HUBUNGAN KUALITAS UDARA DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TUBERLULOSIS PARU DI PUSKESMAS BANJARMANGU KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2004

Susianto, Susianto (2004) HUBUNGAN KUALITAS UDARA DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TUBERLULOSIS PARU DI PUSKESMAS BANJARMANGU KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2004. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
38Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit penyebab kematian ketiga,setelah penyakit kardiovaskuler dan saluran permanafasan pada semua golongan umur dan penyebab kematian pertama dari golongan penyakit infeksi. Faktor-faktor penyebab tuberkulosis paru antara lain rendahnya pendapatan, sehingga kualitas gizi masyarakat rendah,buruknya lingkungan perumahan (termasuk kualuitas udara dalam rumah), sanitasi dan kepadatan penghuni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas udara dalam rumah (suhu, kelembaban dan pencahayaan) dengan kejadian penyakit tuberkulosis paru di Puskesmas Banjarmangu. Jenis penelitian ini adalah dengan metode survey dan pendekatan kasus kontrol. Responden dalam penelitian ini adalah 25 orang penderita tuberkulosis paru BTA (+) dan 25 orang penderita tuberkulosis paru BTA (-) sebagai kasus dan 25 orang sehat sebagi kontrol. Lokasi penelitian di Kecamatan Banjarmangu dan dilaksanakan pada bulan Nopember 2003 sampai dengan Januari 2004. Analisa data menggunakan uji chi square Hasil penelitian suhu ruangan menunjukan jumlah yang tidak memenuhi syarat sebanyak 56 buah (74,7%).suhu udara ruang yang tidak memenuhi syarat23 buah (92,0%) pada kelompok kasus, 17 buah (68,0%) kepompok kontrol BTA negative dan 16 buaah (64,0%) pada kepompok kontrol sehat . Dari uji statistik diperoleh nilai X2=3,125 dan p value=0,077)p>0,05) danx2=4,196 dan p value=0,041(p,<0,05),berarti tidak ada hubungan pada kontrol BTA negatif, sedangkan dengan kontrol sehat adad hubungan yaqng bermakna. Hasil penelitian kelembaban udara menunjukkan jumlah yang tidak memenuhi syarat sebanyak 50 buah (66,7%). Kelembaban udara ruang yang tidak memenuhi syarat 20 buah(80,0) pada kelompok kasus, 17 buah (68,0%) pada kelompok kontrol BTA negatif dan 13 buah (52,0%) pada kelompok konrtrol sehat. Dari uji statikstik diperoleh nilai x2=0,4416 dan p value=0,519 (p>0,05)dan x2=3,209 dan p value=0,073(p>0,05), berarti tidak ada hubungan yang bermakna pada kontrol BTA dan kontrol sehat. Hasil penelitian pencahayaan ruang menunjukkan jumlah yang tidak memenuhi syarat sebanyak 53 buah (70,7%). Pencahayaan ruang yang tidak memenhi syarat 22 buah (88,0%) pada kelompok kasus, 17 buah (68,0%) pada kelompok kontrol BTA negatif dan pada kelompok kontrol sehat 14 buah (56,0%). Dari uji statistik diperoleh nilai x2=1,865 dan pvalue=0,172(p>0,05)dan x2=4,861dan p value=0,27 (p>0,05), berarti tidak ada hubungan yang bermakna pada kontrol BAT negatif, sedangkan dengan kontrol sehat ada hubungan bermakna. Tidak adanya hubungan antara kualitas udara dalam rumah dengan kejadian tuberkulosis paru di Bnjarnegara menjukkan, bahwa penyakit tuberkulosis paru dipengaruhi oleh banyak fktor lai yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari analisa statistik yang dilakukan terhadap veriabel yang diteliti menunjukkan, bahwa kualitas udara dalam rumah (suhu, kelembaban dan pencahayaan), hanya suhu dan pencahayaan dengan kontrol sehat yang berhubungan dengan kejadian penyakit tuberkulose paru di Pukesmas Banjarmangu. Kata Kunci:,Tuberkulosis paru RELATION OF QUALITY OF AIR IN HOUSE WITH OCCURENCE OF DISEASE OF TUBERCULOSIS PARU IN PUSKESMAS BANJAMANGU SUB-PROVINCE BANJARNEGARA YEAR 2004 Disease of paru tuberculosis represent disease of cause of third death, after disease of exhalation channel and Kardiovaskuler at all of faction old age and cause of first death of faction disease of infection. Factorscause of paru tuberculosis for example lowering of eamings, so that the quality of low society gizi, environmental obsolence of housing (inncluding the quality of air in house), sanitasi and density of dweller. This research aim to to know relation between quality of air in house (temperature,illumination and dampness) with occurence of disease of paru tuberculosis in Puskesmas Banjarmangu. This Type is reasarch explanatory with method of survey and approach of control case. Research is 25 people patient of BTA paru tuberculosis (+) and 25 people patient of BTA paru tuberculosis(-) as case and 25 healthy people as control. Research location in District of Banjarmangu and executed in november 2003 up to January 2004. Data analysis use test of chi square. Result of research of room temperature show the amount of ineliglble counted 56 (74,7%). inneligible Air room temperature 23 (92,0%) at case group, 17 (68,0%) at group control BTA negative and 16 (64,0%)at healthy control group. Of obtained by statistical test of value of x2=3,125 and value p=0,077(and p>0,05) of x2=4,196 and value p = 0,041 (p<0,05), meaning there no relation at control of BTA negative, while with healthy control there is relation having a meaning of. Result of research of dampness of air show the amount of ineligible cointed 50 (66,7%).Dampnessof inelignle room air 20 (80,0%) at case group, 17 (68,0%) at group control negative BTA and 13 (52,0%) at healthy control (and p>0,05) of x2=3,2o9 and value p=o,073 (p>0,05), meaning there no relation having a meaning of from control of BTA negative and healthy control. Result of research of illumination of room show ineligible jumlah counted 53 (70,7%). iiumination of ineligible room 22 (88,0%)at case group 14 (56,0%). From obtained by statistical test of value of x 2=1,865 and value p=0,172 (andp>0,05 of x2=4,861 and value p=0,027 (p<0,05), meaning there no relation having a meaning of at control of BTA negative, while with healthy control there is relation have a meaning of. Relation inexistence between quality of air in house with occurence of paru tuberculosis in Banjarnegara show, that disease of tuberculosis influenced by many other factor which do not check in this research. From statistical analysis which conducted to accurate variable show, that quality of air in house (temperature,illumination and dampness), only illumination and temperature with helathy control related to occurence of disease of tuberkulose in Puskesmas Banjarmangu. Keyword : Tuberculosis, quality of air, sub-province of Banjarnegaras udara, Kabupaten Banjarnegara

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:8322
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Apr 2010 14:28
Last Modified:08 Apr 2010 14:28

Repository Staff Only: item control page