HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPERCAYAAN DENGAN PERILAKU IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU III KELURAHAN GRABAG KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

Pamungkas, Lia (2009) HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPERCAYAAN DENGAN PERILAKU IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU III KELURAHAN GRABAG KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG. Undergraduate thesis, Program Studi Ilmu Keperawatan .

[img]
Preview
PDF
159Kb

Official URL: http://keperawatan.undip.ac.id

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan data dari kader Posyandu III pada bulan Januari sampai dengan Maret 2008 terdapat 32 ibu yang mempunyai balita. Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian angka rasio anak balita yang hadir dan ditimbang. Beberapa faktor tersebut antara lain tingkat pengetahuan, sikap ibu balita terhadap kegiatan posyandu, dan tingkat kepercayaan ibu terhada kegiatan posyandu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu balita tentang posyandu, sikap ibu balita pada kegiatan posyandu, dan tingkat kepercayaan ibu pada kegiatan posyandu dengan perilaku ibu untuk berkunjung ke posyandu. Sampel diambil secara total (Total Sampling), sehingga sampel yang digunakan adalah seluruh dari jumlah populasi yaitu sejumlah 32 orang pada posyandu III kelurahan grabag kecamatan Grabag. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan Grabag kecamatan Grabag kabupaten Magelang pada taraf signifikansi 5% didapatkan p value 0,031 Maka a < 0,05, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,035. Maka a < 0,05, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan Grabag kecamatan Grabag kabupaten Magelang pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,036. Maka a < 0,05 Daftar Pusaka : 31 (1986 - 2008) Kata Kunci : Pengetahuan, Kepercayaan, Perilaku ABSTRACT Based on data from cadre Posyandu III in January up to March 2008 there are 32 mothers having balita. Many factors influencing attainment of ratio number child of balita which present and deliberated. Some the factors for example level of knowledge, position of mother balita to neighbourhoods health centre activity, and level of trust of mother with neighbourhoods health centre activity. This research is quantitative research of experimental done to know the relation of level of knowledge of mother balita about neighbourhoods health centre, position of mother balita at neighbourhoods health centre activity, and level of trust of mother at activity of neighbourhoods health centre with behaviour of mother to pay a visit to neighbourhoods health centre. Sample is taken in total (Sampling Total), so that sample applied is all from population amounts that is a number of 32 at neighbourhoods health centre III sub-district of Grabag district Grabag. There is relationship significant between level of knowledge of mother balita with behaviour of mother visit to neighbourhoods health centre in sub-district of Grabag district of Grabag sub-province Magelang at level significance 5% is got by p value 0,031 Hence < 0,05, there is relationship significant between level of knowledge of mother balita with behaviour of mother visit to neighbourhoods health centre in sub-district of grabag district of grabag sub-province magelang at level significance 5% is got [by] p-value 0,035. Hence < 0,05, there is relationship signifikan between level of trust of mother balita with behaviour of mother visit to neighbourhood health center in sub-district of Grabag district of Grabag sub-province Magelang at level significance 5% is got [by] p-value 0,036. Hence < 0,05 Bibliografi : 31 (1986 – 2008) Key word : Knowledge, Trust, Behaviour PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah pembangunan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang dilaksanakan oleh keluarga, bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas kesehatan setempat.4 Program posyandu dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat, maka diharapkan masyarakat sendiri yang aktif membentuk, menyelenggarakan, memanfaatkan dan mengembangkan Posyandu sebaik-baiknya. Kelangsungan