Purwanto, Edi (2002) KECENDERUNGAN KAWASAN SIMPANG LIMA MENJADI KAWASAN SUPER BLOK. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota Dan Permukiman, 1 (3). pp. 158-159.
| PDF (Word to PDF conversion (via antiword) conversion from application/msword to application/pdf) 29Kb |
Abstract
ABSTRAK Beberapa waktu terakhir ini ramai dibicarakan orang mengenai bangunan superblok. Bahkan di kota kota besar di Indonesia seperti di Jakarta den Surabaya, bangunan superblok sudah dan akan dibangun seperti : Darmo Satelite Superblok (Surabaya), Kuningan Superblok, Sudirman Central Bussines District, Kuningan Area Development Project, BNI City, Mulia Mall, Senayan Square, Citraland dan terakhir superblok di Segitiga Senen, semua yang disebutkan terakhir dibangun di kota Jakarta. Disamping bangunan-bangunan superblok yang sudah dan akan dibangun di kota Jakarta dan Surabaya, terdapat beberapa kawasan yang secara alamiah akan terbentuk sebagai kawasan Superblok akibat tekanan ekonomi yang sangat kuat, salah satunya adalah kawasan Simpang Lima di kota Semarang. Kecenderungan kawasan Simpang Lima sebagai kawasan Superblok sudah barang tentu akan menimbulkan dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Dalam kesempatan ini penulis berkencederungan untuk lebih menekanankan kepada dampak negatif sebagai upaya penyadaran stakeholder karena pada kondisi yang belum terlanjur, kawasan Simpang Lima sudah meunculkan banyak problem keruangan yang segera perlu diperhatikan dan dipecahkan. Dampak-dampak negatif yang dimaksud adalah : pengaruhnya terhadap sistem transportasi kota dan parkir, citra arsitektur kota dan sosial budaya masyarakat.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 825 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 01 Oct 2009 13:20 |
Last Modified: | 02 Oct 2009 09:48 |
Repository Staff Only: item control page