Anggraini, Vita Lely (2001) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKUISISI Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2487Kb |
Abstract
ABSTRACT The impact of globalization affects on increasingly dynamic business world. Faced with this fact, companies need great enough funds to develop their selves as an effort to compete in globalization era. Acquisition is one of alternative solutions, which can be done. Synergy hoped to be achieved by acquisition so the benefits which result will be greater compared to doing the business alone. Nevertheless, the expected synergy of that effort did not come to reality due to acquisition funds from right issue that caused dilution and debt can decrease company's profit. Concerning those conditions, this study tries to examine if there are any significant differences in cooperate financial performance level before and after acquisition. Furthermore, the study also examines if this acquisition will have any effects on the soundness of the companies. Present study is done at manufacturing companies, which have gone public on Jakarta Stock Exchange and have done acquisition between 1996 and 1997. Purposive sampling is used to take sample of 146 companies that results in 29 companies as our sample. T-test on eleven financial ratios used as performance measurement showed that only five items proved to indicate significant differences on financial performance level before and after the acquisition. Those differences are indicated by decreasing current ratio, quick ratio, net profit margin, and return on assets after acquisition, on the one hand, and increasing total debt to total assets ratio after acquisition. Meanwhile the results oft-test on Z score model as a measurement of the soundness of the companies indicated significant difference of companies' soundness before and after the acquisition. We can see this difference on the growing number of sound companies after acquisition. While financial performance of these companies declined, they still can be classified as sound companies. A managerial implication of the present study is that companies are better use their equity than debt in doing their acquisition. Since the great amount of debt will increase interest rate, which will be companies' burden, in turn, it can decrease corporate financial performance. ABSTRAKSI Dampak globalisasi mempengaruhi lingkungan usaha yang semakin dinamis. Menghadapi kenyataan ini perusahaan-perusahaan butuh dana yang cukup besar untuk mengembangkan dirt sebagai upaya menghadapi persaingan dalam era globalisasi. Salah satu alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan akuisisi. Dengan melakukan akuisisi diharapkan akan terjadi sinergi sehingga keuntungan yang dihasilkan juga lebih besar bila dibandingkan dengan melakukan usaha sendiri. Namun demikian seringkali sinergi yang diharapkan dart penggabungan usaha tersebut tidak tedadi salah satu penyebabnya adalah pendanaan akuisisi dart right issue yang menyebabkan dilution maupun hutang yang dapat mengurangi laba perusahaan. Sejalan dengan kondisi tersebut penelitian ini untukmengkaji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kineda keuangan perusahaan sebelum dan sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Lebih lanjut penelitian ini juga untuk mengkaji apakah apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi kesehatan perusahaan sebelum dan sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Jakarta dan telah melakukan akuisisi pada tahun 1996 dan 1997. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan dart 146 perusahaan diperoleh sampel sebanyak 29 perusahaan. Dart basil uji t terhadap sebelas rasio keuangan yang digunakan sebagai tolok ukur lcinerja keuangan hanya lima yang terbukti menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tingkat kineda keuangan sebelum dan sesudah akuisisi. Perbedaan tersebut ditunjukkan dengan menurunnya current ratio, quick ratio, net profit margin, dan return on assets setelah akuisisi, serta meningkatnya total debt to total assets ratio setelah akuisisi. Sedangkan Basil Uji t terhadap Z Score Model sebagai tolok ukur kondisi kesehatan perusahaan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi kesehatan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. Perbedaan tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang berkondisi sehat setelah perusahaan melakukan akuisisi. Dengan demikian walaupun perusahaan mengalami penurunan kineda keuangan namun masih dapat dilclasiftkasikan sebagai perusahaan yang berkondisi sehat. Implikasi manajerial dad penelitian ini adalah dalam melakukan transaksi akuisisi sebaiknya perusahaan menggunakan modal sendiri daripada huffing. Karena jumlah hutang yang besar dapat meningkatkan beban bunga yang hams ditanggung oleh perusahaan, yang akhirnya dapat menurunkan kinerja keuangan perusahaan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Management |
ID Code: | 9140 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 23 Apr 2010 09:27 |
Last Modified: | 23 Apr 2010 09:27 |
Repository Staff Only: item control page