Posyandu tergantung dari partisipasi masyarakat itu sendiri. Adapun penyelenggara Posyandu adalah kader-kader dan ibu-ibu PKK dari desa tersebut.5 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat menurut Green yaitu 1) faktor predisposisi : pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai, umur, dan jenis kelamin; 2) faktor pendukung : sumber daya kesehatan, keterjangkauan, komitmen; 3) faktor penguat : sikap dan perilaku.9 Faktor tersebut berhubungan dengan ibu-ibu membawa balita ke Posyandu secara teratur sangat penting untuk mendapatkan pelayanan gizi dan kesehatan. Dari data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, di Jawa Tengah terdapat 46.388 unit Posyandu. Untuk wilayah Kabupaten Magelang terdapat 1.531 unit Posyandu, salah satunya adalah Posyandu di Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.12,13. Berdasarkan studi pendahuluan, didapatkan adanya penurunan jumlah kunjungan peserta Posyandu di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dari 246 orang menurun menjadi 104 orang pada bulan Maret 2008. Disamping itu dari 9 orang warga yang diwawancarai secara acak tentang peran dan fungsi Posyandu, didapatkan sebagian besar tidak mengetahui program kerja yang dimiliki Posyandu serta jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan oleh Posyandu. Dari kesembilan Posyandu tersebut kegiatan yang selama ini dilakukan adalah pemeriksaan tumbuh kembang balita (penimbangan) dan pemeriksaan ibu hamil.13 Kurangnya pengetahuan penduduk tentang pelayanan kesehatan di Posyandu terhadap intensitas kunjungan keposyandu mempunyai hubungan berbanding lurus karena pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi dari perilaku seseorang, sehingga jika pengetahuan penduduk terhadap Posyandu kurang maka perilaku orang tersebut juga sama dengan tingkat pengetahuannya. 14 Kesadaran dan kemauan ibu berpartisipasi untuk membawa balitanya di Posyandu secara teratur sangat penting, adapun kegiatan Posyandu di Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang berjalan aktif setiap bulannya. Berdasarkan buku hadir di Posyandu bulan Januari, Pebruari, dan Maret tahun 2008 diperoleh kehadiran balita di Posyandu adalah sebagai berikut: Posyandu I 88,79%, Posyandu II 64,21%, Posyandu III 36%., Posyandu IV 70,20%, Posyandu V 68,4%. Dari lima posyandu di Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang belum semuanya mencapai target yang diinginkan. di Posyandu III prosentase kehadiran balita paling rendah yaitu 36%, sedangkan target kehadiran balita di Posyandu dan melakukan penimbangan menurut profil kesehatan ibu dan anak pada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2007 adalah 80%. Berdasarkan data dari kader Posyandu III pada bulan Januari sampai dengan Maret 2008 terdapat 32 ibu yang mempunyai balita. Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian angka rasio anak balita yang hadir dan ditimbang. Beberapa faktor tersebut antara lain sarana, keaktifan kader, peran tokoh masyarakat, jarak rumah ke Posyandu, pengetahuan ibu tentang Posyandu dan jumlah anak dalam keluarga. 3 Dari proses observasi awal yang telah dilakukan peneliti, dapat dilihat bahwa lingkungan daerah yang akan diteliti merupakan daerah pedesaan yang rata-rata penduduknya berpendidikan rendah dengan mata pencaharian yang berfariasi. Proses pemenuhan pelayanan kesehatan oleh masyarakat cenderung jarang dan lebih bersifat pasif yang artinya kalo belum mengalami tingkat keparahan yang tinggi maka tidak melakukan proses pengobatan, sehingga karena perhatian yang rendah atas kesehatan tersebut maka jumlah frekuensi kunjungan jadi fluktuatif. Intensitas menurunya kunjungan dilihat dari aktivitas adalah disebabkan tuntutan ekonomi yang menuntut ibu-ibu ikut bekerja memenuhi kebutuhan yang menjadikan waktu untuk datang ke Posyandu terlewatkan, karena rata-rata ibu- ibu yang memiliki balita mempunyai usia antara 20-39 tahun dengan pekerjaan mayoritas swasta. Sedangkan apabila dilihat dari sudut pandang pengetahuan tentang pelayanan Posyandu di Posyandu III sendiri belum diketahui bagaimana pengetahuan ibu tentang Posyandu. B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara faktor pengetahuan, sikap dan kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui karakteristik ibu-ibu di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. b. Untuk mengetahui gambaran perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. c. