SATUTI, HARDIAN RETNO (2003) PROPORSI DERMATOSIS SERTA GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR YANG BERKAITAN PADA PEKERJA INDUSTRI BATIK ( STUDI DESKRIPTIF DI INDUSTRI BATIK KOTA SURAKARTA ). Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 15Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Penyakit akibat kerja yang paling banyak terjadi adalah dematosis akibat kerja yaitu sekitar 50 - 60 %. Salah satu penyebab dermatosis akibat kerja adalah karena bahan kimia yang dapat menyebabkan dermatosis kontak. dalam industri tekstil, bahan kimia merupakan bahan yang paling banyak digunakan. Seperti industri tekstil pada umumnya, industri batik yang banyak berdiri di Surakarta ini tidak bisa lepas dari penggunaan bahan kimia. Bahan - bahan tersebut dapat mengakibatkan kelainan kulit seperti ulcera ( luka bergelembung ), eritema ( kulit bruntus - bruntus / bintik - bintik kemerahan ), kulit kering, luka bakar kimia, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proporsi dermatosis serta gambaran faktor - faktor yang diduga berkaitan dengan timbulnya dermatosis pada pekerja industri batik di kota Surakarta. Faktor - faktor tersebut adalah faktor kimia ( pemakaian bahan kimia )dan faktor karakteristik tenaga kerja seperti masa kerja, umur, lama paparan, pemakaian APD, riwayat penyakit kulit tertentu, riwayat alergi pada kulit, dan kebersihan perorangan. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel adalah 55 responden yang diambil dengan cara proportional stratified random sampling sesuai bagian kerjanya yaitu pembatikan, pencelupan, penjahitan, dan pengepakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi dermatosis karena bahan kimia pada pekerja industri batik di Surakarta adalah 32,7 %. Pekerja yang menggunakan bahan kimia lebih banyak menderita dermatosis ( 54,5 % ). Kelompok umur < 25 tahun lebih banyak menderita dermatosis daripada yang berumur > 25 tahun. Pekerja dengan masa kerja < 1 tahun lebih banyak menderita dermatosis daripada yang masa kerjanya > 1 tahun. Pekerja yang terpapar bahan kimia > 4 jam sehari lebih banyak yang dermatosis daripada yang terpapar 1 - 4 jam sehari. Pekerja yang tidak mempunyai riwayat penyakit kulit lebih cenderung terkena dermatosis daripada yang mempunyai riwayat penyakit kulit. Pekerja yang mempunyai riwayat alergi pada kulit cenderung terkena dermatosis daripada yang tidak mempunyai riwayat alergi pada kulit. Pekerja yang selalu memakai APD sarung tangan juga cenderung terkena dermatosis daripada yang kadang - kadang atau tidak pernah memakai sama sekali. Pekerja yang kebersihan perorangannya buruk lebih banyak yang dermatosis daripada yang kebersihan perorangannya baik atau sedang. Kata Kunci: dermatosis, faktor kimia, industri batik THE PROPORTION OF DERMATOSIS AND THE DESCRIPTION OF FACTORS CORRELATED TO BATIK INDUSTRIAL WORKERS ( DESCRIPTIVE STUDY : SURAKARTA MUNICIPALITY The most occupational disease is occupational dermatosis, which its average is 50 - 60 %. One of some causes in dermatosis from working activities is chemical substances which effects contact dermatosis. Meanwhile, chemical substances mainly use in textile industry. Batik industry as one of textile industry also use chemical substances. Chemical subsatnces can cause ulcera, erhytema, dry skin, chemical burns, et cetera. This research aims to identify the proportion of dermatosis and the factors correlated to batik industrial workers at Surakarta Municipality. The factors including chemical factor ( the use of chemical substances ), and workers characteistics factor such as length of working time, age, exposure duration, PPE's ( Personal Protective Equipment )usage, history of certain skin disease, history of skin allergy, and personality hygiene. This research is descriptive with survey method and cross sectinal procedure. 55 samples are took by proportional stratified random sampling. Result of the research shows that the proportion of dermatosis due to chemical substances in their working activity is about 32,7 %. Most workers with chemical substances in their working activity suffer dermatosis ( 54,5 % ). Younger group workers ( < 25 years old ), tend to suffer dermatosis. Workers who have shorter length of working time ( < 1 year ) also tend to suffer dermatosis. Later on, dermatosis is suffered by workers with long exposure duration ( > 4 hours a day ). Most workers with no history of certain skin disease and workers with history of skin allergy mainly suffer dermatosis. Workers who often use PPe such as gloves and who have poor personality hygiene mainly suffer dermatosis. Keyword: dermatosis, chemical factors, batik industry
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 8256 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 07 Apr 2010 13:53 |
Last Modified: | 07 Apr 2010 13:53 |
Repository Staff Only: item control page