MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN CAMEL DAN SIZE

Sulistiowati, Emmy (2002) MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN CAMEL DAN SIZE. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2237Kb

Abstract

Krisis moneter yang terjadi sejak bulan Juli 1997 telah membawa implikasi yang sangat luas dalam kegiatan perekonomian nasional. Krisis yang disebabkan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara tidak wajar, telah mengguncang perekonomian nasional termasuk di sektor lembaga perbankan maupun bawl bank Dampak terhadap dunia perbankan diantaranya likuidasi 16 bank yang terjadi pada tahun 1997 dan 38 bank pada 1999. Likuidasi bank yang terjadi adalah akibat dari memburuknya kinerja perbankan. Untuk menilai kinerja perbankan umumnya menggunakan lima aspek penilaian, yaitu: Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity yang diproksikan dalam rasio-rasio keuangan CAMEL, maka rasio-rasio keuangan CAMEL juga dapat dipakai dalani mempredficsi kebangkutan bank. Tujuan dari studi ini adalah mendapatkan model prediksi kebangkrutan bank untuk bank yang beroperasi di Indonesia, dengan menggunakan rasio keuangan yang diukur dengan rasio CAMEL dan Size sebagai variabel bebas. Model prediksi kebangkrutan ini diharapkan dapat memberikan early warning bagi semua pihak yang berkepentingan seperti pengurus bank, deposan, stockholder dan karyawan bank Penelitian ini mempunyai periode pengamatan 2 tahun sebelum kebangkrutan dengan mengklasifilcasikan sampel ke dalam dua kelompok, yaitu bank yang bangkrut pada tahun 1997 dan tahun 1999. Keseluruhan ada 16 bank yang dilikuidasi pada tahun 1997, 38 bank yang dilikuidasi pada tahun 1999 dan 56 bank yang tetap beroperasi pada tahun 1997 dan tahun 1999.Variabel bebas yang dipakai dari rasio keuangan CAMEL terdiri dari CAR, ETA, RORA, ALR, NPM, NPM, ROA, BOPO, ROE, PBTA, CML, LDR, EATAR. Teknis analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah diSkriminan analisis. Hasil penelitian secara keseluruhan wenunjukkan rasio CAMEL berbeda secara signifikan pada a = 5% antara bank yang bangkrut dan yang tidak bangkrut, kecnali variabel Size hanya signifikan pada tahun 1999. Nilai Z Score untuk data bank yang bangkrut pada tahun 1997 adalah -1,468 sedangkan bank sehat adalah 0,420 dengan menghitung nilai Cut off yaitu nilai yang menjadi pembatas dad kelompok bank yang bangkrut dan tidak bangkrut didapatkan nilai 0,0005 basil ini menunjukkan bank yang mempunyai nilai Z-Score > 0,0005 termasuk bank yang tidak bangkrut dan sebaliknya bank yang mempunyai nilai Z-Score < 0,0005 termasuk bank yang bangkrut. Sedangkan nilai Z Score untuk data bank yang bangkrut pada tahun 1999 adalah -0,774 sedangkan bank sehat adalah 0,525 dengan nilai Cut off yaitu -0,00012 basil ini menunjukkan bank yang mempunyai nilai Z-Score> -0,00012 termasuk bank yang tidak bangkrut dan sebaliknya bank yang mempunyai nilai Z-Score< -0,00012 termasuk bank yang bangkrut. Hasil ketepatan klasifikasi 88,9% untuk data tahun 1995 dan 83% untuk data tahun 1997.Since the economic crisis in 1997 occupied Indonesia, many Indonesian banks suffer from its effect and this condition reflected with the closure of 16 bank in 1997 and 38 bank in 1999 as the result of their bankruptcy. Closure of several banks is caused by poor performance of the banks. Commonly bank performance is measured using CAMEL rating, which is proxied in financial rasio for identifing changes in bank performance. The objective of this study is to investigate and find a proper model of bankruptcy prediction for banking in Indonesia by using CAMEL rasio and bank Size as independent variables. A bankruptcy prediction model supposed to be used as an early warning of bank failure in the fixture, because bankruptcy is very costly for bangking authorities, uninsired depositors, stockhloder and employees. This study period was 2 years before bankruptcy, and the samples is classified into two group, bangkrupt dan survival bank during the period 1997¬1999. There were 16 bank that failed in 1997, 38 banks failed in 1999 and 56 survival banks. As independent variables were CAR, ETA, RORA, ALR, NPM, NPM, ROA, BOPO, ROE, PBTA, CML, LDR, EATAR. Statical technique that used in this study is discriminant analysis. Overall, the result of this study indicated that CAMEL rasio and bank Size can be used to discrimanated between bankrupt and survival bank. Z-score for the bankrupt bank in 1997 is -1.468 and survival bank is 0.525 the cut off value for this period is 0.0005, this indicates that a bank will classified as bankrupt bank if the Z-Score < 0.0005 in the other hand a bank will classified as survival bank if the Z-Score > 0.0005. Z-score for the bankrupt bank in 1999 is -0.774 and survival bank is 0.525 and the cut off value is -0.00012 this also indicates that a bank will classified as bankrupt bank if the Z-Score < -0.00012 and a bank will classified as survival bank if the Z-Score > -0.00012. The classification result of this study is 88.9% for periode 1995 and 83% for period 1997.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HG Finance
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Management
ID Code:8945
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:21 Apr 2010 18:33
Last Modified:21 Apr 2010 18:33

Repository Staff Only: item control page