Perbedaan Skor Pola Konsumsi pada Penyintas Kanker CINV dan Non Kanker di Rumah Singgah

Abstract

Latar Belakang : Salah satu efek kemoterapi yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah mual dan muntah. Hal tersebut dapat mempengaruhi keanekaragaman makanan pada penyintas kanker. Dukungan dan pendampingan keluarga perlu dilakukan untuk meningkatkan asupan makan dengan satu penyediaan makanan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor pola konsumsi penyintas kanker dan non kanker di Rumah Singgah. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan retrospektif.. Kriteria subjek kasus adalah menjalani kemoterapi, sedangkan kriteria subjek kontrol termasuk dalam satu penyediaan makanan. Total keseluruhan subjek yaitu 66 orang, dengan setiap subjek 33 orang. Data yang diambil meliputi data karakteristik subjek, data derajat mual muntah menggunakan Rhodes Index Nausea Vomiting and Retching (RINVR), data dukungan keluarga, data asupan makan menggunakan Food Frequency Questionaire (FFQ), dan kuesioner Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara langsung dan online. Data yang dikumpulkan dianalisis univariatnya menggunakan uji Chi-Square dan bivariat menggunakan uji Mann Whitney. Hasil : Mayoritas subjek kanker berusia 40-59 tahun dan subjek non kanker berusia 20-39 tahun. Konsumsi makanan bertepung (p<0,001) dan sayuran hijau (p=0,006) pada kedua subjek ini memiliki perbedaan yang signifikan. Selain itu, Skor pola konsumsi antara subjek kanker dan non kanker terdapat perbedaan signifikan (p<0,001). Simpulan : Rata-rata skor pola konsumsi menunjukkan subjek kanker lebih rendah dibandingkan dengan subjek non kanker. Maka, pola konsumsi pada subjek kanker tidak beragam dibandingkan dengan subjek non kanker. Kata kunci : kemoterapi; mual dan muntah; pola konsumsi; dukungan keluarga