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang posyandu dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. d. Untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu tentang Posyandu dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. e. Untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan ibu tentang Posyandu dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang C. Manfaat Penelitian 1. Bagi Petugas Kesehatan Dapat dijadikan masukan untuk petugas kesehatan agar lebih meningkatkan pengetahuan ibu tentang Posyandu sehingga kehadiran balita ke Posyandu lebih meningkat. 2. Bagi Masyarakat Memberikan informasi penting bagi masyarakat khususnya ibu-ibu membawa balitanya ke Posyandu sangat penting untuk mendapatkan pelayanan kesehatan 3. Bagi Pendidikan Sebagai tambahan literatur tentang variasi hasil pengukuran pengetahuan, sikap dan kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung di Posyandu 4. Bagi Profesi Mampu memberikan informasi mengenai kondisi Posyandu di daerah sehingga bisa memberikan motivasi profesi perawat untuk lebih dapat membantu proses penyampaian informasi kesehatan 5. Bagi Peneliti Dapat digunakan untuk masukan dan menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya serta menambah informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan Posyandu tersebut. BAHAN/SUBYEK DAN CARA KERJA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explannatory research (penelitian menjelaskan) secara deskriptif asosiatif (hubungan) yaitu menjelaskan hubungan variabel independen yaitu faktor pengetahuan, sikap dan kepercayaan ibu tentang Posyandu dengan variabel dependen yaitu perilaku ibu berkunjung ke Posyandu. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.18 Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu yang mempunyai balita tinggal di Wilayah Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang berjumlah 32 orang 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita dan berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, Karena teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampel maka jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 32 orang. C. Waktu dan Tempat penelitian Waktu penelitian ini akan berlangsung pada bulan Desember 2008 dilaksanakan di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. D. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain disebut Independent variable. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan keperacayaan ibu tentang Posyandu. b. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel akibat yang disebut dependent variable. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. E. Alat Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang Posyandu, sikap ibu tentang Posyandu, kepercayaan ibu tentang Posyandu dan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu. Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan literatur yang ada, baik dari buku maupun jurnal-jurnal keperawatan. Kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian 1 berisi tentang biodata responden, bagian 2 berisi tentang item pertanyaan pengetahuan, pernyataan sikap, pernyataan kepercayaan ibu tentang posyandu dan pernyataan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu. Langkah awal analisis adalah dengan pengujian instrumen penelitian, dalam hal ini adalah daftar pertanyaan atau pernyataan terstruktur apakah instrumen tersebut sudah valid dan reliabel ataukah belum valid dan reliabel, dimana hal ini dilakukan untuk mengetahui alat penelitian bisa dipakai atau tidak bisa dipakai. F. Cara Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Data Primer Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner pengetahuan ibu tentang Posyandu dengan pertanyaan, sikap ibu tentang Posyandu dengan pernyataan, kepercayaan ibu tentang Posyandu dengan pernyataan dan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu dengan pernyataan . 