Hubungan Total Asupan Lemak dan Subtipe Lemak dengan HbA1c pada Pasien Diabetes Melitus 2

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Diabetes melitus 2 (DM2) merupakan gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin atau resistensi insulin. Pengaturan total asupan lemak dan subtipe lemak direkomendasikan untuk penatalaksanaan DM2. Hubungan antara asupan lemak dengan HbA1c masih belum banyak diketahui pada pasien DM2 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan SFA, MUFA, PUFA, dan total lemak dengan HbA1c pada pasien dengan diabetes melitus 2. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 55 subjek berumur 45-59 tahun. Subjek tersebut berasal dari beberapa pusat kesehatan diabetes melitus di Semarang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data asupan gizi dan aktivitas fisik diambil dengan mewawancarai sebjek menggunakan kuesioner Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ) dan Physical Activity Level (PAL). Data HbA1c didapatkan dengan pemeriksaan darah vena menggunakan metode imuno turbidimetri. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji Pearson, uji Spearman, dan uji regresi linier. Hasil: Penelitian ini menemukan hubungan negatif yang signifikan antara asupan MUFA dengan HbA1c pada pasien DM2 (r -0,334; p 0,013). Namun tidak terdapat hubungan antara total asupan lemak (p 0,079), SFA (p 0,733), dan PUFA (p 0,210) terhadap HbA1c. Kesimpulan: Asupan MUFA secara signifikan berkorelasi dengan HbA1c pada pasien DM2. Kata kunci: Diabetes melitus 2 (DM2), HbA1c, asupan lemak, MUFA, PUFA, SFA