ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT DIFERENSIASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN ( Studi Kasus Produk Sosis Daging Sapi PT. Badranaya. Putra Bandung )

Abstract

Dengan meningkatnya konsumsi daging secara nasional memberi peluang yang besar bagi perusahaan dalam industri daging olah untuk meningkatkan produksinya. keadaan ini didukung dengan proyeksi permintaan daging olah di Indonesia pada tahun 1997-2000, dimana terlihat masih terdapat kesenjangan antara permintaan dan penawaran yang diperkirakan pada tahun 2000 sebesar 15,334 ton. PT. Badranaya Putra, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri daging olah di Indonesia. Dalam aktivitas bisnisnya tidak lepas dari persaingan industri dimana perusahaan ini berada serta keinginan untuk selalu meraih keuntungan, hal ini bertujuan agar perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan usahanya. Untuk itu yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah harus mampu menyusun suatu strategi pemasaran yang tepat, sehingga misi dan visi dari perusahaan tersebut dapat terwujud. Dikarenakan tingkat penjualan produk daging olahan dalam bentuk Sosis Daging Sapi ini cukup tinggi, maka dilakukan penelitian guna mengetahui apakah variabel-variabel diferensiasi : keunikan, penetapan harga, dan merek merupakan daya tarik minat beli konsumen terhadap suatu produk dalam hal ini adalah Sosis Daging Sapi dengan merk Badranaya. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari responden sebanyak 234 orang konsumen PT. Badranaya Putra. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah metode accidental sampling. Analisis dari jawaban angket yang disebarkan kepada responden dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM). Basil uji hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima. Selain itu ditemukan bahwa merek memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap minat bell daripada penetapan harga dan keunikan. Dari tiga indikator pada variabel keunikan, berikut mulai terbesar pengaruhnya (dilihat dari besarnya koefisien estimasi), yakni warna dan type pengemasan menduduki peringkat pertama, disusul indikator rasa. Pada variabel penetapan harga yang menjadi prioritas secara berturut-turut yakni harga produk, harga fleksibel dan terakhir indikator harga relatif. Sedangkan pada variabel merek, prioritas yang perlu diperhatikan secara berturut-turut adalah image produk, logo dan inovasi produk. The escalating demand on national meat consumption allows bigger space to the dairy industries to improve its production. These circumstance were amplified by processed meat demand projection in Indonesia in the course of 1997-2000, which demand did not meet expected offer in 2000, worth 15.334 tonnes. PT Badranaya Putra is one of the factories running processed meat industry in Indonesia. The factory should pay attention to the capability of establishing a proper marketing strategy in order to deliver its mission as well as it's vision. The study is to discover the influence of variations in uniqueness, costing, and brand, on buying interest toward Badranaya's product i.e : Beef Meat Sausages. Data to be used in this study is primary data, which is collected from 234 respondents of PT Badranaya Putra customers. Data were collected by using Accidental Sampling Techniques. Whereas, questioner distributed to the respondents were analyzed with Structural Equation Modelling (SEM. The results shows that all the hypotheses proposed in this study are acceptable. In addition, it is found that brand has stronger effect to buying interest than costing and uniqueness. Beside that, it was also founded that the three indicators of uniqueness variable (on the base of estimation coefficient rate), colors and packing are more influential than taste indicator. Referring to costing variable, the more preferable factor is price of the product, then followed by flexible price and relative price, while according to brand variable, product image, logo, and product innovation should be deem preferably.