ANALISIS KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA

MANALU , SAHALA (2002) ANALISIS KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2271Kb

Abstract

ABSTRAKSI Sejak PAKTO 27, 1988 perkembangan perbankan sangat pesat karena pendirian bank-bank dan pembukaan kantor cabang bank dipermudah. Pada Nopember 1997 jumlah bank menjadi 237 bank. Akibatnya, terjadi persaingan yang sangat ketat, baik dalam penghimpunan dana masyarakat maupun dalam penyaluran kredit ke sector-sektor ekonomi produktif Penyaluran dana menjadi tidak terkontrol yang mengakibatkan bank-bank kekurangan dana atau modal. Untuk memenuhi ini terdapat beberapa bank melakukan strategi go publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja finansial bank-bank go publik mengalami perbaikan antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah go publik, 1 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah go publik, 2 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah go publik dan 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah go publik. Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan sampel 27 bank go publik dari 35 bank yang sudah listing (go publik) di Bursa Efek Jakarta, dengan pengambilan sampel secara purposif. Data yang digunakan adalah data historis yaitu laporan keuangan bank-bank go publik yang berakhir pada 31 December, 1 tahun sebelum go publik, 2 tahun sebelum go publik, 1 tahun setelah go publik dan 2 tahun setelah go publik. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja perbankan adalah CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, X (rasio kewajiban bersih antar bank terhadap modal inti), LDR, CR (Capital Rasio), MM dan QR (Quick Ratio). Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah Wilcoxon's Signed Ranks Test, yaitu untuk menganalisis perlakuan tertentu pada dua pengamatan antara sebelum dan sesudah adanya kejadian tertentu (IPO). Dari hasil analisis dengan menggunakan Wilcoxon's Signed Ranks Test menunjukkan bahwa, secara keseluruhan performance kinerja bank mengalami perubahan secara signifikan setelah bank go publik, kecuali untuk rasio CAR untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah IPO dan 1 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah IPO. Untuk kelompok bank-bank dengan total asset diatas Rp. 2 trilyun terdapat peningkatan yang signifikan untuk semua perlakuan, kecuali rasio CAR dan NPM untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah go publik dan 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah go publik, rasio BOPO untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah go publik dan 2 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah go publik. Untuk kelompok bank-bank dengan total asset kurang dari Rp. 2 trilyun, terdapat perubahan kinerja finansial yang tidak signifikan untuk semua perlakuan, kecuali rasio CAR dan CR 2 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah go publik dan 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah go publik. Secara agregat terdapat perubahan yang signifikan untuk semua perlakuan, kecuali rasio CAR untuk 1 tahunsebelum dengan 1 tahun sesudah go publik dan 1 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah go publik. Bank dengan total asset kurang dari Rp. 2 trilyun agar lebih hati-hati dalam mengelola likwiditasnya, karena kinerjanya tidak lebih baik dari pada bank-bank dengan total asset diatas Rp. 2 trilyun. Variabel CAR tidak mengalami perbaikan setelah go publik, untuk itu bank-bank dalam melakukan fungsi intermediasi agar memperhatikan kecukupan CAR. Untuk penelitiam lebih lanjut masih perlu diperbanyak sampel, variable non moneter diikutkan dalam analisis dan dipisahkan bank devisa dengan non devisa. ABSTRACT Since the PAKTO 27 Of 1988, the changes and development of banking industry have been very tremendous with new ease regulation for setting up and opening new banks and branches. Number of banks became 237 banks in 1997. The most significant impact of it was the tight competition among banks in mobilizing funds as well as in loan expansion to productive business sectors. Expansive loans became less controllable so that banks started to ran out of funds or capital and so that started to look for additional from other sources such as the capital market thrugh going publik. This study was intended to understand the effects of going public, whether it significancantly made the banks financial performance became more sound and stronger. This study will compare the financial conditions of banks one or two years before and after going public.. This study was empirical study using purposive sampling of 27 banks out of 35 banks already went public in Jakarta Stock Exchange. For study purposes, the data used was historical data which was the public banks' financial statements as of December 31st for the period of one and two years before and after going public. Financial ratios being used for measuring the bank performance are CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, X (the ratio of net interban borrowing to core/tier-1 capital), LDR, CR (Capital Ratio), NIM and QR. In addition, the analytical method, namely Wilcoxon's Signed Ranks Test, was applied to examine the specific indication on different observation, before and after going public. Based on the study conducted with Wilcoxon's Signed Ranks Test, it showed that, it suggested that in general, there were significant changes on the banks' performance, as they werw exhibited on all financial ratios but two, namely CAR ratios for one year before and one year after going public, and also one year before and two year after going public. For group of banks with total assets of more than Rp. 2 trillion, going public made their financial performance (ratios) significantly improve except for CAR and NPM ratios for one year before and after going public, one year before and two years after going public, and two years before and one year after going public. For group of banks with total assets of less than Rp 2 trillion, going public did not significantly improve their financial ratios except for CAR and CR ratios for two years before and one year after going public and two years before and two years after going public. In general, there were significant changes and improvements for all ratios except for CAR ratios for one year before and one year after going public and also for one year before and two years after going public. The banks with total assets of less than two trillion rupiahs are advised to improve their likwidity management, since they performance was not better than thoseof more than two trillion rupiahs. CAR variable did not improve after going public, so the banks should be more prudent and comply with the capital adequacy regulation to carry out their roles as financial intermediaries. For further and thorough study, it was suggested to enlarge the samples, to contain non-monetery variables, and to separate the foreign and non foreign exchange licensed banks

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HG Finance
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Management
ID Code:9000
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:22 Apr 2010 09:45
Last Modified:22 Apr 2010 09:45

Repository Staff Only: item control page