ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN STUDI KASUS : PMI KOTA SEMARANG

SUSANTO, GRACE W. (2001) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN STUDI KASUS : PMI KOTA SEMARANG. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1800Kb

Abstract

Perusahaan tanpa pesaing (monopoli), salah satunya Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan Perusahaan layanan masyarakat (Public Sector Service). Akhir-akhir ini mendapat banyak keluhan dari masyarakat karena pelayanan yang tidak memuaskan. Penelitian ini mencoba melihat dari sisi dalam Perusahaan, yaitu kepuasan kerja karyawan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konstribusi variabel-variabel, kinerja organisasi (Performing Organisation), komitmen organisasi (Organi-zational Commitment) dan kompensasi (Compensation) yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini diambil data dari karyawan PMI Kota Semarang sebanyak 79 responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara kuesioner dan wawancara, dan data tersebut dianalisis dengan Uji Regresi Program SPSS For Windows Release 1.0. Dan penelitian ini dapat dilihat bahwa kompensasi mempunyai penganth signifikan (p = 0,000<0,01). Kinerja organisasi juga signifikan (p = 0,000<0,01). Sedangkan komitmen dissignifikan (p = 0,941) terhadap kepuasan kerja. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,559. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja organisasi, komitmen organisasi dan kompensasi akan mempengaruhi variasi terhadap kepuasan kerja sebesar 55,9%. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa PM] Kota Semarang, seperti halnya perusahaan-perusahaan monopoli lain mengandung beberapa kelemahan manajerial, dari penelitian ini rendahnya kompensasi yang diberikan kepada para karyawan, belum sesuai dengan kebijakan pemerintah sendiri (dibawah UMR). Ketidakjelasan struktur organisasi pemimpin yang jarang di tempat, kelambatan organisasi dalam menanggapi perubahan, fleksibilitas organisasi yang kurang baik, tidak ada penghargaan (pengakuan) dan aktualisasi diri merupakan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan karyawan. Hal ini berakibat pada timbulnya penunman kualitas kerja, sebagai reaksi ketidakpuasan karyawan terhadap organisasi. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas diharapkan adanya kebijakan atau tindakan yang hares dilakukan oleh PMI Kota Semarang, tennama yang berkaitan pada kompensasi, penghargaan/pengakuan pada karyawan. Hal ini dapat diwujudkan melalui penerapan gaya kepemimpinan, partisipatif dan memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan ide-idenya demi kemajuan organisasi.The Indonesian Red Cross of Semarang, a public service company, is a company without competitors (monopoly). Lately this company has received numerous complaints from the public because of their unsatisfactory service. This research attempts to see from the inside of the company, to view the work satisfaction of the employees. The aim of this research is to find out the contribution and influence of the following variables: organization performance, organizational commitment, and compensation on the employees' work satisfaction. The data for this research was obtained from 79 respondents, all employees of the Indonesian Red Cross of Semarang. Data collection was done through interviews and questionnaires, and the data were analyzed using the Regression Test on SPSS for Windows Release 10. From the results of the research, we can see that compensation has a significant influence on work satisfaction (p=0,000<0,01). Organization performance also proves significant (p=0,000<0,01). Where as commitment is insignificant (pM-1,941) to work satisfaction. The coefficient of determination in this research is 0,559. These results show that the variables of organization performance, organizational commitment and compensation will influence the variation of work satisfation as much as 55,9%. From this research we can see that the Indonesia Red Cross of Semarang, like other monopoly companies, contains a number of managerial weaknesses. The low rate of compensation given to the employees is not in accordance with the government policy it self (below the minimum regional wage rate). The uncertainly of the organizational structure, the frequent absence of leaders from their offices, the slow organizational response to any change, the low organizational flexibility, no rewards and self-actualization for employees are factors that cause employees' dissatisfaction. This results in decreasing qualities of work, as a reaction of dissatisfaction from the employees towards the organization. In order to solve these problems, it is expected from the Indonesian Red Cross of Semarang to issue a policy or plan of action, especially on areas of compensation and rewards. These can be actualized throught a leadership style that involves employees' participation and gives them chance to develop ideas for the progress of the organization.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Management
ID Code:9405
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:27 Apr 2010 18:21
Last Modified:27 Apr 2010 18:21

Repository Staff Only: item control page