EVALUASI PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA KARYAWAN UNIT SPINNING 2 PT. APAC INTI CORPORA

Abstract

ABSTRACT This research conducted on the evidence that there were declining in yarn quality at Spinning Unit 2 of PT. Apac Inti Corpora the year 2000 despite the adoption of Total Quality Management (TQM) since the first half 1999. The research also based on previous researcher recommendation. Three employee's TQM implementation constructs by previous researcher — employee empowerment, employee involvement, and employee training — are used in this research to analyze the significance of its influence toward product quality. Therefore, it will identify the most influencing construct toward product quality. Critical acloiowledgement with relevant literatures has been developed to build a model and three hypotheses with its 17 observatory variables that will be tested using confirmatory factor analysis and full model structural equation model (SEM) of its goodness-of-fit criteria. To test the hypothesis we use AMOS 4.0 computer statistical program for windows for primary data achieved from interviews which is previously conducted to 100 selected employee at operator level from spinning unit 2, using purposive sampling technique, who act as the sample of this research. According the results from confirmatory factor analysis of the primary data, it show no difference between covariant matrix of the sample and covariant matrix estimated from the population and the 17 observatory variables were significantly its latent factors. From full model SEM analysis results it show that all goodness-of-fit-criteria can be achieved, except for GFI and AGE which are marginally accepted. Result from hypotheses tests show that all hypotheses can be accepted and the significance is at 5% level of significance. Even the third hypothesis reached its 1 % level of significance. Therefore, employee training that has been carried on has the bigger influence toward product quality of the outcomes. ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan atas dasar masih adanya penurtman kualitas benang dalam tahun 2000 pada Unit Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora walaupun penerapan Total Quality Management (TQM) telah dilakukan pada pertengahan tahun 1999 dan juga didasarkan oleh rekomendasi dari peneliti-peneliti sebelumnya. Tiga konstruk penerapan TQM pada karyawan yang telah digunakan peneliti sebelumnya, yaitu pemberdayaan karyawan, keterlibatan aktif karyawan, dan pelatihan karyawan digunakan juga dalam penelitian ini untuk menganalisis signifikansi pengaruhnya terhadap kualitas produk yang dihasilkan sehingga akan dapat diketahui konstruk yang paling berpengaruh terhadap kualitas produk. Telaah kritis atas literatur-literatur yang relavan telah dikembangkan untuk menghasilkan suatu model dan 3 hipotesis dengan 17 variabel observasi yang akan diuji melalui pengujian confirmatory factor analysis dan full model structural equation model (SEM) dengan kriteria-kriteria goodness-of-fit serta pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan program statistik AMOS 4.0 atas data primer yang diperoleh melalui wawancara pada 100 karyawan unit spinning 2 pada tingkatan operator produksi sebagai sampel dalam penelitian ini yang telah ditentukan berdasarkan purposive sampling technique. Berdasarkan basil analisis faktor konfirmatori atas data primer telah ditemukan tidak terdapatnya perbedaan antara matriks kovarian sampel dan matriks kovarian populasi yang diestimasi dan 17 variabel observasi secara signifikan merupakan dimensi dari faktor latennya. Dan analisis full model SEM, menghasilkan semua kriteria goodness-of-fit dapat dipenuhi, kecuali GFI dan AGFI diterima secara marginal. Dan pengujian hipotesis, menghasilkan semua hipotesis diterima dan signifikan dengan taraf signifikasi 5%, dan ball= hipotesis ketiga signifikan dengan taraf signifikansi 1%. Dengan demikan pelatihan karyawan yang telah dilaksanakan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kualitas produk yang dihasilkan.