Analisis Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Indek Elarga Saharn Industri Otomotif Di Bursa Efek Jakarta

Abstract

Monetary crisis in Indonesia has had negatif effect to the performance of bussiness world. Automotive industry as an industry that uses import busic commodity had decreased its performance as a resuli. of the increaseing of payment load and interest rate. This empirical research aims to know the effect of foreign cairrency rate of exchange (US$0 and deposit interest rate to automotive industry stock ph ce index in BBJ, Deposit interest rate is there months from 11 banks. US $ rate ofexchange uses US $ iniddle rate of exchange to rupiah it1 accordance with Indonesian bank. The result of stock movement an&yzis shows that stock index of automotive company for one year in monetary crisis has decreased from 55 % to 94 %. Linear regression calculation shows that interest rate coefficient is higher than US $/rupiah rate of exchange. This result shows that interest rate has negatif effect to stock price index change if it is compared with US $ rate of exchange to rupiah. Krisis moneter yang melanda Indonesia membawa dampak negatif terhadap kinerja dunia usaha. Industri otornotif sebagal industri yang menggunakan bahan baku impor menurun kinerjanya akibat beban pembayaran yang rneningkat dan naiknya tingkat suku bunga. Penelitian empiris ini bertujuan untuk rnengetahui pengaruh perubahan kurs valuta asing (US $) dan suku bunga deposito terhadap index harga saham industri otomotif di BEJ. Data yang digunakan adalah data transaksi bursa saham di BEJ. Suku bunga deposito 3 bulan dan 11 bank. Kurs US $ yang digunakan adalah kurs tengah US $ terhadap rupiah menurut Bank Indonesia. Penarikan sampel dilaksanakan secara purposive sampling. Data yang digunakan adalah Juli 1997 — Juli 1998 . Mengingat saat tersebut mulai terjadinya krisis moneter. Data diambil setiap has ii Rabu. Hasil analisis pergerakan saharn rnenunjukkan bahwa indek saham perusahaan otomotif selama 1 tahun terjadinya krisis moneter telah mengalaini penurunan 55 % sarnpai dengan 94 %. Perhitungan regresi linear menunjukkan bahwa koefisien tingkat suku bunga lebih besar dan path kurs US $/rupiah. Hasil ini rnenunjukkan bahwa tingkat suku bunga rnernpuyai pengaruh yang negatif terhadap perubahan indek harga saham dibanding kurs US $ terhadap rupiah.