2. Data Sekunder Data sekunder yang dipakai pada penelitian ini yaitu Kartu Menuju Sehat (KMS) dan atau daftar hadir balita ke Posyandu yang didapatkan dari kader Posyandu, untuk mengetahui frekuensi kunjungan balita ke Posyandu. G. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisa deskriptif terhadap variabel tunggal disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui besarnya proporsi masing-masing variabel yang diteliti. b. Analisa Bivariat Untuk mencari hubungan variabel pengetahuan, sikap dan kepercayaan ibu tentang posyandu dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu dengan tabel silang dan menggunakan uji statistik Chi-Square untuk uji hipotesis. HASIL PENELITIAN A. ANALISA UNIVARIAT 1. Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu Di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dengan pengetahuan kurang berjumlah 15 responden atau 46.9%, sedangakan yang pengetahuan baik berjumlah 17 responden atau sebesar 53.1%. 2. Sikap ibu tentang Posyandu Sikap Ibu Tentang Posyandu Di Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang bertristibusi Sikap Baik berjumlah 15 responden atau 46.9%, sedangakan yang Sikap Kurang berjumlah 17 responden atau sebesar 53.1% 3. Kepercayaan Ibu tentang Posyandu Kepercayaan ibu yang kurang jauh lebih besar yaitu berjumlah 19 responden atau sebesar 59.4% sedangkan frekuensi kepercayaan ibu terhadap posyandu yang baik berjumlah 13 responden dengan prosentase 40.6%. 4. Kunjungan ibu balita ke posyandu Frekuensi kunjungan ibu hamil Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang berdistribusi sebagai berikut, kunjungan yang Baik berjumlah 15 responden atau 46.9%, sedangakan kunjungan yang Kurang berjumlah 17 responden atau sebesar 53.1%. B. Analisa Bivariat 1. Hubungan Antara Faktor Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Berkunjung Ke Posyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,031. Maka a < 0,05 maka Ha diterima, dan didapatkan bahwa dari responden yang berpengetahuan baik memiliki peluang 5,042 kali untuk berkunjung ke posyandu bandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang. 2. Hubungan Antara Faktor Sikap Dengan Perilaku Ibu Berkunjung Ke Posyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,035. Maka a < 0,05 maka Ha diterima, dan didapatkan bahwa dari responden yang mempunyai sikap terhadap posyandu baik memiliki peluang 4,800 kali untuk berkunjung ke posyandu bandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat sikap kurang. 3. Hubungan Antara Faktor Kepercayaan Dengan Perilaku Ibu Berkunjung Ke Posyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,036. Maka a < 0,05 maka Ha diterima, dan didapatkan bahwa dari responden yang mempunyai kepercayaan terhadap posyandu baik memiliki peluang 4,875 kali untuk berkunjung ke posyandu dibandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat kepercayaan kurang. PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN A. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Terhadap Perilaku Berkunjung Ibu Keposyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p value 0,031 Maka a < 0,05 maka Ha diterima yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, dan didapatkan bahwa dari responden yang berpengetahuan baik memiliki peluang 5,042 kali untuk berkunjung ke posyandu di bandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang. Hasil yang didapat dengan menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifkan antara tingkat pengetahuan ibu tentang posyandu dengan perilaku berkunjung ibu hamil ke posyandu dan juga hasil adanya hubungan yang sangat signifikan tersebut sangat bersesuaian dengan teori yang digunakan oleh Green tentang perilaku kesehatan yang menyatakan bahwa perilaku seseorang dilatarbelakangi oleh 3 faktor yang salah satunya adalah faktor predisposing yang memuat tentang pengetahuan (10). Pada penelitian ini secara keseluruhan ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan baik rata-rata mempunyai tingkat perilaku berkunjung ke posyandu yang baik, tapi ada beberapa responden yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tetapi mempunyai tingkat perilaku kunjunga yang kurang. Dari observasi yang penulis lakukan diketahui penyebab