Hubungan Asupan Protein dan Konsumsi Suplemen dengan Massa Otot pada Member Fitness Center di Semarang

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Otot dapat dibentuk dengan latihan agar tubuh menjadi ideal dan atletis sehingga meningkatkan kepercayaan diri bagi laki-laki. Selain dari latihan, salah satu cara yang mudah dan cepat untuk membentuk massa otot yaitu dengan menerapkan diet tinggi protein dan mengonsumsi suplemen. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan asupan protein dan konsumsi suplemen dengan masssa otot pada member fitness center di Semarang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Jumlah subjek sebanyak 55 member fitness berjenis kelamin laki-laki berusia 20-50 tahun yang diambil menggunakan metode consecutive sampling. Data yang diambil yaitu identitas subjek, massa otot yang diukur menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), asupan energi protein yang diperoleh melalui wawancara dengan Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), konsumsi suplemen dan kuantitas latihan yang diperoleh melalui wawancara. Analisis data menggunakan analisis korelasi rank spearman dan uji regresi linier ganda. Hasil : Sebagian besar massa otot subjek termasuk kedalam kategori sedang (87,2%) dengan rerata 58,50±7,33 kg. Terdapat 49% subjek dengan asupan protein total lebih dari kebutuhan, dan sebanyak 45 subjek (81,8%) mengonsumsi suplemen fitness. Kuantitas latihan sebagai perancu memiliki hubungan positif dengan massa otot (p=0,018). Tidak terdapat hubungan antara asupan energi dan protein, konsumsi suplemen, usia dengan massa otot (p>0,05). Kuantitas latihan secara signifikan mempengaruhi massa otot sebesar 13,7%. Simpulan : Terdapat hubungan antara kuantitas latihan dengan massa otot pada member fitness center di Semarang. Kata Kunci : protein, suplemen, massa otot, kuantitas latihan, fitness center.