RUMAH RETRET KATHOLIK DI AMBARAWA

PRANAWATI ABDI, YANI (2002) RUMAH RETRET KATHOLIK DI AMBARAWA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
44Kb

Abstract

I.1. LATAR BELAKANG Perkembangan dan pertumbuhan yang pesat di bidang teknologi, ekonomi, social dan budaya membawa dampak positif bagi kemajuan masyarakat. Namun dibalik itu, munculnya berbagai macam aktivitas yang beragam dan pola kehidupan yang terus dipacu oleh waktu, seringkali menimbulkan kelelahan, tekanan, kelesuan dan kekosongan jiwa serta kejenuhan dalam menghadapi rutinitas kehidupan sehari-hari. Fenomena tersebut menuntut adanya kondisi fisik yang sehat yang diimbangi dengan kesehatan rohani dalam diri manusia. Dalam keadaan semacam ini, peranan agama dalam memberikan penyegaran rohani sangat dibutuhkan. Di Indonesia kehidupan bneragama tumbuh dan berkembang dengan baik. Pancasila sebagai dasar negara menyebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu (pasal 29 ayat 2 UUD 1945). Katholik menjadi salah satu agama yang diakui di Indonesia. Agama Katholik tumbuh dan berkembang, baik dalam peningkatan kegiatan gerejani, maupun di dalam penyediaan fasilitas bagi umat untuk beribadat. Kegiata gerejani secara Khatolik tidak hanya berupa ibadat di dalam Gereja saja, tetapi juga menyangkut kegiatan-kgiatan yang bersifat social, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan dll (R. Hardawiryana, SJ, Dokumen Kosii Vatkan II, hal 58 ). Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan akan penyegaran rohani di tengah kesibukan dan kepadatan aktivitas dunawi, dalam agama khatolik terdapat sarana pembinaan rohani, melalui suatu ibadat yang dilengkapi dengan kegiatan penyegaran rohani yang biasa disebut dengan retret. Retret merupakan program latihan rohani dengan kegiatan yang khas, seperti bermeditasi, menyepi, menyendiri, pengarahan dan pembinaan oleh kaum rohaniawan atau kaum awam yang mempunyai pengalaman rohani yang lebih dengan acuan petunjuk bimbingan retret dan kitab suci, dapat dilakukan secara pribadi maupun berkelompok, serta membina kebersamaan melalui diskusi kelompok. Retret dilaksanakan di suatu tempat dengan suasana sunyi, sepi, dan hening serta jauh dari keramaian dan rutinitas sehari-hari. Kegiatan retret sebagai sarana untuk penyegaran rohani bertujuan untuk mengintrospeksi kembali hal-hal yang telah di lakukan di masa lampau guna memperbaiki diri di masa depan. Untuk menyelenggarakan kegiatan retret diperlukan suatu wadah berupa rumah retret, yang diharapkan dapat memenuhi dan menampung tujuan kegiatan rohani Katholik tersebut. Rumah retret di dalam keheningan, kesunyian dan kesendiriannya menjadi misteri yang sangat menarik untuk diketahui dan dikembangkan, terlebih setelah adanya Keputusan Konsili Vatikan II yang membawa pembaharuan mengenai konsep Gereja, dimana keterbukaan dan adaptasi dengan kebudayaan setempat sangat ditekankan. Dalam hal ini adalah kebudayaan Jawa, dimana rumah retret tersebut akan direncanakan. Ambarawa merupakan salah satu tempat awal mulanya perkembangan agama katholik di Jawa Tengah. Data dari Biro Pusat Statistik menyebutkan perkembangan umat Katholaik di kota ini dari tahun ke tahun semakin meningkat. Terdapatnya peziarahan Gua Maria Kerep sebagai wahana kegiatan rohani Katholik mendukung perkembangan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan secara periodic, baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Potensi Ambarawa sebagai pusat kegiatan rohani Katholik yang terkenal hingga di luar lingkup Jawa Tengah ini, sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sedangkan umat wilayah Keuskupan Agung Semarang pada umumnya dan umat Katholik Ambarawa pada khususnya belum memiliki rumah retret yang representative untuk menyelenggarakan retret baik secara pribadi maupun berkelompok. Rumah retret St. Maria Pangesthi Wening merupakan satu-satunya rumah retret Katholik di Ambarawa kurang representative untuk kegiatan retret karena tempat tersebut sejak semula tidak direncanakan sebagai rumah retret. Menanggapi fenomena diatas, maka diperlukan perencanaan secara maksimal suatu rumah retret Katholik di Ambarawa untuk melengkapi sarana dan prasarana kegiatan rohani Katholik. Kondisi yang relative tenang dan udara yang sejuk, serta jaraknya yang relative dekat dengan pusat Keuskupan Agung Semarang semakin menambah potensi Ambarawa sebagai