kurangnya kuantitas kunjungan responden tersebut dikarenakan kesibukan ibu balita yang berlebih, dan setelah dikaji lebih dalam diketahui bahwa responden mencari alternatif lain untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan balita dengan memeriksakan anak ke instansi kesehatan yang lain diwaktu-waktu senggang. B. Hubungan Antara Sikap Ibu Balita Terhadap Perilaku Berkunjung Ibu Ke- posyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,035. Maka a < 0,05 maka Ha diterima yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, dan didapatkan bahwa dari responden yang mempunyai sikap terhadap posyandu baik memiliki peluang 4,800 kali untuk berkunjung ke posyandu bandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat sikap kurang. Pada hasil hubungan yang telah didapat frekuensi yang paling banyak adalah tingkat sikap responden yang kurang dan kuantitas kunjungan ke posyandu kurang dengan jumlah 12 responden dari total jumlah responden yang memiliki tingkat sikap kurang. Kurangnya sikap dari ibu balita ke posyandu dikarenakan oleh karena kurangnya antusiasme responden mengikuti rangkaian kegiatan posyandu yang secara klasik dikarenakan tingkat aktivitas yang berlebih. C. Hubungan Antara Kepercayaan Ibu Balita tentang posyandu Terhadap Per-ilaku Berkunjung Ibu Keposyandu Pada taraf signifikansi 5% didapatkan p-value 0,036. Maka a < 0,05 maka Ha diterima yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, dan didapatkan bahwa dari responden yang mempunyai kepercayaan terhadap posyandu baik memiliki peluang 4,875 kali untuk berkunjung ke posyandu dibandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat kepercayaan kurang. Hasil penelitian yang didapat dari responden menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai tingkat kepercayaan yang baik ke posyandu hanya sebanyak 13 responden dan sebagian tingkat kepercayaan kurang. Dari observasi yang peneliti lakukan didapatkan bahwa penyebab terjadinya rendahnya tingkat kepercayaan ibu balita terhadak kinerja posyandu adalah perbedaan tingkat pendidikan yang menunjukkan bahwa secara garis besar responden dengan pendidikan tinggi mempunyai tingkat kepercayaan rendah dan cenderung memilih kebutuhan kesehatan dilakukan di runah sakit atau dokter praktek. Hal ini dikarenakan mereka mengetahui bahwa tingkat pendidikan, ilmu dan ketrampilan dari bidan dan kader dari posyandu masih kurang dibandingkan dengan instansi yang lain. Disamping karena spesifikasi dari SDM posyandu, kurangnya kepercayaan juga dikarenakan kurangnya fasilitas yang berada di posyandu, sehingga responden cenderung memilih proses yang cepat dan tepat yang mana proses tersebut terdapat di unit kerja yang lain seperti Rumah sakit, balai pengobatan, atau PUSKESMAS. Dari pendapat yang lain dari sebagian responden didapatkan informasi tingkat kepercayaan kurang dikarenakan sistem perekrutan kader posyandu yang kurang tepat sehingga kader yang memiliki tingkat pendidikan kurang, sehingga karena kurangnya pengetahuan kader posyandu berakibat kurang tepatnya proses penyampaian informasi kesehatan ke masyarakat. D. Kesimpulan 1. Karakteristik pendidikan responden adalah SMP sebanyak 16 responden, kemudian SMA 5 responden, pendidikan DIII sebanyak 8 responden dan paling tinggi pedidikan S1 sebanyak 3 responden 2. Frekuensi tingkatan pengetahuan dari 32 responden menunjukkan kategori kurang berjumlah 15 responden (46.9%) dan tingkat pengetahuan baik 17 responden (53.1%). 3. Uji frekuensi data didapatkan bahwa 17 responden atau 53.1% dari respon-den mempunyai sikap yang kurang dan sisanya kategori sikap baik. 4. Uji frekuensi data didapatkan 19 responden atau 59,4% dari responden mempunyai kepercayaan yang kurang dan sisanya kepercayaan baik. 5. Dari hasil analisa didapatkan 17 responden atau 53,1% dari responden mempunyai jumlah kunjungan yang kurang. 6. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag keca-matan grabag kabupaten magelang, pada taraf signifikansi 5% dengan p value 0,031 7. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat sikap ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag kecamatan grabag kabupaten magelang, pada taraf signifikansi 5% dengan p value 0,035 8. