ANALISIS RATIO FINANCIAL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN JASA KEUANGAN (STUDI KASUS JASA KEUANGAN DI BURSA EFEK JAKARTA)

Abstract

ABSTRACT During economic and monetary crisis in Indonesia, a number of banking institutions face some financial problems . The crisis also results in negative impact on other financial institutions. The fact shows that a number of financing companies performed a decreasing result. Indeed, their financial performance during the crisis period was lower than previous performance. This can be seen from the fact that the number of finacing instituitions decreased during the crisis. It can be argued that the crisis could happen because of two aspects, namely economic failure and financial failure. As an instituition that its function is to collect fund from societies and distribute it to other parties, financial instituitions should maintain and improve their performance Such performance can be analysed by using financial ratios. This research is aimed to investigate whether performance of financial institutions, that is measured by financial ratios, before and during crisis has a significant difference. Furthermore, this research project tries to compare financial performance between banking institutions and other financial intituitions (non-banking ones) before crises and during the crisis. Data used in this research based on financial statetemt of those institutions both banking and non-banking ones in which such statement is published in the Jakarta Stock Exchanges during period of 1996 and 1998. According to statistical test using t-test, at discriminant function of before and during crisis, it is evident that financial performance of finansial institutions before crisis is significantly different from that during crisis. In addition, hypothesis testing of financial performance between banking institution and other financial intitutions (non- banking) shows that there is no significant differences. ABSTRAKSI Krisis ekonomi dan moneter yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan efek ketidak seimbangan neraca pada lembaga keuangan Bank. Krisis ini juga memberikan dampak negatif pada lembaga keuangan lainnya. Perusahaan pembiayaan mengalami penurunan kinerja dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari berkurangnya jumlah perusahaan pembiayaan dan merosotnya kegiatan usaha. Krisis yang menimpa jasa keuangan tersebut kemungkinan terjadi karena dua aspek yaitu kegagalan ekonomi dan kegagalan keuangan. Sebagai badan usaha yang berfungsi sebagai penghimpun dana masyarakat untuk disalurkan pula kepada masyarakat bisnis, tentu jasa keuangan perlu menjaga performancenya. Performance perusahaan dapat diukur dengan menganalisis Laporan Keuangan (Ratio-ratio Financial). Penelitian ini mengkaji apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan perusahaan jasa keuangan sebelum dan setelah krisis dengan menggunakan analisis ratio financial. Lebih lanjut penelitian ini juga membandingkan kinerja keuangan Lembaga Keuangan Bank dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank sebelum dan setelah krisis. Penelitian ini dilakukan pada seluruh perusahaan jasa keuangan yaitu Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang go public di Bursa Efek Jakarta yang berjumlah 48 perusahaan untuk periode sebelum dan setelah krisis (tahun 1996 dan 1998). Berdasarkan basil uji t pada fungsi diskriminan sebelum dan setelah krisis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan pertAahaan jasa keuangan sebelum dan setelah krisis. Sedangkan dari basil uji hipotesis antara kinerja Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank sebelum dan setelah krisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank sebelum dan setelah krisis.