tempat untuk pelaksanaan kegiatan retret, disamping adanya kawasan peziarahan Gua Maria Kerep yang memiliki nilai sejarah bagi umat Katholik di Jawa Tengah. I.2. TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN TUJUAN Tujuan pembahasan adalah untuk menggali permasalahan karakteristik fisik maupun non fisik Rumah Retret Katholik yang representative dan dapat memenuhi kebutuhan penyegaran rohani. SASARAN Sasaran pembahasan permasalahan adalah untuk meningkatkan kehidupan religius umat Katholik dan mengembangkan kegiatan retret sesuai dengan perkembangan Gerejani saat ini serta tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur sebagai acuan dalam Desain Grafis Arsitektur Rumah Retret Katholik di Ambarawa. I.3. MANFAAT SUBYEKTIF Manfaat secara subyektif adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro. OBYEKTIF Dapat memberikan masukan dan gambaran mengenai Rumah Retret Katholik bagi masyarakat pada umumnya dan mahasiswa Arsitektur pada khususnya. I.4. LINGKUP PEMBAHASAN Lingkup pembahasan mencakup perencanaan dan perancangan arsitektur yang ditekankan pada disiplin ilmu arsitektur untuk kegiatan religius dalam hal ini adalah retret secara Katholik di Ambarawa. Hal-hal yang berada di luar lingkup arsitektur akan dibahas secara sekilas sejauh masih berkaitan dalam perencanaan dan perancangan, dipecahkan dengan asumsi dan logika atau dengan anggapan berorientasi pada ilmu arsitektur. I.5. METODOLOGI PEMBAHASAN Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif yang menggambarkan permasalahan dan keadaan, disesuaikan dengan keadaan sekarang dan dianalisa serta disimpulkan secara sistematis sesuai dengan aspek-aspek arsitektural yang mendukung dan menjadi acuan dalam proses perancangan. Metode pencarian data dilakukan dengan dua cara, melalui pendataan primer, yaitu pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara dengan berbagai pihak terkait, serta pendataan sekunder, yaitu pengumpulan data melalui studi literature, hasil dari studi-studi yang telah dilakukan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku. I.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan di sini meliputi : BAB I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metodologi pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II Tinjauan Umum Berisi tentang tinjauan makro mengenai agama Katholik dan retret meliputi pengertian dan falsafah agama Katholik, Katholisme sebelum dan sesudah Konsili Vatikan II, kegiatan Gerejani. Pengertian, tujuan dan sasaran retret, sejarah dan spiritualitas retret, macam retret dan pelaksanaannya, pola retret sebelum dan sesudah Konsili Vatikan II, dan tinjauan mikro, meliputi pengertian rumah retret Katholik, fungsi, struktur organisasi, pelaku dan kegiatan, serta fasilitas yang ada, ditambah dengan studi banding. Dan tinjauan konsep arsitektur YB. Mengunwijaya beserta penerapannya pada karya-karyanya. BAB III Tinjauan Khusus Rumah Retret Katholik di Ambarawa Bersi tentang karakteristik kawasan Ambarawa baik fisik maupun non fisik, potensi Ambarawa sebagai lokasi perencanaan, mencakup perkembangan agama Katholik di Ambarawa serta potensi rumah retret Katholik di Ambarawa. BAB IV Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Berisi tentang kesimpulan dari data dan permasalahan yang ada, serta batasan dan anggapan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Rumah Retret Katholik di Ambarawa. BAB V Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Berisi tentang analisis permasalahan yang dikaitkan dengan fakta atau realita yang ada dan tuntutan kebutuhan melalui pendekatan aspek-aspek perencanaan dan perancangan meliputi aspek fungsional, kinerja, teknis, arsitektural, konsep perancangan, dan kontekstual. BAB VI Konsep dan Program Dasar Perancangan Berisi tentang hasil pendekatan aspek-aspek perencanaan dan perancangan berupa konsep dasar perencanaan meliputi factor penentu perancangan, persyaratan perancangan, konsep perancangan bangunan, konsep struktur, dan utilitas, serta program dasar perancangan, berupa program ruang dan lokasi.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Electrical Engineering
Faculty of Engineering > Department of Electrical Engineering
ID Code:8425
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:12 Apr 2010 14:49
Last Modified:12 Apr 2010 14:49

Repository Staff Only: item control page