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan ibu balita dengan perilaku kunjungan ibu ke posyandu di kelurahan grabag keca-matan grabag kabupaten magelang, pada taraf signifikansi 5% dengan p value 0,036 E. Saran 1. Adanya hasil yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan kepercayaan berpengaruh terhadap perilaku kunjungan ibu keposyandu di-harapkan pihak terkait dalam hal ini posyandu lebih meningkatkan kegiatan promotif kegiatan-kegiatan posyandu dan meningkatan kualitas SDM den-gan lebih mengirim kader di kegiatan seminar dan pelatihan. 2. Posyandu merupakan kegiatan proses kesehatan yang dibentuk dan di-lakukan untuk proses prefentif (pencegahan) sehingga dihimbau masyarakat diharapkan dapat secara maksimal memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Posyandu 3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggali lagi secara mendalam faktor-faktor yang lebih dominan pada proses kegiatan posyandu. DAFTAR RUJUKAN 1. Jean. B. Posyandu. Jakarta: Dirjen PPM dan LPM. 1996 2. Efendi, N. Dasar-Dasar Keperawatan, Kesehatan Masyarakat. Jakarta: IEGC, 1998. 3. Departemen Kesehatan RI. Posyandu. Jawa tengah: Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, 1986. 4. Departemen Kesehatan RI. Buku Pedoman Petugas Lapangan. Jakarta: Komite Nasional Posyandu, 1996 5. Budioro, B. Pengatar Kesehatan Masyarakat. Semarang : UNDIP, 2002. 6. Departemen Kesehatan RI. Buku pegangan Kader ( UPGK). Jakarta: Depkes RI, 1987. 7. Wibisana W. Pedoman Menejemn Peran Serta Masyarakat. Jakarta : Depkes RI, 1997. 8. Zulaichah A. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Posyandu Dengan Frekuensi Kunjungan Balita Di Posyandu Dusun Gribigan Desa Wedung Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. POLTEKES Negeri Semarang, 2008. 9. Notoatmojo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. 2003 10.Notoatmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2002 11. Dinkes Propinsi Jawa Tengah. Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Semarang, 2006. 12. Gubernur Jawa Tengah. Posyandu di Jawa Tengah, http:// w ww . Google . com / Posyandu Jawa Tengah . 13.Puskesmas Grabag. Data Statistik Puskesmas Grabag Kabupaten Magelang. 2006 14.Notoatmojo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Edisi 1. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000. 15. Walgito B. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta. ANDI, 2001. 16. Soehadi, S. dkk.. Pedoman Praktis Pelaksanaan Kerja di Puskesmas, Magelang: Balai Pelatihan Kesehatan ( BAPELKES), 2002. 17. , Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Jakarta : Depkes RI, 1991. 18. Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002. 19. Nursalam. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika, 2003 20. Nugroho B.A. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset, 2005 21. Soetedjo Y. Revitalisasi Posyandu. Jakarta: Dirjen PPM Dep.Kes. , 2006 22. Tinuk I. Pemberdayaan Masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro, 2003 23. Harbandiyah. Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan Kesehatan. Semarang: Universitas Diponegoro, 2006 24. Budiwan A. Artikel Pengaruh Faktor Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku. BP 4 Semarang, 2004 25. Kodyat. Buku Kader Posyandu. Jakarta: Dep. Kes RI. 1996 26. Budioro B. Pengantar Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. 2002 27. Kadek. Motivasi. http://www.Kadek.tblog.com. diakses tanggal 22 Maret 2006 28. Suharsimi A. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1997 29. Djaiman. Pengembangan Media Posyandu untuk Menarik Minat Kedatangan Ibu Balita. Puslitbang Gizi Depkes, Jakarta, 2007. 30. Green, LW. Health Education Promotion Planning. Copyright by Mayfield Publishing Company, 2000. 31. Kurniawan. Penimbangan Balita Untuk Mencegah Gizi Buruk di Posyandu. http://www.gizi.net/makalah. 2002.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RT Nursing
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Nursing
Faculty of Medicine > Department of Nursing
ID Code:9281
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Apr 2010 10:46
Last Modified:10 Oct 2011 20:32

Repository Staff Only: item control page