Hubungan Asupan BCAA (Branched-chain Amino Acid) dengan Kadar MDA (Malondialdehyde) pada Member Fitness Center

Abstract

Latar belakang: Resistance training pada member fitness center berisiko meningkatkan produksi Reactive Oxygen Spices yang akan bereaksi dengan molekul lipid sehingga menghasilkan Malondialdehyde. BCAA berperan dalam mekanisme antioksidan untuk mengatasi stres oksidatif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan BCAA dari makanan dan suplemen yang sering dikonsumsi oleh para pegiat resistance training di fitness center dengan kadar MDA. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional. Subjek penelitian merupakan 42 orang laki-laki usia 20–35 tahun yang memenuhi kriteria inklusi, dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Data asupan diperoleh dengan metode recall 3x24 jam sebelum pengambilan darah. Kadar MDA dalam darah diuji laboratorium dengan metode ELISA. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Pearson, Spearman-Rank dan regresi linear ganda. Hasil: Member fitness center mimiliki rentang usia 20-35 tahun dan telah menjadi anggota selama 1-5 tahun. Durasi latihan selama minimal 50 menit perhari dan melakukan latihan sebanyak 4-5 kali/minggu. Rerata asupan BCAA pada member fitness center sebesar 11,6 gram merupakan total asupan BCAA yang berasal dari makanan dan suplemen dengan rerata kadar MDA sebesar 32,9 μmol/l. Adanya hubungan yang bermakna antara asupan BCAA (p=0,021), leusin (p=0,018), isoleusin (p=0,009) dan valin (p=0,014) yang berasal dari makanan dan suplemen dengan kadar MDA. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan BCAA dengan kadar MDA. Kata kunci: BCAA, malondialdehyde , resistance training