PROSES AKUISISI SAHAM PERBANKAN OLEH PIHAK ASING (STUDI KASUS: AKUISISI SAHAM PT. BANK SRI PARTHA OLEH MERCY CORP DI DENPASAR)

Abstract

Dunia tengah mengalami globalisasi termasuk dalam jasa keuangan. Modal dari suatu negara beralih ke negara lain dalam hitungan detik akibat pemanfaatan teknologi informasi. Sejalan dengani itu, kegiatan perbankan sebagaiurat nadi perekonomian bangsa tidak luput dari dampak globalisasi. Untuk itu industri perbankan di Indonesia harus mampu berkompetisi dalam skala global. Bank-bank besar mempunyai kemampuan operasional yang cukup kuat, namun secara umum kemampuan perbankan masih di bawah International Best ractices. Ukuran suatu bank, baik dari sisi modal maupun aset sangat menentukan dalam memenangkan persaingan global. Seiring dengan itu Bank Indonesia mencanangkan perlunya arah kebijakan baru yang disebut Arsitektur Perbankan Indonesia (API). API merupakan kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Sehingga dengan adanya kebijakan API ini diharapkan dapat memperkuat permodalan bank secara bertahap dalam rangka meningkatkan kemampuan bank mengingat penyediaan modal minimum merupakan sarana penting untuk mencegah terjadinya krisis. Oleh karena itu usaha untuk memperkuat modal dan aset dalam jumlah besar hanya dapat dicapai melalui alternatif merger, konsolidasi dan akuisisi bank. PT. Bank Sri Partha yang berstatus sebagai bank umum Bali, secara langsung terkena dampak dari kebijakan simultan yang ditetapkan Bank Indonesia itu. Keharusan bank memenuhi ratio kecukupan modal (Capital Adequate Ratio/CAR), membuat PT. Bank Sri Partha melakukan akuisisi dengan Mercy Corp. Melalui proses akuisisi ini diharapkan PT. Bank Sri Partha dapat memenuhi ketentuan modal yang telah ditetapkan. Tata cara akuisisi PT. Bank Sri Partha oleh Mercy Corp secara legal dapat dilaksanakan dengan merujuk pada PP No. 28 Tahun 1999 tentang “Merger, Konsolidasi, Dan Akuisisi Bank”, Kepdirbi No. 32/51/Kep/Dir/1999 tentang “Persyaratan Dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, Dan Akuisisi Bank Umum”. Keseluruhan aturan tersebut harus diperhatikan dan dilaksanakan secara lengkap, jelas, tepat, dan terarah sesuai dengan regulasi yang berlaku. Namun, faktor yang tidak kalah penting pula yang harus jadi perhatikan baik oleh kedua perusahaan yang akan melakukan akuisisi maupun oleh Bank Indonesia selaku pemerintah adalah perlindungan kepada para pemegang saham, para nasabah penyimpan dana, para pegawai bank, kepentingan para pengurus bank, dan perlindungan bagi pemegang saham minoritas harus dijamin oleh hukum. Kata Kunci : API, Akuisisi bank, Capital Adequate Ratio/CAR