Night Eating Syndrome dan Tingkat Stres pada Atlet selama Pandemi COVID-19

Abstract

Latar Belakang : Pemberhentian sementara untuk bertanding pada atlet dan pembatasan kegiatan diluar rumah selama pandemi COVID-19 dapat memicu berbagai gangguan psikologis pada atlet. Depresi, rasa cemas, stress dan gangguan makan seperti Night Eating Syndrome (NES) merupakan bentuk dari gangguan psikologis yang dapat muncul pada atlet selama pandemi COVID-19. Tujuan : Mengkaji kejadian Night Eating Syndrome dan tingkat stres pada atlet selama pandemi COVID-19. Metode : Desain penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross-sectional dengan jumlah sampel 107 atlet remaja dari cabang olahraga lean-sport dan non-lean sport dari Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (BPPLOP) sesuai kriteria inklusi. Data Night Eating Syndrome (NES) diperoleh melalui Night Eating Questionaire (NEQ) dan tingkat stres melalui Depression, Anxiety, & Stres Scale (DASS-21). Seluruh data diperoleh secara daring. Data kemudian dianalisis secara deskriptif dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil : Night Eating Syndrome (NES) dilaporkan terjadi 14,95% pada atlet selama pandemi COVID-19. Gejala depresi, rasa cemas dan stress terdapat pada atlet yang mengalami NES. Ditemukan hubungan antara NES dengan usia (p=0,031) dan stres (p=0,001) dengan rasio prevalensi 2,68 dan 4,94. Simpulan : Usia >15 tahun dan stres dapat mempengaruhi Night Eating Syndrome (NES) pada atlet dari berbagai cabang olahraga saat pandemic COVID-19. Kata Kunci : Night Eating Syndrome; lean sport; non-lean sport; depresi; rasa cemas; stres