ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PO PADI DAYA TEMANGGUNG

Purwanto, Sigit (1999) ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PO PADI DAYA TEMANGGUNG. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2371Kb

Abstract

ABSTRACT This study was undertaken in PO Padi Daya, one of the biggest transportation business com¬panies in Temanggung. The selected respondents for the research were 179 personnel of operational crew who operate public transportation owned by PO Padi Daya. They were 63 drivers, 58 conductors and 59 driver's assistants (kernet). The background of the study is explained as follows: ( I) the majority of net earning of operational crew are low, (2) there is a variety of net income at every existing routes, and (3) the company policy for expanding number of public vehicles for Magelang-Wonosobo routes signifi¬cantly bring about the different job satisfaction among the crew members especially among the crew operating old-fashioned transports. The main objectives of the study are: (1) to analyse the job satisfaction differences among the operational crew for any existing routes, i.e. short, medium and long distance routes. Specifically, the study analyses the job satisfaction differences among the drivers, the conductors and drivers' assistants for any existing routes; (2) to analyse the job satisfaction differences among the operational crew for Magelang-Wonosobo routes before and after the policy for expanding new public vehicles were under¬gone. The study make use of two different statistical methods. Firstly Chi Square Analysis was used for analysing the job satisfaction differences among the operational crew for any existing routes. Sec-ondly Wilcoxon Match Pairs Test was utilised for analysing job satisfaction difference among the opera¬tional crew of Magelang-Wonosobo routes before and after expanding new vehicle was launched. The main finding suggest that (1) the job status, salary, employer policies and their colleagues have signiji- ccmtly indicated their varied job satisfaction among the operational crew for any existing routes. Among the four indicators, salary is the only indicator that significantlydifferentiates the job satisfaction among the drivers. This due to the differences of net earnings after the compulsory payment (setoran) was already given to the company. In fact, the crew for shortdistances could earn more than the long distance crew as passengers for short distance public vehicles would be easily got off and on (nyeri) for every short destinations whereas this might not be possible for passengers of long distance transports. Conse¬quently the long distance transport crew could not earn the extra income resulting from hyeri' passen¬gers as the short distance transport drivers could. Therefore, it is not surprised if this earning differ¬ences would result in the job satisfaction differences among the drivers. (2) With respect to the policy for expanding number of new public transports for Magelang-Wonosobo routes, three indicators, i.e. job status, salary and the employer policy significcmtly differentiate job satisfaction among the crew, viz. among drivers, among the conductors and among the kernels. The only indicator that is not significant is their colleagues. This might due to the fact that work-mates for operating everyvehicles does not change and the crew perceive that cooperation among the crew is important This Study recommends that (1) the role of Labour Union (Serikat Pekerja) could be improved to accommodate the member aspiration; (2) Crew Rotation for every existing routes especially for Magelang-Wonosobo routes would reduce the difference job satisfaction among the crew. Every crew member would undergo the same experience to operate vehicles both for short and long distance routes resulting indifferent extra earnings and for different vehicles, i.e. new and old-fashioned vehicles. Studi ini dilakukan pada PO Padi Daya, salah satu bisnis usaha transportasi terbesar di Temanggung. Responden yang dipilih untuk penelitian ini sebanyak 179 orang dad km operasional yang mengoperasikan angkutan umum milik PO Padi Daya. Mereka terdiri dad 63 sopir, 58 kondektur dan 59 asisten sopir (kernet). Latar belakang penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: (I )mayodtas dad perolehan bersih kru operasional yang rendah (2) adanya variasi dad perolehan bersih pada setiap trayek yang ada, dan (3) kebijakan perusahaan claim]) peremajaan unit mobil barn untuk trayek Magelang¬Wonosobo menyebabkan tingkat kepuasan kerja tidak sama antar anggota kru terutama dari km yang mengoperasikan unit mobil lama. Tujuan utama dad studi ini adalah (I) untuk menganalisis perbedaan tingkat kepuasan kerja antar kru operasional pada trayek yang ada, contohnya pada trayek jarak dekat, menengah dan trayek jarak jauh. Terutama menganalisa perbedaan tingkat kepuasan kerja antar sopir, antar kondektur dan antar asisten sopir (ls-emet) pada trayek yang ada. (2) untuk menganalisis perbedaan tingkatkepuasan kerja antar km operasional untuk trayek Magelang-Wonosobo sebelum dan sesudah peremajaan unit mobil bare. Studi ini rnenggunakan dua metode statistik yang berbeda. Pertama , dengan analisa Chi Square yang digunakan untukmenganalisa perbedaan tingkatkepuasan kerja antartm operasional pada trayek yang ada. Kedua, Wilcoxon Match Pairs Test yang digunakan untuk menganalisa perbedaan tingkat kepuasan kerja antarkru operasional untuk trayek Magelang-Wonosobo sebelum dan sesudah peremajaan unit mobil barn Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)pekerjaan itu sendiri, gaji, kebijakan atasan terhadap bawahannya dan rekan kerja temyata bervariasi dalam hal mengindikasikan perbedaan tingkat kepuasan kerja kru operasional pada trayek yang ada. Diantara keempat indikator di atas, hanya aspek gaji yang menghasilkan perbedaan tingkat kepuasan kerja antar sopir dari berbagai trayek yang ada. Hal ini disebabkan perolehan bersih yang diterima sopir trayek jarak jauh lebih sedikit ataukecil dibandingkan sopir trayek jarak pendek. Hal ini dapat dipahami karena trayek jarak jauh jarang sekali mendapatkan penumpang yang "nail: turun" atau istilahnya "nyeri". Dengan demikian tarif yang dibebankan pada penumpang sesuai dengan tarif bersih pemerintah. Jadi sopir tidak akan menerima kelebihan perolehan seperti pada trayek jarak pendek. (2) Jika ditinjau dad sebelum dan sesudah peremajaan unit mobil bam untuk trayek Magelang-Wonsobo temyata dad keempat indikator di atas, tiga indikator pekerjaan itu sendiri, gaji dan kebijakan atasan terhadap bawahannya sangat signifikan yang membedakan kepuasan kerja karyawan baik sopir, kondektur maupun kemet. Hanya indikatorrekan kerja saja yang tidak signifikan karena tim (kelompok) bekerjanya tidak berubah dan menganggap kerja sama antar rekan kerja sangat penting. Hasil studi ini menyarankan agar (1) serikatkerja ditingkatkanperanannya agardapat menampung aspirasi anggotanya (2) perlu ada rotasi kerja antar km untuk berbagai trayek yang ada terutama untuk trayek Magelang-Wonosobo guna mengurangi perbedaan tingkat kepuasan kerja antarkru. Setiap Ian akan meng,alami pengalaman yang sama untuk megoperasikan kedua jenis angkutan untuk trayek jarak dekat, sedang dan jarak jauh yang mengakibatkan perolehan ekstra dan armada yang berbeda, contohnya pada unit mobil lama

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HG Finance
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Management
ID Code:9276
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:27 Apr 2010 10:06
Last Modified:27 Apr 2010 10:06

Repository Staff Only: item control page