Analisis Penarikan Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan Dengan Metoda Activity Based Costing :Studi di Kota Semarang

Sudarmadji , Agus (2000) Analisis Penarikan Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan Dengan Metoda Activity Based Costing :Studi di Kota Semarang. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .

[img]
Preview
PDF - Published Version
2500Kb

Abstract

Aktivitas pelayanan persampaban dan kebersihan merupakan jasa pelayanan Pemerintah Daerah di bidang persampahan dan kebersihan. Agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, Pemda Kota Semarang telah menginvestasikan sejumlah peralatan guna menunjang aktivitas pelayanan persampahan dan kebersihan di Kota Semarang. Konsekuensinya biaya overhead (Overhead cost) meningkat menjadi lebih besar dad biaya tenaga kerja. Peningkatan biaya overhead ini menyebabkan beban (expenses) biaya yang digunakan untuk memberikan pelayanan persampahan dan kebersihan meningkat. Dewasa ini pembebanan biaya pelayanan ke tarif didasarkan atas kesepakatan antar Daerah Kabupaten / Kota atau berdasarkan studi banding, akibatnya besaran tarif terdistorsi. Untuk memperbaiki besaran tarif yang terdistorsi tersebut digunakan metode Activity Based Costing System) dalam penarifan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. Tujuan penelitian ini pertama, mengidentifikasi biaya-biaya yang dikekiarkan untuk memberikan pelayanan persampahan dan kebersihan di sektor publik (public sector) dan privat (private sector), kedua, menetapkan tarif jasa pelayanan persampahan / kebersihan yang relatif lebih adil dan terjangkau oleh masyarakat dengan ruetode ABC System. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan agar subsidi pada proses penyelenggaraan pelayanan persampahan dan kebersihan di Kota Semarang dapat dihilangkan. Analysis dengan menggunakan ABC System menunjukkan hasil sebagai berikut: • Persil Bukan Niaga di jalan kelas I dan II terjadi Overcosted, • Persil Bukan Niaga di jalan kelas ill, IV dan V undercosted. • Persil Niaga di jalan kelas I sampai dengan kelas V undercosted + Kios dan Los undercosted • Ibadah sosial undercosted. • Membuang sendiri Overcosted Implikasi strategis dalam penelitian ini ialah: • Pengalokasian secara tepat biaya pelayanan persampahan dan kebersihan di sektor publilc dan privat. • Menemukan unit kerja dalam organisasi Dinas Kebersihan Kota Semarang yang tidak meiniliki nilai tambah kepada jasa (NVM) dan perlu dilakukan penghapusan unit kerja tersebut (down sizing organizational st;ucture) yaitu Sub Seksi Penanggulangan Air Kotor. • Menemukan idle capacity atas truk pengangkut container sebagi akibat kesalahan di dalam penetapan waktu p&ayanan (pengangkutan) • Terdapát peluang untuk memperoleh pendapatan Daerah dengan proses daur ulang dan pembuatan pupuk organik dan sampah yang dibuang ke TPA. Aktivitas ini juga bermanfaat untuk memperpanjang kemampuan (flfe time) lahan yang digunakan sebagai WA. ABSTRACT One of the public services which has been delivered to the public by Local Government of Semarang City is the activity of garbage and cleaning servises. In order to give the best services for Semarang Community, the local govemmet has been invested a number of heavy equipment to support it. As the consequence, the overhead cost is clearly over than manpower’s cost then it will increase the cost for public services. Nowadays, in deciding the tariff of garbage and cleaning services, the local government only use the agreement among the cities officials and comparative study to other cities as the references. As a result, this the tariff be distorted. To improve it, the activity based costing system will be searched as a system in deciding the tariff of garbage and cleaning services. The objective of research is firstly to identify the government cost in its servicing to the both public and private sectors. The second one is to deciding its fairs and affordable tariff by the public. Evenwhile it is also purpused to give some arguments to the Local Government of Semarang City in reducing subsidizes. The result of analysis by using the ABC System shows as a follow: • The tariff for non business area at both class of first and second street are overcostecL • The tariff for non business area at both class of third and forth street are undereosted. + The tariff for business area at class of fist to the fifth street are undercosted. • The tariff for both shops and sequence shops are undercosted. • The tariff for religion places are undercosted. • The tariff for delivering garbage by the people themselves is ovecosted. A strategic implication in this observation is: + Correct allocation of garbage and cleaning services cost in public and private sector. • Finding unit in Dinas Kebersihan Kota Semarang which non-value added activity and need to be done a Downsizing Organizational Structure that is Sub Seksi Penanggulangan Air Kotor. • Finding idle capacity on dump truck container as the result of inistakes on choosing time services (transportation) There some chance to gain local revenue by recycling an on organic composthg of garbage opportunities. These activities are also useflil to life time the land be used as TPA

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Management
ID Code:8702
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:19 Apr 2010 21:08
Last Modified:19 Apr 2010 21:08

Repository Staff Only: item control page