PENGARUH BULAN PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan - perusahaan yang terdaftar Di BEJ)

Abstract

ABSTRACT Many studies about the impact of trading months toward monthly stock return have been conducted in various stock market throughout the world. Various method have been used to solve this matter with consistent result with a highest monthly stock return on January with used to be mentioned as January Effect. Fund Managers sell lesser- known or poorly performing stock during the year to avoid that stock at annual report. Fund Managers didn't want their client to see investment at stock portfolio that they aren't known. This situation depresses stock price index during the year and stock price return to be low. This selling pressure will be less at the beginning of the year and try to buy stock for a new portfolio. This research purposes to identify and to get empirical evidence about seasonal behavior especially the effect of month of the year to stock price return at Jakarta Stock Exchange. Many studies that conducted in foreign country used regression method with dummy variables to explain this phenomenon. This method seems does not proper to identify this because it harm the basic regression rules. This research try to explain an impact of trading months toward composit index in Jakarta Stock Exchange with ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) method to avoid to harm the basic regression rules that is normal data. This method is satisfactorily fit the data that does not change over the time/ stationer. The result shows that there is an impact of trading months toward stock return. January and November have a positive impact toward market return. More over there are found any different return in each trading months. ABTRAKSI Penelitian mengenai pengaruh bulan perdagangan terhadap return bulanan saham telah banyak dilakukan pada berbagai bursa yang ada di dunia Mi. Berbagai metode digunakan untuk meneliti hal ini dengan basil yang konsisten yaitu dengan return bulanan saham tertinggi pada bulan Januari yang disebut January Effect. Para fund manager berniat menjual saham yang berkinerja jelek pada tahun lalu untuk menghindari munculnya saham tersebut di laporan akhir tahun. Para fund manager tidak ingin para client-nya melihat investasi pada portofolio saham yang tidak pernah mereka ketahui. Hal ini menyebabkan indeks harga saham mengalami tekanan hingga akhir tahun dan return pasar saham akan menjadi rendah. Tekanan jual akan berkurang pada awal tahun dan dibarengi pembelian saham untuk rnelakukan portofolio yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan bukti empiris mengenai perilaku seasonal khususnya efek bulan perdagangan terhadap return pasar saham yang terdapat di Bursa Efek Jakarta. Kebanyakan penelitian di luar negeri ini menggunakan metode regresi dengan dummy variabe] untuk menjelaskan fenomena ini. Metode ini dirasakan kurang tepat untuk mengindifikasi fenomena ini karena menyalahi aturan-aturan regresi. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan pengaruh bulan perdagangan saham terhadap Indeks komposit saham yang ada di Bursa Efek Jakarta yaitu IHSG dengan metode ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) guna menghindari pelanggaran terhadap aturan regresi yaitu normalitas data. Metode ini layak dan memenuhi syarat untuk digunakan karena data return saham yang diteliti tidak berubah sepanjang waktu atau stasioner. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh bulan perdagangan saham terhadap return saham. Bulan perdagangan Januari dan November berpengaruh positif kepada return pasar. Lebih lanjut ditemukan adanya perbedaan return saham pada tiap-tiap bulan perdagangan saham.