Harmendo, Harmendo (2009) FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. Masters thesis, Master in Environmental Health.
| PDF - Published Version 16Kb |
Abstract
Malaria merupakan penyakit menular dan mematikan yang sangat dominan di daerah tropis dan sub-tropis. Di Indonesia saat ini malaria masih menjadi masalah, rata-rata kasus diperkirakan 15 juta kasus klinis per tahun. Di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2007 AMI (Anual Malaria Incidence) 36,74 per 1000 penduduk, angka SPR (Slide Positive Rate) 38,51 %. Kabupaten Bangka AMI sebesar 63,79 per 1000 penduduk dan SPR 58,30%. Untuk Puskesmas Kenanga sendiri AMI 23,42 per 1000 penduduk dan SPR 25,90%. Tujuan penelitian menganalisa faktor kejadian malaria dan mengukur besarnya berbagai faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan desain case control atau retrospective study , untuk mencari hubungan faktor risiko meliputi lingkungan dalam rumah, lingkungan luar rumah dan perilaku (praktik) mempengaruhi terjadinya penyakit (cause-effect relationship) malaria. Kelompok kasus adalah semua orang yang dinyatakan malaria klinis, sedangkan kontrol adalah semua orang yang dinyatakan bebas malaria. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 152 orang responden, sampel kasus diambil secara acak sebanyak 76 orang dan kontrol juga 76 orang. Hasil analisis bivariat yang menjadi faktor risiko adalah : kerapatan dinding (OR= 5,11, 95% Cl= 2,419-10,787), kasa pada ventilasi (OR= 6,50, 95% Cl= 3,197-13,215), kondidi langit-langit (OR= 4,72, 95% Cl= 2,378-9,371), genangan air (OR= 3,128, 95% Cl= 1,611-6,075), keluar malam hari (OR= 4,69, 95% Cl= 2,369-9,303), dan menggunakan kelambu (OR= 7,84, 95% Cl= 3,427-17,969). Dari analisis multivariat didapatkan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian malaria adalah: kerapatan dinding, keberadaan kasa, keberadaan langit-langit, kebiasaan di luar rumah malam hari, dan penggunaan kelambu. Faktor yang paling dominan adalah keberadaan kain kasa pada ventilasi dengan p= 0,0001 Confidence Interval (CI) 95% = 2,234-13,786. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bila diding rumah tidak rapat, ventilasi tidak punya kasa, rumah tidak punya langit-langit, diluar rumah malam hari dan tidur tidak memakai kelambu memiliki probabilitas/ kemungkinan berisiko terkena malaria sebesar 97 %. Untuk memperkaya hasil penelitian, diharapkan ada penelitian sejenis memfokuskan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang belum ada dalam penelitian ini.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Health |
ID Code: | 8850 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 21 Apr 2010 10:24 |
Last Modified: | 21 Apr 2010 10:24 |
Repository Staff Only: item control page