengan demilcian perusahaan alcan mampu mengeksploitasi peluang yang ada serta mengeliminir ancaman yang mengitarinya. Dengan mendasarkan din i atas skor matrilcs ISFAS dan ESFAS tersebut, serta menggunalcan model TIE Matrix, strategi ditinglcat unit bisnis secara garis besar adalah melalculcan strategi stabilitas, dengan menelcanlcan din i pada usaha konsolidasi dan peninglcatan efisiensi pada segala bidang fimgsional perusahaan yang telah ada (berjalan), dengan tujuan tmtuk meninglcatkan lcinerja perusahaan, sebagai upaya menghindari kehilangan penjualan/profit. Kemudian melalui model SWOT matrix dan memperhatilcan structural conditioners dari tinglcatan korporat (PT. Nayati Holding), detail strategi di tinglcat unit bisnis adalah strategi W-0 yang terdiri dari empat hal. Penelcanan utama strategi ini adalah pada perbailcan kinerja mantalctur. Untuk mendukung hal-tersebtrt, strategi di bidang fungsional manufaktur menyatalcan perlunya mengaplikasilcan konsep Manufacturing Resource Planning (MRP II), sebagai desain yang paling tepat dalam perencanaan dan pengendalian proses produlcsi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering |
ID Code: | 9569 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 01 May 2010 13:14 |
Last Modified: | 01 May 2010 13:14 |
Repository Staff Only: item control page