SYAWAL, AGUS (2001) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPREHENSIVITAS DAN EKSTENSIVITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIK DI PT POLYSINDO KENDAL. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3663Kb |
Abstract
ABSTRACT The purpose of this research is (1) in measuring how far the relation between the variety cognitive, demography, turbulence and the cultural value with the range the comprehensivity and extensivity in taking decision in Polysindo Eka Perkasa Kendal; (2) to testify how the range between the variety cognitive, the demografic variety, turbulence and the cultural value to the range of comprehensivity and extensivity in taking strategic decision of company in PT. Polysindo Eka Perkasa Kendal; (3) To determine of what variable having relationship to the comprehensivity Range and it's extensivity in taking strategic decision in PT. Polysindo Eka Perkasa Kendal In the process of data research, the technique of data analysis used in this research is cross tabulation analysis or elaboration technique. In this cross tabulation analysis, we use prosentage distribution to the cellsin the chart to conclude the relationship between the variable. To support the conclusion, we do the statistic test of Chi-Quadrat and Coeffisien of Contingency. The result of research show : (1) the variety cognitive has significant relationship to the comprehensivity of taking strategic decision < X2 calcilation 4,113 > X tabel 3,841); (2) The variety cognitive doesn't have relationship to the extensivity of taking strategic decision (X2 tabel 3,841); (3) The grade of education doesn't have relationship to the comprehensivity of taking strategic decision (X2 calculation = 0,97 < X2 tabel 3,841); (4) The range of position doesn't have relationship to the comprehensivity in taking strategic decision doesn't (X2 calculation = 2,533 < X2 tabel 3,841); (5) the grade of education doesn't have a relationship to the extensivity in taking strategic decision (X2 calculation = 0,619 < X2 tabel 3,841); (6) the range of position doesn't have a relationship to the extensivity of taking strategic decision (X2 calculation 5,098 < X2 tabel 3,841); (7) The environmental turbulence has significant 5,295 > X2 tabel 3,841); (8) The environmental turbulence have a significant relationship to the extensivity of taking decision (X2 calculation 4,364 > X2 calculation 3,841); (9) The individuality culture has a significant relationship to the comprehensivity of taking strategic decision (X2 calculation 3,811 = X2 calculation = 4,483 > X2 tabel 3,841); the masculinity culture doesn't have a relationship to the comprehensivity of taking strategic decision (X2 calculation = 0,281 < X2 tabel 3,841); (12) the culture of power distance has a significant relationship to the extensivity of taking strategic decision (X2 calculation = 4,203 > X2 tabel 3,841; (14) the individuality culture doesn't (X2 calculation -- 1,709 < X2 Label 3,841); (15) the culture of avoiding uncertainity doesn't (X2 calculation = 4,592 < X2 tabel 3,841); (16) The culture of masculinity doesn't have relationship to the extensivity of taking strategic decision (X2 calculation = 0,429 (X2 Label 3,841); (17) the culture of power distance doesn't have a significant relationshipto the extensivity of taking strategic decision (X2 calculation = 0,485 < X2 tabel 3,841); (18) the culture of long time orientation has significant relationship to the extensivity of taking strategic decision (X2 calculation 4,757 > X2 tabel 3,841). Concerning of the those results the theoritical implication are : the results of this research can be used as a source of information, discussion and also for the development of further research, related to the cognitive variety, demography variety turbulence, culture and it's relationship to the comprehensivity and extensivity of taking strategic decision. The managerial implications are : (1) the company develop the comprehensive approachment to the process of taking strategic decision to the development of company; (2) the company gives the challenging tasks to be done in order to get achievement and promotion; (3) the good relationship between the employee and the leader (employer > need to be developed; (4) the employee have to give the real contribution to the development of the company; (5) there will be needed a variative of job description and make it moving continually in avoiding boredness; (6) the employee shows the productivity of work optimally to give a good image to the company he worked in, having good prestige and a success one. ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengukur sampai sejauh mana hubungan antara keragaman kognitif, demografi, turbulence dan nilai budaya dengan tingkat komprehensivitas dan ekstensivitas pengambilan keputusan di PT. Polysindo Eka Prakasa Kendal; (2) Untuk menguji bagaimana tingkat hubungan antara keragaman kognitif, keragaman demografik, turbulence dan nilai kultural terhadap tingkat komprehensivitas dan ekstensivitas pengambilan keputusan strategik perusahaan di PT. Polysindo Eka Perkasa Kendal; (3) Untuk menentukan variabel apa yang mempunyai kaitan yang kuat dengan tingkat komprehensivitas dan ekstensivitas pengambilan keputusan strategik di PT. Polysindo Eka Perkasa Kendal. Dalam pengolahan data penelitian, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabulasi silang atau teknik elaborasi. Dalam analisis tabulasi silang ini, menggunakan distribusi persentase pada sel-sel dalam tabel sebagai dasar untuk menyimpulkan hubungan antara variabel. Untuk memperkuat kesimpulan di lakukan test statistik Kai Kuadrat dan Koefisien Kongtingensi. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Keragaman Kognitif memiliki hubungan yang signifikan dengan komprehensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung = 4,113 > X2 tabel 3,841); (2) Keragaman Kognitif tidak mempunyai hubungan dengan ekstensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitting = 0,249 < X2 tabel 3,841); (3) Tingkat Pendidikan tidak berhubungan dengan komprehensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung = 0,937 < X2 label 3,841); (4) Jenjang Jabatan tidak berhubungan dengan komprehensi vitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitting = 2,553 < X2 tabel 3,841); (5) Tingkat Pendidikan tidak berhubungan dengan ekstensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung = 0,619 < X2 tabel 3,841); (6) Jenjang Jabatan tidak mempunyai hubungan dengan ekstensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitting 0,098 < X2 tabel 3,841); (7) Turbulence Lingkungan memiliki hubungan yang signifikan dengan komprehensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung 5,295 > X2 tabel 3,841); (8) Turbulence Lingkungan memiliki hubungan yang signifikan dengan ekstensivitas pengambilan keputusan (X2 hitung 4,364 > X tabel 3,841); (9) Budaya Individualitas memiliki hubungan yang signifikan dengan komprehensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung 3,811 > X2 tabel 3,841); (10) Budaya Penghindaran Ketidakpastian memiliki hubungan yang signifikan dengan komprehensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitting = 4,783 > X2 tabel 3,841); (11) Budaya Maskulinitas tidak berhubungan dengan komprehensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung = 0,281 < X2 tabel 3,841); (12) Budaya Rentang kekuasaan memiliki hubungan yang signifikan dengan komprehensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung = 4,203 > X2 tabel 3,841); (13) Budaya Orientasi Jangka Panjang memiliki hubungan yang signifikan dengan komprehensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung = 4,203 > X2 tabel 3,841); (14) Budaya Individualitas tidak mempunyai hubungan dengan ekstensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung = 4,203 > X2 tabel 3,841); (15) Budaya Penghindaran Ketidakpastian memiliki hubungan yang si nifikan dengan ekstensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung7 4,592 > X tabel 3,841); (16) Budaya Maskulinitas tidak berhubungan dengan eltensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung = 0,429 < X2 tabel 3,841); (17) Budaya Rentang kekuasaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan ekstensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung = 0,485 < X2 tabel 3,841); (18) Budaya Orientasi Jangka Panjang memiliki hubungan yang signifikan dengan ek tensivitas pengambilan keputusan strategis (X2 hitung 4,757 > X2 tabel 3,841). Memperhatikan temuan-temuan tersebut, maka implikasi teoritisny adalah : Temuan-temuan basil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informa i, diskusi dan juga bagi pengembangan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan eragaman kognitif, keragaman demografi, turbulence, budaya, dalam hubungannya dengan komprehensivitas dan ekstensivitas pengambilan keputusan strategis. gedangkan implikasi manajerialnya adalah : (1) perusahaan mengembangkan pendek tan yang komprehensif dalam proses pengambilan keputusan stategis untuk peng mbangan perusahaan; (2) perusahaan memberikan tantangan tugas untuk dikerjak ke arah prestasi dan promosi; (3) perlu membina hubungan yang baik antara kary wan dan pimpinan; (4) Pihak karyawan harus dapat memberikan kontribusi yang n ata untuk perkembangan perusahaan; (5) Perlu pembagian tugas yang bervariasi dan berpindah¬pindah agar tidak jenuh; (16) Karyawan menunjuklcan produktivitas kerja yang optimal untuk memberikan gambaran bahwa perusahaan dimana is beke 'a adalah perusahaan yang bergengsi dan sukses.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Management |
ID Code: | 9129 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 23 Apr 2010 08:45 |
Last Modified: | 23 Apr 2010 08:45 |
Repository Staff Only: item control page