Herry , Sulistyani (2004) Aspek Manajemen Vaksin Campak Terhadap Efisiensi Penggunaan Vaksin Campak Oleh Koordinator Imunisasi Puskesmas Kota. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 33Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Indikator derajat kesehatan masyarakat diantaranya adalah Anngka Kematian Bayai (AKB), dimana penyebab utama kematian bayai diantaranya adalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (3,3%), seperti difteri, pertusis, campak. Meskipun cakupan imunisasi campak di Kota Semarang telah melampui terget (85%), diatas rata-rata Jawa Tengah (87,9%), namun terdapat ketidak efisienan penggunaan vaksin campak yang disebabkan tidak dipernuhinya indeks pemakaian vaksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran menejemen vaksin campak terhadap efisiensi penggunaan vaksi campak yang dilakukan oleh koordinator imunisasi Puskemas di Wilayah Kota Semarang. Berdasarkan monitoring terhadap penggunaan vaksin di Puskesmas, pada tahun 1997/1998 telah dilakukan 22.994 suntikan dengan jumlah vaksin yang digunakan 6.295 flacon, yang seharusnya 2.994 flacon sesuai dengan Indeks Pemakaian Vaksin, sehingga vaksinasi campak tersebut telah terjadi pemborosan vaksin sebanyak 3.351 flacon. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi terhadap kegiatan manajemen dan kegiatan imunisasi, dengan menggunakan rancangan kualiatatif. Subyek penelitian adalah koordinator imunisasi Puskesmas di Wilayah Kota Semarang sebanyak 36 orang, dengan unitanalisis Puskesmas. Pemilihan sampel juga dipertimbangkan kondisi geografis, yang dikategorikan dengan Wilayah kerja yang berada di pantai, tengah daerah atas. Jumlah sampel penelitian sebanyak 16 informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua unit analisis, ternyata tidak efisien dalam penggunakan vaksi campak, karena indeks penggunaan vaksin kurang dari delapan. Indeks penggunakan vaksin tertinggi sebesar 7,98 dan terendah 3,13 dengan rata-rata 4,37. Ketidak efisienan tersebut diantaranya disebabkan tidak dilakuakan rencanaan kegitan, dan evaluasi kegiatan setelah kegitan pelayanan imunisasi. Informan yang melakukan kegiatan perencanaan dengan lebih baik, ternyata indeks penggunaan vaksinnya lebih baik bila dibandingkan dengan informan yang tidak melakuakannya. Demikian pula dengan kegitan evaasi, indeks penggunaannya imunisasi. Ketidak efisienan penggunaan vaksin diantaranya disebabkan dalam plaksanaan pelayanan imunisasi campak tidak melakukan inventarisasi sasaran terlebih dahulu, penyusunan rencana kegiatan, sehingga terdapat 983 flacon vaksin yang dibuang, sebagai akibat tidak dilakukannya pendataan sasaran dengan tepat. Untuk mengatasi ketidak efisienan tersebut, disasarankan agar Koordinator Imunisasi menyusun rencana kegiatan, dan pendataan sasaran terlebih dahulu untuk mengurangi jumlah atau sisa vaksin yang terbuang, melakukan evaluasi setelah kegiatan imunisasi, dan hasilnya dipergunakan untuk perbaikan perencanaan kegiatan,serta menggunakan vaksin satu flacon untuk delapan suntikan sebagaimana ketentuan standar Indeks Penggunaan vaksin. Kata Kunci: Imunisasi Campak Manajemen SemarangManagement aspect of measles vaccine usage by coordinator immunization at Health Center Semarang Indicator ofcommunity health is Infant Mortality Rate (IMR),where as are cause of IMR is diseases thet can be prevent with immunization (3.3%), such as dithery, pertusis, measles. Even though the immunization coerage in Semarang city was over target (85%), upper the average of Ceentral Java (87.9%) but still in efficiency in using vaccine measles. Thus study is aim to know the view of management vaccine toward efficiency of using vaccine measles thet was done by coordinator of immunization in Semarang city. According to monitoring toward asing vaccine at Heatlth Center, in 1997/1998 has been done 22,994 injection with total use of vaccine was 6,295 flacon, but should be 2,944 flacon according to index of using vaccine, soit was happen in efficiency of using vaccine, total 3,351 flacon. Data collection has been done by depth interview and observation toward activity of management and immunization by using qualitative plan. The subject of study is the coorrdinator of immunization at Health Center surroounding Semarang City with totol 36 people, that include analysis unit. Choice of sample also see geographic conditions, such as :beach, middle and upper areas. Total sample ofr this study is 16 informan. The result of study shows that all analysis units are in efficiency in using vaccine measles, it was happen because index of using vaccine less than eight. The highest index of using vaccine is 7.98 and the lowest is 3.13, with total average 4.37. Those in efficiency happen because it done without planning activity and evaluation activity after the activity of immunization services. Informan who doing planning activity much better, because the index of using vaccine much better when it compare with vaccine also much better. Some of altemative solution the problem, the suggestion to immunization coordinator are activity planning setting and the fist step is target inventarisation in order to minimum of total or vaccine in efficiency, evaluation after immunization activity and using vaccine one flacon for eight injections as index standard vaccine used. Keyword : Measles Imminuzation,Management
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 8565 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 14 Apr 2010 14:16 |
Last Modified: | 14 Apr 2010 14:16 |
Repository Staff Only: item control page